Kerajaan Buol: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ←Suntingan Adie Baim (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara Tag: Pengembalian |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Paragraf pembuka}} |
|||
Kerajaan Buol adalah kerajaan yang berada di Buol provinsi Sulawesi Tengah. Kerajaan Buol telah berdiri sejak abad ke 13 yang mendapat pengaruh dari kesultanan Ternate di maluku Utara. Sultan Pondu 1745 –1770 merupakan salah seorang sultan dari kerajaaan Buol yang memberontak kepada Belanda yang akhirnya di tangkap dan di hukum gantung di Ternate. |
|||
{{rapikan}} |
|||
{{referensi}} |
|||
{{wikify}} |
|||
Kerajaan Buol adalah kerajaan Suku Buol, terletak di Kabupaten Toli Toli. |
|||
== Sejarah Kerajaan Buol == |
== Sejarah Kerajaan Buol == |
||
Baris 5: | Baris 10: | ||
Sejarah Buol mulai dikenal secara teratur sejak jaman pemerintahan Ndubu I dengan permaisurinya bernama Sakilato (sekitar 1380 M) dan selanjutnya digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika yang kemudian memindahkan Pusat pemerintahan dari Guamonial ke Lamolan. Setelah Anogu Rlipu meninggal dunia dan Dae Bole belum kembali maka Bokidu memutuskan Bataralangit menjadi Madika (Raja) dengan gelar Madika Moputi atau Sultan Eato dan diperkirakan Madika Moputi adalah Raja Buol yang pertama memeluk Agama Islam dengan nama Muhammad Tahir Wazairuladhim Abdurahman dan meninggal pada tahun 1594 M. |
Sejarah Buol mulai dikenal secara teratur sejak jaman pemerintahan Ndubu I dengan permaisurinya bernama Sakilato (sekitar 1380 M) dan selanjutnya digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika yang kemudian memindahkan Pusat pemerintahan dari Guamonial ke Lamolan. Setelah Anogu Rlipu meninggal dunia dan Dae Bole belum kembali maka Bokidu memutuskan Bataralangit menjadi Madika (Raja) dengan gelar Madika Moputi atau Sultan Eato dan diperkirakan Madika Moputi adalah Raja Buol yang pertama memeluk Agama Islam dengan nama Muhammad Tahir Wazairuladhim Abdurahman dan meninggal pada tahun 1594 M. |
||
== Daftar |
== Daftar Sultan Kerajaan Buol == |
||
⚫ | |||
1. Raja Anogu Lripu (± 1476 -1540) merupakan Raja pertama yang di catat dalam sejarah yang membentuk dan administrasi berdasarkan kebangsawanan jogugu, ukumo, kapitalau. |
|||
⚫ | |||
2.Raja Bataralangit (± 1540 -1560) |
|||
⚫ | |||
3.Raja Sultan Eato Madika Moputi( ± 1560 –1592 ) merupakan Raja pertama yang masuk Islam dan di ikuti oleh seluruh rakyatnya |
|||
⚫ | |||
4.Raja Pombang Lripu (± 1592 -1633) mendapat gelar dari Belanda Prins Pombang Yakut Kuntu Amas Paduka Raja Besar. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
Setelah pemerintahan pombang Lripu , maka raja-raja yang memerintah selanjutnya keturunan dari kedua raja yaitu keturunan sultan Eato dan keturunan Pombang Lripu. Beberapa raja-raja yang dimaksud adalah sebagai berikut: |
|||
⚫ | |||
5.Todael memerintah ( ± 1662 -1690) M berkedudukan di kudodungo. |
|||
⚫ | |||
6.Dokliwan memerinta ±1690 -1712 M berkedudukan di Biau / Atinggola |
|||
⚫ | |||
7.Makalalang memerintah ± 1712 –1720 M berkedudukan di Mayaki / Unone |
|||
⚫ | |||
8.Dai Makio memerintah ± 1720 –1745 M bekedudukan di kantanan |
|||
⚫ | |||
9.Sultan Pondu memerintah ± 1745 –1770 M berkedudukan di lonu |
|||
⚫ | |||
10.Punu Bwulyaan II memerintah ±1770 –1778 M berkedudukan dilamadong |
|||
⚫ | |||
11.Boiya Mogilalo memerintah ±1778 -1776 M berkedudukan di potangoan |
|||
⚫ | |||
12.Kalui Memerintah ±1786 –1795 M memerintah di lamolan |
|||
⚫ | |||
13.Undaing memerintah ± 1795 -1802 |
|||
⚫ | |||
14.M potangoanTimumun memerintah ±1802 –1804 M berkedudukan dipotangoan |
|||
15.Datu Mimo memerintah ±1804 –1810 berkedudukan dilamolan |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
Dari Raja 1 sampai ke 24, pelantikan raja tidak selalu didasarkan pada garis keturunan, tetapi Raja merupakan pimpinan yang di pilih oleh lembaga adat yang bernama Bokidu. pada abad ke 19 pemerintah Kolonial Belanda menghapuskan lembaga adat dan melantik raja berdasarkan keturunan yang di lanjutkan oleh |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
Baris 80: | Baris 49: | ||
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/buol-kerajaan/ |
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/buol-kerajaan/ |
||
https://buolkab.go.id/profil-wilayah/ |
|||
[[Kategori:Kerajaan di Sulawesi Tengah]] |
[[Kategori:Kerajaan di Sulawesi Tengah]] |
||
{{Peserta Wiki Jelajah}} |
Revisi per 27 Maret 2019 16.25
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Kerajaan Buol adalah kerajaan Suku Buol, terletak di Kabupaten Toli Toli.
Sejarah Kerajaan Buol
Sejarah Buol mulai dikenal secara teratur sejak jaman pemerintahan Ndubu I dengan permaisurinya bernama Sakilato (sekitar 1380 M) dan selanjutnya digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika yang kemudian memindahkan Pusat pemerintahan dari Guamonial ke Lamolan. Setelah Anogu Rlipu meninggal dunia dan Dae Bole belum kembali maka Bokidu memutuskan Bataralangit menjadi Madika (Raja) dengan gelar Madika Moputi atau Sultan Eato dan diperkirakan Madika Moputi adalah Raja Buol yang pertama memeluk Agama Islam dengan nama Muhammad Tahir Wazairuladhim Abdurahman dan meninggal pada tahun 1594 M.
Daftar Sultan Kerajaan Buol
– Sultan Undain
– 1804-1810: Datumimo
– 1810-1818: Mokoapat
– Ndubu II – Takuloe
– 1839-1843: Datumula
– 1843-1857: Elam Siradjudin
– 1857-1858: Modeiyo (wakil)
– 1858-1864: Lahadung
Dilanjutkan oleh Dinasti Turumbu/Turungku yaitu:
– 1864-1890: Turumbu / Turungku
– 1890-1899:Haji Patra Turungku
– 1899-1914: Datu Alam Turungku
– 1914-1947: Haji Akhmad Turungku
– 1947-1997: Mohammad Aminullah Turungku
– 1997- …….: Mahmud Aminullah Turungku
Pranala luar
http://bloggersulteng.blogspot.com/2014/05/sekilas-sejarah-kabupaten-buol.html
http://protomalayans.blogspot.com/2012/10/suku-buol-sulawesi.html
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/buol-kerajaan/