Lompat ke isi

Prasasti Pagaruyung III: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:
'''Prasasti Pagaruyung III''', atau disebut pula '''Prasasti Kapalo Bukit Gombak I''', adalah sebuah [[prasasti]] dari periode masa pemerintahan [[Adityawarman|Raja Adityawarman]], dituliskan dalam [[bahasa Sanskerta]] dengan memakai huruf pasca Pallawa, yang berangka tahun 1269 Saka atau 1347 Masehi. Prasasti ini ditemukan di Kapalo Bukik Gombak, Tanjung Emas, Tanah Datar, Sumatera Barat, dan saat ini telah disimpan di Kompleks Prasasti Adityawarman, dengan No.Inv. 26/BCB-TB/SMB.
'''Prasasti Pagaruyung III''', atau disebut pula '''Prasasti Kapalo Bukit Gombak I''', adalah sebuah [[prasasti]] dari periode masa pemerintahan [[Adityawarman|Raja Adityawarman]], dituliskan dalam [[bahasa Sanskerta]] dengan memakai huruf pasca Pallawa, yang berangka tahun 1269 Saka atau 1347 Masehi. Prasasti ini ditemukan di Kapalo Bukik Gombak, Tanjung Emas, Tanah Datar, Sumatra Barat, dan saat ini telah disimpan di Kompleks Prasasti Adityawarman, dengan No.Inv. 26/BCB-TB/SMB.


Prasasti ini tingginya 190&nbsp;cm, lebar 66&nbsp;cm, dan tebal 15&nbsp;cm, terpahat pada batu pasir.<ref name="Kusumadewi">{{Cite book|url=http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20322904-T-PDF%20Adityawarman-full%20text.pdf|title=Adityawarman (1347-1374 Masehi): Kajian Epigrafi|last=Kusumadewi|first=Sri Ambarwati|publisher=Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Arkeologi, Universitas Indonesia|year=2012|location=Depok}}</ref> Candrasengkala prasasti ini, mungkin saja terkait secara metafora dengan kejadian yang terjadi pada waktu itu. Dengan demikian, kata-kata ''dvare rasa bhuje rupe'' (1269) yang apabila diterjemahkan per kata adalah 'pintu gerbang / naik / lengan / bentuk', mungkin saja merujuk pada bangunan keagamaan yang dibangun pada waktu itu.<ref name="Kozok">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=35lqBgAAQBAJ&pg=PA403&dq=kapalo+bukit+gombak&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjy_demw-jOAhUBvI8KHdRXAIkQuwUIJjAB#v=onepage&q=kapalo%20bukit%20gombak&f=false|title=A 14th Century Malay Code of Laws: The Nitisarasamuccaya|last=Kozok|first=Uli|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|year=2015|volume='''Vol. 16 dari Nalanda-Sriwijaya Series'''|page=37|id=ISBN 9814459747, 9789814459747}}</ref>
Prasasti ini tingginya 190&nbsp;cm, lebar 66&nbsp;cm, dan tebal 15&nbsp;cm, terpahat pada batu pasir.<ref name="Kusumadewi">{{Cite book|url=http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20322904-T-PDF%20Adityawarman-full%20text.pdf|title=Adityawarman (1347-1374 Masehi): Kajian Epigrafi|last=Kusumadewi|first=Sri Ambarwati|publisher=Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Arkeologi, Universitas Indonesia|year=2012|location=Depok}}</ref> Candrasengkala prasasti ini, mungkin saja terkait secara metafora dengan kejadian yang terjadi pada waktu itu. Dengan demikian, kata-kata ''dvare rasa bhuje rupe'' (1269) yang apabila diterjemahkan per kata adalah 'pintu gerbang / naik / lengan / bentuk', mungkin saja merujuk pada bangunan keagamaan yang dibangun pada waktu itu.<ref name="Kozok">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=35lqBgAAQBAJ&pg=PA403&dq=kapalo+bukit+gombak&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjy_demw-jOAhUBvI8KHdRXAIkQuwUIJjAB#v=onepage&q=kapalo%20bukit%20gombak&f=false|title=A 14th Century Malay Code of Laws: The Nitisarasamuccaya|last=Kozok|first=Uli|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|year=2015|volume='''Vol. 16 dari Nalanda-Sriwijaya Series'''|page=37|id=ISBN 9814459747, 9789814459747}}</ref>
Baris 23: Baris 23:


[[Kategori:Minangkabau]]
[[Kategori:Minangkabau]]
[[Kategori:Prasasti di Sumatera Barat]]
[[Kategori:Prasasti di Sumatra Barat]]

Revisi per 21 Maret 2019 10.25

Prasasti Pagaruyung III, atau disebut pula Prasasti Kapalo Bukit Gombak I, adalah sebuah prasasti dari periode masa pemerintahan Raja Adityawarman, dituliskan dalam bahasa Sanskerta dengan memakai huruf pasca Pallawa, yang berangka tahun 1269 Saka atau 1347 Masehi. Prasasti ini ditemukan di Kapalo Bukik Gombak, Tanjung Emas, Tanah Datar, Sumatra Barat, dan saat ini telah disimpan di Kompleks Prasasti Adityawarman, dengan No.Inv. 26/BCB-TB/SMB.

Prasasti ini tingginya 190 cm, lebar 66 cm, dan tebal 15 cm, terpahat pada batu pasir.[1] Candrasengkala prasasti ini, mungkin saja terkait secara metafora dengan kejadian yang terjadi pada waktu itu. Dengan demikian, kata-kata dvare rasa bhuje rupe (1269) yang apabila diterjemahkan per kata adalah 'pintu gerbang / naik / lengan / bentuk', mungkin saja merujuk pada bangunan keagamaan yang dibangun pada waktu itu.[2]

Teks dan terjemahan

Berikut ini teks prasasti tersebut menurut transkripsi Harjowardojo (1966), sbb:[3]

Dvare rasa bhuje rupe gatau varsacca Kartike suklah pancatithis Some bajrendra

Yang diterjemahkan oleh Harjowardojo sbb.:

Pada tahun 1269, yang telah lalu, pada bulan Kartike, bahagian bulan terang, pada hari kelima, Isnin, vajra Yoga, Indra Karana Bava.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kusumadewi, Sri Ambarwati (2012). Adityawarman (1347-1374 Masehi): Kajian Epigrafi (PDF). Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Arkeologi, Universitas Indonesia. 
  2. ^ Kozok, Uli (2015). A 14th Century Malay Code of Laws: The Nitisarasamuccaya. Vol. 16 dari Nalanda-Sriwijaya Series. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 37. ISBN 9814459747, 9789814459747. 
  3. ^ Salleh, Abdul Razak (Prof. Dato. Dr.); Ramza, Harry (Ir., MT); Abdul Kadir, Mohammad Alinor (Dr.) (2015). Diaspora Adat dan Kekerabatan Alam Minangkabau: Sebuah Kepelbagaian Kajian Pemikiran. Vol. 1. Penerbit Kemala Indonesia. hlm. 83. ISBN 6021478126, 9786021478127.