Kereta api Kertajaya: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 254: | Baris 254: | ||
* 3 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
* 3 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
||
'''Rangkaian Baru |
'''Rangkaian Baru''' |
||
* 1 Lokomotif CC206 (SDT/JNG) |
* 1 Lokomotif CC206 (SDT/JNG) |
||
* 7 Kereta Premium (K3 2019) |
* 7 Kereta Premium (K3 2019 SBI) |
||
* 1 Kereta Makan (M1 2019) |
* 1 Kereta Makan (M1 2019 SBI) |
||
* 7 Kereta Premium (K3 2019) |
* 7 Kereta Premium (K3 2019 SBI) |
||
* 1 Kereta Pembangkit (P 2019) |
* 1 Kereta Pembangkit (P 2019 SBI) |
||
|- |
|- |
||
! Nama Kereta |
! Nama Kereta |
||
Baris 281: | Baris 281: | ||
* 3 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
* 3 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
||
'''Rangkaian Baru |
'''Rangkaian Baru''' |
||
* 1 Lokomotif CC206 (SDT/JNG) |
* 1 Lokomotif CC206 (SDT/JNG) |
||
* 1 Kereta Pembangkit (P 2019) |
* 1 Kereta Pembangkit (P 2019 SBI) |
||
* 7 Kereta Premium (K3 2019) |
* 7 Kereta Premium (K3 2019 SBI) |
||
* 1 Kereta Makan (M1 2019) |
* 1 Kereta Makan (M1 2019 SBI) |
||
* 7 Kereta Premium (K3 2019) |
* 7 Kereta Premium (K3 2019 SBI) |
||
|} |
|} |
||
Baris 307: | Baris 307: | ||
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
||
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
||
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3) |
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
||
|- |
|- |
||
! Nama Kereta |
! Nama Kereta |
||
Baris 324: | Baris 324: | ||
| |
| |
||
* 1 Lokomotif CC201/CC203 (SDT/JNG) |
* 1 Lokomotif CC201/CC203 (SDT/JNG) |
||
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3) |
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
||
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
||
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
||
Baris 347: | Baris 347: | ||
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
||
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
||
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3) |
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
||
|- |
|- |
||
! Nama Kereta |
! Nama Kereta |
||
Baris 364: | Baris 364: | ||
| |
| |
||
* 1 Lokomotif CC201/CC203 (SDT/JNG) |
* 1 Lokomotif CC201/CC203 (SDT/JNG) |
||
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3) |
* 7 Kereta Ekonomi AC (K3 SBI) |
||
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 1 Kereta Makan Pembangkit (KMP3/KMP2) ''berbagai Dipo kereta'' |
||
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
* 2 Kereta Bisnis AC (K2) ''berbagai Dipo kereta'' |
Revisi per 1 April 2019 05.25
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Berkas:New Papan Nama KA Kertajaya khas Daop 8.png | |||||
Berkas:Kertajaya Passing Jatinegara.jpg | |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api Komersial Jarak Jauh Kereta api Terpanjang di Indonesia | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Daerah operasi | Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||
Pendahulu | Gaya Baru Malam Utara (1971-2002) | ||||
Mulai beroperasi |
| ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 44.000 penumpang per hari (rata-rata sementara)[butuh rujukan] | ||||
Jumlah penumpang tahunan | 922.300 penumpang per tahun setiap perjalanan kereta api kertajaya reguler dan kereta api kertajaya lebaran/tambahan (rata-rata sebenarnya)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Surabaya Pasar Turi | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. | ||||
Stasiun akhir | Pasar Senen | ||||
Jarak tempuh | 725 km | ||||
Waktu tempuh rerata | 11 Jam 40 Menit (rata-rata normal) | ||||
Frekuensi perjalanan | Satu kali pergi pulang sehari | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas |
| ||||
Pengaturan tempat duduk |
| ||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||
Fasilitas observasi | Kaca dengan / tanpa tirai, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan | tidak | ||||
Fasilitas bagasi | Ada | ||||
Fasilitas lain | Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara, musholla. | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasional | 60 s.d. 100 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal |
| ||||
|
Kereta api Kertajaya merupakan kereta api penumpang Kelas Ekonomi AC Non PSO (Reguler) maupun Kelas Bisnis dan Ekonomi AC (Tambahan) yang dioperasikan Oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Pasar Senen via Jalur Utara dan Sebaliknya.
Sepanjang perjalanannya, KA Kertajaya melintasi jalur utara pulau Jawa. Rangkaian KA ini terdiri dari sebuah lokomotif, 14 rangkaian kereta kelas ekonomi AC split (K3), 2 kereta makan pembangkit (KMP3/KMP2/MP2), serta 1 Kereta Pembangkit. Kertajaya merupakan kereta api penumpang dengan rangkaian terpanjang di Indonesia.
Rombongan Supporter
Kereta api Kertajaya merupakan kereta api favorit bagi Suporter bola asal Surabaya adalah Persebaya atau dikenal juga dengan kelompok suporter Bonek.Untuk melakukan aksi nekat dengan cara naik di atas kereta
Sejarah
Kereta api Kertajaya diluncurkan pertama kali pada tanggal 19 Februari 2002 melayani perjalanan koridor Surabaya - Jakarta dan Sebaliknya. Sebelumnya kereta api ini dikenal dengan nama KA Gaya Baru Malam Utara resmi beroperasi Pada tanggal 25 Desember 1971 dan tidak lama lagi Akhirnya KA GBMU resmi berhenti Beroperasi pada Tahun 2002 dan digantikan dengan KA Kertajaya Pada Tanggal 19 Februari 2002.
Dahulu, ciri khas dari KA Kertajaya adalah gerbong bagasi berwarna biru, namun setelah tragedi gerbong bagasi biru terbakar[1] sekarang gerbong bagasi KA Kertajaya mengunakan gerbong bagasi yang mirip seperti kereta api Sri Tanjung. Kadangkala kereta ini mempergunakan gerbong cargo baru buatan PT Inka Madiun. Dahulu KA ini tak jarang membawa gerbong makan pembangkit (MP1 0 68 01) kelas eksekutif yang istimewa milik dipo Surabaya Pasarturi (SBI), yang kini dialokasikan untuk kereta api Bogowonto, Kereta api Gajah Wong dan Kereta api Malioboro Ekspres di dipo Yogyakarta (YK).
Mulai awal tahun 2013 semua rangkaian kereta api Kertajaya sudah menggunakan rangkaian kereta Ekonomi AC, seiring dengan ditingkatkannya pelayanan seluruh KA ekonomi jarak jauh di Indonesia berupa penambahan fasilitas AC.
Sejak 4 Desember 2015, PT KAI menyediakan perjalanan kereta api Kertajaya Tambahan dengan rangkaian panjang (14 unit K3 per rangkaian) dengan kapasitas lebih dari 1.484 tempat duduk. Stamformasi rangkaian terdiri dari sebuah lokomotif (CC206 generasi I atau II), 1 kereta makan pembangkit, 14 gerbong ekonomi, dan 1 kereta makan pembangkit kelas bisnis (MP2). Berangkat setiap hari Senin, Rabu, Jumat pukul 23.15 relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi dan tiap hari Minggu, Selasa, Kamis pukul 22.00 relasi Surabaya Pasarturi-Pasar Senen. Mulai 1 April 2016, perjalanan KA Kertajaya Tambahan dihentikan, dan rangkaian panjang yang selama ini digunakan untuk KA Kertajaya Tambahan, dialihkan untuk perjalanan KA Kertajaya reguler, sehingga saat ini KA Kertajaya reguler beroperasi setiap harinya dengan rangkaian 14 unit kereta kelas Ekonomi, menjadikan KA Kertajaya reguler sebagai salah satu rangkaian kereta penumpang terpanjang di Indonesia (di samping Kereta api Tawang Jaya, yang dijalankan dengan rangkaian panjang mulai 4 April 2016).[2]
Tarif
Tarif kereta api ini bersifat fluktuatif, yakni berkisar antara Rp 100.000,00 - Rp 175.000,00, bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk di dalam kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam rute berikut.
Jadwal perjalanan
Mulai 1 Mei 2016 pemberhentian KA Kertajaya dialihkan dari Stasiun Jatinegara menuju Stasiun Bekasi, dikarenakan peron Stasiun Jatinegara tidak cukup untuk kapasitas 16 rangkaian kereta, serta rangkaian menutup wesel dan PJL 50 yang ada di dekat Stasiun Jatinegara.[3]
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
KA 177 Kertajaya (Surabaya Pasarturi-Pasarsenen) | ||
Surabaya Pasarturi | - | 21.00 |
Lamongan | 21.37 | 21.39 |
Babat | 22.04 | 22.06 |
Bojonegoro | 22.35 | 22.38 |
Cepu | 23.07 | 23.13 |
Randublatung | 23.35 | 23.38 |
Ngrombo | 00.28 | 00.31 |
Semarang Tawang | 01.21 | 01.42 |
Weleri | 02.24 | 02.29 |
Pekalongan | 03.12 | 03.18 |
Tegal | 04.10 | 04.20 |
Cirebon Prujakan | 05.20 | 05.30 |
Jatibarang | 06.06 | 06.08 |
Haurgeulis | 06.42 | 06.44 |
Bekasi | 08.13 | 08.15 |
Pasarsenen | 08.40 | - |
KA 178 Kertajaya (Pasarsenen-Surabaya Pasarturi) | ||
Pasarsenen | - | 14.00 |
Haurgeulis | 15.53 | 15.56 |
Jatibarang | 16.31 | 16.34 |
Cirebon Prujakan | 17.10 | 17.20 |
Tegal | 18.25 | 18.31 |
Pekalongan | 19.20 | 19.24 |
Weleri | 20.06 | 20.09 |
Semarang Tawang | 20.49 | 21.08 |
Ngrombo | 22.00 | 22.03 |
Randublatung | 22.55 | 22.58 |
Cepu | 23.21 | 23.28 |
Bojonegoro | 00.00 | 00.03 |
Babat | 00.33 | 00.36 |
Lamongan | 01.00 | 01.03 |
Surabaya Pasarturi | 01.40 | - |
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
KA 7027 Kertajaya Tambahan (Surabaya Pasarturi-Pasarsenen) | ||
Surabaya Pasarturi | - | 23.35 |
Lamongan | 00.12 | 00.14 |
Babat | 00.39 | 00.41 |
Bojonegoro | 01.10 | 01.13 |
Cepu | 01.42 | 01.48 |
Randublatung | 02.10 | 02.13 |
Ngrombo | 03.03 | 03.06 |
Semarang Tawang | 03.57 | 04.10 |
Weleri | 04.52 | 04.54 |
Pekalongan | 05.36 | 05.40 |
Tegal | 06.31 | 06.37 |
Cirebon Prujakan | 07.37 | 07.44 |
Jatibarang | 08.21 | 08.23 |
Haurgeulis | 09.03 | 09.06 |
Bekasi | 10.36 | 10.39 |
Pasarsenen | 10.50 | - |
KA 7028 Kertajaya Tambahan (Pasarsenen-Surabaya Pasarturi) | ||
Pasarsenen | - | 08.45 |
Haurgeulis | 10.45 | 10.48 |
Jatibarang | 11.11 | 11.14 |
Cirebon Prujakan | 11.51 | 11.59 |
Tegal | 12.57 | 13.17 |
Pekalongan | 14.08 | 14.15 |
Weleri | 15.00 | 15.05 |
Semarang Tawang | 15.42 | 15.56 |
Ngrombo | 16.48 | 16.50 |
Randublatung | 17.42 | 17.44 |
Cepu | 18.07 | 18.14 |
Bojonegoro | 18.46 | 18.49 |
Babat | 19.19 | 19.21 |
Lamongan | 19.45 | 19.48 |
Surabaya Pasarturi | 20.25 | - |
Rangkaian KA
Berikut ini Stamformasi Kereta api Kertajaya (Tambahan dan Reguler):
Nama Kereta | Kertajaya Rangkaian Panjang |
---|---|
Relasi | Surabaya Pasarturi-Pasar Senen |
Status | Reguler |
Rangkaian KA |
Rangkaian Lama
Rangkaian Baru
|
Nama Kereta | Kertajaya Rangkaian Panjang |
Relasi | Pasar Senen-Surabaya Pasarturi |
Status | Reguler |
Rangkaian KA |
Rangkaian Lama
Rangkaian Baru
|
Nama Kereta | Kertajaya Lebaran |
---|---|
Gelar | Mudik-Lebaran-Arus balik |
Relasi | Surabaya Pasarturi-Pasar Senen |
Status | Tambahan |
Rangkaian KA |
|
Nama Kereta | Kertajaya Lebaran |
Gelar | Mudik-Lebaran-Arus balik |
Relasi | Pasar Senen-Surabaya Pasarturi |
Status | Tambahan |
Rangkaian KA |
|
Nama Kereta | Kertajaya Nataru |
---|---|
Gelar | Natal-Tahun Baru |
Relasi | Surabaya Pasarturi-Pasar Senen |
Status | Tambahan |
Rangkaian KA |
|
Nama Kereta | Kertajaya Nataru |
Gelar | Natal-Tahun Baru |
Relasi | Pasar Senen-Surabaya Pasarturi |
Status | Tambahan |
Rangkaian KA |
|
Keterangan:
- Mulai 1 April 2016 KA Kertajaya Reguler Rangkaian Panjang Beroperasi
- Rangkaian KA Kertajaya Reguler tersebut, disimpan ke Dipo induk Surabaya Pasar Turi (SBI)
Stasiun-stasiun yang disinggahi
- Stasiun Surabaya Pasarturi
- Stasiun Lamongan
- Stasiun Babat
- Stasiun Bojonegoro
- Stasiun Cepu
- Stasiun Randublatung
- Stasiun Ngrombo
- Stasiun Semarang Tawang
- Stasiun Weleri
- Stasiun Pekalongan
- Stasiun Tegal
- Stasiun Cirebon Prujakan
- Stasiun jatibarang
- Stasiun haurgeulis
- Stasiun Bekasi
- Stasiun Jatinegara (Khusus Kertajaya Tambahan)
- Stasiun Pasar Senen
Insiden
- Pada tanggal 15 April 2006 pukul 02.10 WIB, Kereta api Sembrani dan kereta api Kertajaya bertabrakan di emplasemen Stasiun Gubug. Kecelakaan itu terjadi ketika KA Kertajaya meninggalkan jalur kereta api sebelum waktunya saat bersilang dengan KA Sembrani yang datang dari arah belakang. Hal itu disebabkan oleh kerusakan pemindah kanal radio KA Kertajaya sehingga kabar penyusulan KA Kertajaya oleh KA Sembrani dari PPKA kepada masinis Kertajaya tidak tersampaikan dan banyaknya penumpang dalam kabin masinis. Dalam musibah tersebut, 13 orang meninggal dunia dan 26 lainnya masuk rumah sakit.
- Pada tanggal 27 November 2013 pagi, gerbong bagasi warna biru kereta api Kertajaya terbakar, beserta seluruh muatannya. [1]
- Pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 04.00 WIB, Ditemukan hewan penumpang gelap di dalam kereta, yakni seekor Ular Sanca kembang di gerbong 14 KA Kertajaya Tambahan jurusan Surabaya-Jakarta. Kemudian Ular tersebut ditangkap dan diturunkan di Stasiun Tegal pada pukul 04.48, Saat petugas kereta api (PKD) dan TNI bertanya kepada penumpang itu Ular siapa tidak ada yang mengakui. [4] [5]
- Pada tanggal 25 Agustus 2016 pagi, satu gerbong ekonomi ac (K3) serta kereta makan pembangkit (MP2) kereta api Kertajaya terbakar.
Galeri
-
Kereta Api Kertajaya melewati jalur selatan akibat Semarang banjir
-
Kereta Api Kertajaya melewati PJL 55 Cipinang (Kredit:Ryan Lee)
Referensi
- ^ a b Lensa Indonesia: Gerbong Ekspedisi KA Kertajaya Mendadak Terbakar Pagi Tadi
- ^ Tegal Arum Diberhentikan, Kertajaya dan Tawang Jaya Beroperasi dengan Rangkaian Panjang
- ^ Jadwal Kereta Api Lengkap Terbaru GAPEKA 2015 (PULAU JAWA)
- ^ Ular di Kereta! Ada Ular Sanca di KA Kertajaya Tambahan
- ^ Ada Ular Sanca di KA Kertajaya Tambahan Penumpang Panik
Pranala luar
- PT KA Keluarkan Tarif Khusus KA Ekonomi AC
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia
- [1] Ebook jadwal kereta api GAPEKA 2015