Lompat ke isi

Api: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
Warna api dipengaruhi oleh intensitas cahayanya yang biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia (misal digunakan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).
Warna api dipengaruhi oleh intensitas cahayanya yang biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia (misal digunakan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).


Penemuan cara membuat api merupakan salah satu hal yang paling berguna bagi manusia, karena dengan api, golongan hominids (manusia dan kerabatnya seperti kera) dapat aman dari hewan buas, memasak makanan, dan mendapat sumber [[cahaya]] serta menjaga dirinya agar tetap hangat. Bahkan masih banyak masyarakat zaman sekarang yang primitif menganggap api adalah sumber kehidupan segala makhluk hidup. Api sendiri terbentuk ketika udara terutama oksigen mengalami penggabungan dengan benda yang mudah terbakar atau bahan bakar yang kemudian mendapat energi panas yang kemudian memicu reaksi kimia antara oksigen, bahan bakar, dan energi panas. Api yang ditemukan di bumi berbeda dengan yang ditemukan di bintang, api di bumi umumnya menghasilkan energi yang kecil dibandingkan energi api dari [[Bintang]]
Penemuan cara membuat api merupakan salah satu hal yang paling berguna bagi manusia, karena dengan api, golongan hominids (manusia dan kerabatnya seperti kera) dapat aman dari hewan buas, memasak makanan, dan mendapat sumber [[cahaya]] serta menjaga dirinya agar tetap hangat. Bahkan masih banyak masyarakat zaman sekarang yang primitif menganggap api adalah sumber kehidupan segala makhluk hidup. Api sendiri terbentuk ketika udara terutama oksigen mengalami penggabungan dengan benda yang mudah terbakar atau bahan bakar yang kemudian mendapat energi panas yang kemudian memicu reaksi kimia antara oksigen, bahan bakar, dan energi panas. Api yang ditemukan di bumi berbeda dengan yang ditemukan di bintang, api di bumi umumnya menghasilkan energi yang kecil dibandingkan energi api dari [[bintang]].


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 13 April 2019 00.03

Api yang berkobar membakar kayu dan ranting pohon.

Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya.[1] Proses oksidasi yang lebih lambat seperti pengkaratan atau pencernaan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Api berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga di luar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.

Warna api dipengaruhi oleh intensitas cahayanya yang biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia (misal digunakan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).

Penemuan cara membuat api merupakan salah satu hal yang paling berguna bagi manusia, karena dengan api, golongan hominids (manusia dan kerabatnya seperti kera) dapat aman dari hewan buas, memasak makanan, dan mendapat sumber cahaya serta menjaga dirinya agar tetap hangat. Bahkan masih banyak masyarakat zaman sekarang yang primitif menganggap api adalah sumber kehidupan segala makhluk hidup. Api sendiri terbentuk ketika udara terutama oksigen mengalami penggabungan dengan benda yang mudah terbakar atau bahan bakar yang kemudian mendapat energi panas yang kemudian memicu reaksi kimia antara oksigen, bahan bakar, dan energi panas. Api yang ditemukan di bumi berbeda dengan yang ditemukan di bintang, api di bumi umumnya menghasilkan energi yang kecil dibandingkan energi api dari bintang.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ "Glossary of Wildland Fire Terminology" (PDF). National Wildfire Coordinating Group. November 2009. Diakses tanggal 2008-12-18. 

Pranala luar