Docang: Perbedaan antara revisi
Rex Aurorum (bicara | kontrib) Added {{unreferenced}} tag to article (TW) |
Rex Aurorum (bicara | kontrib) Added {{lead rewrite}} tag to article (TW) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{lead rewrite|date=Maret 2019}} |
|||
{{unreferenced|date=Maret 2019}} |
{{unreferenced|date=Maret 2019}} |
||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
Revisi per 30 Maret 2019 16.56
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. (Maret 2019) |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Docang dari bahasa Cirebon singkatan dari dua kata yaitu; Bodo (baceman) dari oncom dage + Kacang Hijau yang dijadikan Toge. Lagi pula Docang bisa jadi masuk kuliner Nasional makanan khas Cirebon, yang merupakan perpaduan dari lontong, daun singkong, toge, dan kerupuk, yang berkolaborasi sayur Oncom Dage/Oncom Gembos yang terbuat dari ampas tahu dicampur sedikit bungkil kacang tanah (sisa perasan dijadikan minyak) yang disebut gempa (yang dihancurkan) serta dikombinasikan dengan parutan kelapa muda.
Makanan ini mempunyai rasa khas yang gurih dan nikmat apabila disajikan dalam keadaan panas/hangat dan untuk harga relatif terjangkau semua kalangan. Docang yang merupakan makanan asli Cirebon, bisa jadi lambat laun dengan segala kemajuan zaman dan perkembangan makanan cepat saji, docang mulai bergeser dan lambat laun jarang ditemui. Tetapi harapan dalam melestarikan budaya, Docang akan tetap eksis karena masih ada generasi penerus untuk melestarikan khas Cirebon dengan dikenal sebagai Kota Wali.