Lompat ke isi

Rumah Adat Boyang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah informasi struktur
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
=== Samboyang ===
=== Samboyang ===
Samboyang merupakan ruangan yang berada di bagian paling depan dan memiliki ukuran yang cukup lebar. <ref name="Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat"/> Ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu,
Samboyang merupakan ruangan yang berada di bagian paling depan dan memiliki ukuran yang cukup lebar. <ref name="Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat"/> Ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu,
sebagai ruangan tempat tidur tamu apabila ada yang bermalam, tempat atau pusat pelaksanaan kegiatan bila ada hajatan yang dilakukan di dalam rumah dan tempat membaringkan mayat sebelum dibawa ke kubur. Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, maka ruangan tersebut menjadi titik perhatian pemilik rumah untuk senantiasa menjaga kebersihan, keindahan dan kerapian di ruangan tersebut. Oleh karena itu, aktivitas keluarga yang berkenaan dengan interaksi antara sesama anggota keluarga tidak banyak dilakukan di ruangan ini.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>
sebagai ruangan tempat tidur tamu apabila ada yang bermalam, tempat atau pusat pelaksanaan kegiatan bila ada hajatan yang dilakukan di dalam rumah dan tempat membaringkan [[Jenazah|mayat]] sebelum dibawa ke [[kubur]]. Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, maka ruangan tersebut menjadi titik perhatian pemilik rumah untuk senantiasa menjaga kebersihan, keindahan dan kerapian di ruangan tersebut. Oleh karena itu, aktivitas keluarga yang berkenaan dengan interaksi antara sesama anggota keluarga tidak banyak dilakukan di ruangan ini.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>


=== Tangnga Boyang ===
=== Tangnga Boyang ===
Baris 19: Baris 19:


=== Bui Boyang ===
=== Bui Boyang ===
Bui boyang merupakan ruangan yang berada di bagian paling belakang, ada beberapa kamar (''songi'') khusus yang digunakan untuk tidur bagi penghuni rumah. Ada kamar yang diperuntukkan untuk anak bujang, anak gadis, kakek, nenek, dan juga kamar untuk kepala rumah tangga. Kamar-kamar tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.<ref name="Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat"/> Penempatan kamar untuk anak gadis lebih menekankan pada fungsi pengamanan dan perlindungan untuk menjaga harkat dan martabat keluarga. Ruang belakang dibandingkan dengan ruangan tengah dan ruangan depan, tempatnya lebih aman dan terlindungi dari berbagai hal yang akan merusak citra keluarga.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>
Bui boyang merupakan ruangan yang berada di bagian paling belakang, ada beberapa kamar (''songi'') khusus yang digunakan untuk tidur bagi penghuni rumah. Ada kamar yang diperuntukkan untuk anak [[Bujangan|bujang]], anak [[gadis]], kakek, nenek, dan juga kamar untuk kepala rumah tangga. Kamar-kamar tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.<ref name="Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat"/> Penempatan kamar untuk anak gadis lebih menekankan pada fungsi pengamanan dan perlindungan untuk menjaga harkat dan [[martabat]] keluarga. Ruang belakang dibandingkan dengan ruangan tengah dan ruangan depan, tempatnya lebih aman dan terlindungi dari berbagai hal yang akan merusak citra keluarga.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>


=== Tapang ===
=== Tapang ===
Tapang merupakan sebuah ruangan yang terletak di bagian loteng rumah. Umumnya, ruangan ini digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang. Waktu dulu, tapang juga sering digunakan sebagai kamar calon pengantin. Hal ini disebabkan karena letaknya yang tersembunyi akan menyimbolkan bahwa sang calon pengantin harus benar-benar menjaga kesuciannya.<ref name="Rumah Sulawesi Barat"/>
Tapang merupakan sebuah ruangan yang terletak di bagian [[loteng]] rumah. Umumnya, ruangan ini digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang. Waktu dulu, tapang juga sering digunakan sebagai kamar calon pengantin. Hal ini disebabkan karena letaknya yang tersembunyi akan menyimbolkan bahwa sang calon pengantin harus benar-benar menjaga kesuciannya.<ref name="Rumah Sulawesi Barat"/>


=== Paceko ===
=== Paceko ===
Paceko merupakan ruangan yang berada menyilang dengan bangunan utama. Paceko sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki arti dapur. Paceko memiliki luas yang hampir sama dengan ruangan-ruangan lain. Di dalam paceko terdapat sebuah ruangan yang bernama ''pattetemeangang'' atau yang biasa disebut kamar mandi. Oleh karena itu, ruangan ini digunakan sebagai tempat memasak dan juga menyimpan berbagai macam persediaan makanan.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/><ref name="Rumah Sulawesi Barat"/>
Paceko merupakan ruangan yang berada menyilang dengan bangunan utama. Paceko sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki arti [[dapur]]. Paceko memiliki luas yang hampir sama dengan ruangan-ruangan lain. Di dalam paceko terdapat sebuah ruangan yang bernama ''pattetemeangang'' atau yang biasa disebut kamar mandi. Oleh karena itu, ruangan ini digunakan sebagai tempat memasak dan juga menyimpan berbagai macam persediaan makanan.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/><ref name="Rumah Sulawesi Barat"/>


=== Lego-lego ===
=== Lego-lego ===
Lego-lego merupakan ruangan yang berada di bagian depan rumah dan beratap namun tidak memiliki dinding. Bangunan ini biasanya lebih sempit dibanding dengan tambahan bangunan bagian belakang. Namun, bangunan tersebut tampak lebih indah dihiasi dengan berbagai ornamen, baik yang berbentuk ukiran maupun yang berbentuk garis-garis vertikal dan horizontal. Lego-lego memiliki fungsi sebagai teras rumah dan digunakan untuk bersantai saat pagi dan sore hari, sebagai tempat duduk tamu sebelum masuk rumah, dan sebagai tempat menonton apabila ada acara di halaman depan rumah.<ref name="Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat"/><ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>
Lego-lego merupakan ruangan yang berada di bagian depan rumah dan beratap namun tidak memiliki dinding. Bangunan ini biasanya lebih sempit dibanding dengan tambahan bangunan bagian belakang. Namun, bangunan tersebut tampak lebih indah dihiasi dengan berbagai [[Ornamen (arsitektur)|ornamen]], baik yang berbentuk [[ukiran]] maupun yang berbentuk garis-garis vertikal dan horizontal. Lego-lego memiliki fungsi sebagai teras rumah dan digunakan untuk bersantai saat pagi dan sore hari, sebagai tempat duduk tamu sebelum masuk rumah, dan sebagai tempat menonton apabila ada acara di halaman depan rumah.<ref name="Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat"/><ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>


=== Naong Boyang ===
=== Naong Boyang ===
Naong boyang juga sering disebut dengan sebutan kolong rumah. Pada masa lalu, kolong rumah hanya berlantai tanah. Di tempat itu sering dibuatkan ''rambang'' sebagai kandang ternak, seperti ayam, itik, dan kuda atau untuk menyimpan perkakas pertanian atau nelayan. Ada kalanya sebagai tempat ''manette'' (menenun) kain sarung bagi kaum wanita. Kolong rumah dapat juga berfungsi sosial, yaitu sebagai tempat bernaung bagi orang yang lewat pada saat hujan. Orang tersebut dapat bernaung tanpa harus minta izin kepada pemilik rumah. Kolong rumah sering pula difungsikan sebagai tempat upacara. Sekarang ini, banyak rumah telah dimodifikasi dengan memberi dinding dan lantai permanen pada naong boyang.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>
Naong boyang juga sering disebut dengan sebutan kolong rumah. Pada masa lalu, kolong rumah hanya berlantai tanah. Di tempat itu sering dibuatkan ''rambang'' sebagai [[kandang]] [[ternak]], seperti [[Ayam peliharaan|ayam]], [[Bebek|itik]], dan [[kuda]] atau untuk menyimpan [[Alat|perkakas]] [[pertanian]] atau [[nelayan]]. Ada kalanya sebagai tempat ''manette'' (menenun) [[Sarung|kain sarung]] bagi kaum wanita. Kolong rumah dapat juga berfungsi sosial, yaitu sebagai tempat bernaung bagi orang yang lewat pada saat [[hujan]]. Orang tersebut dapat bernaung tanpa harus minta izin kepada pemilik rumah. Kolong rumah sering pula difungsikan sebagai tempat [[upacara]]. Sekarang ini, banyak rumah telah dimodifikasi dengan memberi dinding dan lantai permanen pada naong boyang.<ref name="Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 22 Maret 2019 04.00

Rumah Boyang merupakan rumah adat yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat. Rumah Boyang memiliki gaya arsitektur yang unik, berbentuk rumah panggung yang tersusun dari material kayu dan ditopang tiang-tiang penyangga. Rumah ini menjadi tempat tinggal Suku Mandar yang merupakan suku asli dari Sulawesi Barat.[1][2]

Jenis

Terdapat dua jenis boyang yang dibangun oleh masyarakat Mandar, yaitu "boyang adaq" dan "boyang beasa". Boyang adaq adalah tempat tinggal untuk kaum bangsawan, sedangkan boyang beasa merupakan tempat tinggal bagi rakyat biasa. Pada boyang adaq diberi ornamen yang melambangkan identitas tertentu yang mendukung tingkat status sosial penghuninya. Diantaranya memiliki tumbaq layar (penutup bubungan) yang bersusun tiga sampai tujuh susun, semakin banyak susunannya semakin tinggi derajat kebangsawanannya. Selain itu boyang adaq memiliki dua tangga bersusun, susunan pertama terdiri atas tiga anak tangga, sedangkan susunan kedua terdiri atas sembilan atau sebelas anak tangga. Kedua susunan tangga tersebut diantarai oleh pararang. Ciri yang dimiliki boyang beasa tidak semegah boyang adaq, karena masing-masing hanya memiliki satu susun penutup bubungan dan satu susun anak tangga.[3]

Struktur

Rumah boyang memiliki struktur rumah panggung yang tersusun dari material kayu dan ditopang oleh beberapa tiang yang terbuat dari kayu balok berukuran besar setinggi dua meter. Tiang-tiang tersebut akan menopang lantai dan atap, tiang ini tidak ditancapkan ke tanah melainkan hanya ditumpangkan di sebuah batu datar untuk mencegah kayu melapuk. Rumah boyang dilengkapi dengan dua buah tangga, terletak di bagian depan dan belakang rumah. Tangga-tangga tersebut mempunyai anak tangga yang berjumlah ganjil, umumnya antara 7 sampai 13 buah serta dilengkapi dengan sebuah pegangan di bagian sisi kanan dan kirinya. Untuk dinding dan juga lantainya menggunakan material papan. Khusus di bagian dinding, papan yang dipasang biasanya merupakan papan yang sudah diukir sesuai dengan motif khas suku mandar. Pada dinding dilengkapi dengan jendela yang berfungsi sebagai pengatur sirkulasi udara[4]

Atap rumah boyang memiliki bentuk prisma dan memanjang dari bagian depan ke bagian belakang menutupi keseluruhan bagian rumah. Pada umumnya, atap terbuat dari seng. Sebagian ada yang menggunakan rumbia dan sirap. Pada zaman dahulu, rumah-rumah penduduk baik boyang adaq maupun boyang beasa menggunakan atap rumbia. Hal ini disebabkan karena bahan tersebut banyak tersedia dan mudah untuk mendapatkannya. Pada bagian depan atap terdapat tumbaq layar (penutup bubungan) yang memberi identitas tentang status sosial bagi penghuninya. Pada penutup bubungan tersebut sering dipasang ornamen ukiran bunga melati. Di ujung bawah atap, baik pada bagian kanan maupun kiri sering diberi ornamen ukiran burung atau ayam jantan. Pada bagian atas penutup bubungan, baik di depan maupun belakang dipasang ornamen yang tegak ke atas. Ornamen itu disebut "teppang".[5]

Untuk menunjang kegunaan dan fungsinya, rumah boyang dibagi menjadi beberapa bagian ruangan yang disebut dengan lotang. Lotang utama berjumlah tiga, yaitu samboyang, tangnga boyang dan bui boyang. Sedangkan lotang tambahan berjumlah empat, yaitu tapang, paceko, lego-lego dan naong boyang.[4]

Samboyang

Samboyang merupakan ruangan yang berada di bagian paling depan dan memiliki ukuran yang cukup lebar. [4] Ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu, sebagai ruangan tempat tidur tamu apabila ada yang bermalam, tempat atau pusat pelaksanaan kegiatan bila ada hajatan yang dilakukan di dalam rumah dan tempat membaringkan mayat sebelum dibawa ke kubur. Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, maka ruangan tersebut menjadi titik perhatian pemilik rumah untuk senantiasa menjaga kebersihan, keindahan dan kerapian di ruangan tersebut. Oleh karena itu, aktivitas keluarga yang berkenaan dengan interaksi antara sesama anggota keluarga tidak banyak dilakukan di ruangan ini.[5]

Tangnga Boyang

Tangnga boyang berada pada bagian tengah rumah. Ruangan ini terletak tepat setelah ruang samboyang. Ukuran ruangan ini lebih luas jika dibandingkan dengan samboyang. Ruang ini berfungsi sebagai ruang keluarga, di mana aktivitas keluarga dan hubungan sosial antara sesama anggota rumah tangga frekuensinya lebih banyak berlangsung di ruangan ini. Tangnga boyang digunakan sebagai tempat berkumpul dan melakukan berbagai aktivitas bersama keluarga pada malam hari.[5][6]

Bui Boyang

Bui boyang merupakan ruangan yang berada di bagian paling belakang, ada beberapa kamar (songi) khusus yang digunakan untuk tidur bagi penghuni rumah. Ada kamar yang diperuntukkan untuk anak bujang, anak gadis, kakek, nenek, dan juga kamar untuk kepala rumah tangga. Kamar-kamar tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.[4] Penempatan kamar untuk anak gadis lebih menekankan pada fungsi pengamanan dan perlindungan untuk menjaga harkat dan martabat keluarga. Ruang belakang dibandingkan dengan ruangan tengah dan ruangan depan, tempatnya lebih aman dan terlindungi dari berbagai hal yang akan merusak citra keluarga.[5]

Tapang

Tapang merupakan sebuah ruangan yang terletak di bagian loteng rumah. Umumnya, ruangan ini digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang. Waktu dulu, tapang juga sering digunakan sebagai kamar calon pengantin. Hal ini disebabkan karena letaknya yang tersembunyi akan menyimbolkan bahwa sang calon pengantin harus benar-benar menjaga kesuciannya.[6]

Paceko

Paceko merupakan ruangan yang berada menyilang dengan bangunan utama. Paceko sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki arti dapur. Paceko memiliki luas yang hampir sama dengan ruangan-ruangan lain. Di dalam paceko terdapat sebuah ruangan yang bernama pattetemeangang atau yang biasa disebut kamar mandi. Oleh karena itu, ruangan ini digunakan sebagai tempat memasak dan juga menyimpan berbagai macam persediaan makanan.[5][6]

Lego-lego

Lego-lego merupakan ruangan yang berada di bagian depan rumah dan beratap namun tidak memiliki dinding. Bangunan ini biasanya lebih sempit dibanding dengan tambahan bangunan bagian belakang. Namun, bangunan tersebut tampak lebih indah dihiasi dengan berbagai ornamen, baik yang berbentuk ukiran maupun yang berbentuk garis-garis vertikal dan horizontal. Lego-lego memiliki fungsi sebagai teras rumah dan digunakan untuk bersantai saat pagi dan sore hari, sebagai tempat duduk tamu sebelum masuk rumah, dan sebagai tempat menonton apabila ada acara di halaman depan rumah.[4][5]

Naong Boyang

Naong boyang juga sering disebut dengan sebutan kolong rumah. Pada masa lalu, kolong rumah hanya berlantai tanah. Di tempat itu sering dibuatkan rambang sebagai kandang ternak, seperti ayam, itik, dan kuda atau untuk menyimpan perkakas pertanian atau nelayan. Ada kalanya sebagai tempat manette (menenun) kain sarung bagi kaum wanita. Kolong rumah dapat juga berfungsi sosial, yaitu sebagai tempat bernaung bagi orang yang lewat pada saat hujan. Orang tersebut dapat bernaung tanpa harus minta izin kepada pemilik rumah. Kolong rumah sering pula difungsikan sebagai tempat upacara. Sekarang ini, banyak rumah telah dimodifikasi dengan memberi dinding dan lantai permanen pada naong boyang.[5]

Referensi

  1. ^ "Rumah Adat Sulawesi Barat". pewartanusantara. Diakses tanggal 20 Maret 2019. 
  2. ^ "Kliping Rumah Adat Sulawesi". edoc. Diakses tanggal 20 Maret 2019. 
  3. ^ "Boyang, Rumah Adat Masyarakat Mandar". kumparan. Diakses tanggal 20 Maret 2019. 
  4. ^ a b c d e "Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat". kamerabudaya. Diakses tanggal 20 Maret 2019. 
  5. ^ a b c d e f g Faisal. (2008). Arsitektur Mandar, Sulawesi Barat (edisi ke-Ed. 1). Jakarta: Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. ISBN 9786028099134. OCLC 426034935. 
  6. ^ a b c "Rumah Adat Sulawesi Barat". budayalokal. Diakses tanggal 22 Maret 2019.