Lompat ke isi

Pagit-pagit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 11925461 oleh AABot (bicara).
Tag: Pembatalan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:
'''Pagit-pagit''' adalah makanan khas [[Suku Karo]] di [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Bahan utama makanan ini adalah isi perut (rumput yang separuh dicerna) [[rusa]], [[kambing]], [[sapi]], atau [[kerbau]] sebelum mengalami proses pemamahbiakan selanjutnya. Bahan tersebut kemudian dimasak bersama rempah-rempah, santan, [[takokak]], dan daun [[tapioka]] atau daging sebagai kuahnya.
'''Pagit-pagit''' adalah makanan khas [[Suku Karo]] di [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Bahan utama makanan ini adalah isi perut (rumput yang separuh dicerna) [[rusa]], [[kambing]], [[sapi]], atau [[kerbau]] sebelum mengalami proses pemamahbiakan selanjutnya. Bahan tersebut kemudian dimasak bersama rempah-rempah, santan, [[takokak]], dan daun [[tapioka]] atau daging sebagai kuahnya.


== Cara Pembuatan ==
== Cara Pembuatan ==
Baris 13: Baris 13:
[[Kategori:Suku Karo]]
[[Kategori:Suku Karo]]
[[Kategori:Masakan Karo]]
[[Kategori:Masakan Karo]]
[[Kategori:Masakan Sumatera Utara]]
[[Kategori:Masakan Sumatra Utara]]
[[Kategori:Masakan Indonesia]]
[[Kategori:Masakan Indonesia]]

Revisi per 21 Maret 2019 23.41

Pagit-pagit adalah makanan khas Suku Karo di Sumatra Utara, Indonesia. Bahan utama makanan ini adalah isi perut (rumput yang separuh dicerna) rusa, kambing, sapi, atau kerbau sebelum mengalami proses pemamahbiakan selanjutnya. Bahan tersebut kemudian dimasak bersama rempah-rempah, santan, takokak, dan daun tapioka atau daging sebagai kuahnya.

Cara Pembuatan

Rumput yang digunakan adalah rumput yang akan dimamah untuk kedua kalinya oleh hewan tersebut. Rumput yang dijadikan bahan utama pembuatan pagit-pagit ini diambil langsung dari lambung sapi. Saat sapi telah disembelih, maka rumput yang terdapat pada lambung sapi tersebut dikeluarkan kemudian diolah. Tidak semua orang dapat mengolah bahan utama ini dengan baik, karena tidak jarang pengolahan yang tidak baik akan menyebabkan pagit-pagit berbau amis.

Rumput yang telah berbentuk ekstrak tersebut diambil dari lambung sapi dan dihaluskan, diperas, dan direbus untuk menghasilkan kaldu. Kaldu ini diperoleh setelah 3-6 jam perebusan. Ada beberapa orang yang mencampurnya dengan susu kental manis untuk menghilangkan bau. Warna kaldu yang dihasilkan tidaklah seperti kaldu kebanyakan, melainkan berwarna hijau kecoklat-cokelatan. Warna ini berasal dari rumput yang telah dimamah oleh sapi. Setelah kaldu dihasilkan, maka bahan-bahan seperti kikil, daging sapi atau kerbau dimasukkan dan diolah bersama bumbu-bumbu khas lainnya, seperti serai, jahe, asam yang cukup banyak, rimbang dan daun-daunan, seperti daun singkong.

Referensi