Lompat ke isi

Silat pengantin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
tambah foto
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
[[Berkas:Raiyani Muharramah-Silat pengantin.jpg|jmpl|Silat pengantin dari kabupaten Lingga ]]
[[Berkas:Raiyani Muharramah-Silat pengantin.jpg|jmpl|Silat pengantin dari kabupaten Lingga ]]
'''Silat pengantin''' adalah atraksi silat untuk menyambut tamu-tamu besar yang datang ke negeri Bunda [[tanah Melayu]], atau untuk menyambut pengantin laki-laki menuju ke pelaminan. Tradisi yang digelar oleh masyarakat [[kabupaten Lingga]] provinsi [[Kepulauan Riau]] di dalam upacara pernikahan.
'''Silat pengantin''' adalah atraksi silat untuk menyambut tamu-tamu besar yang datang ke negeri Bunda [[tanah Melayu]], atau untuk menyambut pengantin laki-laki menuju ke pelaminan. Tradisi yang digelar oleh masyarakat [[kabupaten Lingga]] provinsi [[Kepulauan Riau]] di dalam upacara pernikahan.

Revisi per 4 April 2019 13.09

Silat pengantin dari kabupaten Lingga

Silat pengantin adalah atraksi silat untuk menyambut tamu-tamu besar yang datang ke negeri Bunda tanah Melayu, atau untuk menyambut pengantin laki-laki menuju ke pelaminan. Tradisi yang digelar oleh masyarakat kabupaten Lingga provinsi Kepulauan Riau di dalam upacara pernikahan.

Jenis silat pengantin beragam, tergantung dari aliran masing-masing daerah. Pada rangkaian tata cara adat perkawinan Melayu Lingga, silat pengantin biasanya dilakukan pada kegiatan mengantar pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan. Ketika sampai di rumah mempelai perempuan, rombongan pengantin laki-laki disambut dengan kegiatan bersilat dari kedua belah pihak yang diiringi musik pengiring dari 2 buah gendang panjang , gong, serune/nafiri. Kegiatan ini melambangkan suatu simbol bahwa pengantin datang ke tempat yang aman dari segala musuh.

Pada awalnya pesilat berhadapan di depan pengantin laki-laki atau tamu dengan melakukan sembah, sebagai bentuk penghormatan bagi pengantin atau tamu. Kemudian pesilat melakukan rangkaian gerak silat yang merupakan rangkaian beragam gerakan silat dari masing-masing daerah setempat. Pakaian para pesilat adalah baju Kurung Melayu, lengkap berkain dengan berikatkan buku bemban atau selempet[1]

Referensi

  1. ^ https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/