Tanjungharjo, Kapas, Bojonegoro: Perbedaan antara revisi
sejarah nama desa tanjungahrjo |
kutipan |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
Di desa Tanjungharjo terdapat tiga dukuh, yakni Karang, Tandingoro dan Ngitik . Konon katanya, dalam penamaan desa ini ada sejarahnya. (1) Karang artinya Tempat mengarang atau menyusun strategi penyerangan, (2) Tandingoro artinya: Tanding Neng or-Oro (berperang di lahan tandus yang luas) yang sekarang merupakan lahan pertanian yang subur dan (3) Ngitik atau Nitik (Jawa) artinya meninjau, memeriksa kembali keadaan setelah peperangan. |
Di desa Tanjungharjo terdapat tiga dukuh, yakni Karang, Tandingoro dan Ngitik . Konon katanya, dalam penamaan desa ini ada sejarahnya. (1) Karang artinya Tempat mengarang atau menyusun strategi penyerangan, (2) Tandingoro artinya: Tanding Neng or-Oro (berperang di lahan tandus yang luas) yang sekarang merupakan lahan pertanian yang subur dan (3) Ngitik atau Nitik (Jawa) artinya meninjau, memeriksa kembali keadaan setelah peperangan. |
||
Kemudian dari ketiga dukuh tersebut oleh Bupati Bojonegoro yang bernama Raden Sumantri (Raden Adipati Ario Kusumo Adi Negoro) digabung menjadi desa Tanjungharjo yang artinya desa yang kuat, berwibawa dalam kemakmuran dan kesejahteraan.<ref>Lilik Rif'atin, Legenda Desa |
Kemudian dari ketiga dukuh tersebut oleh Bupati Bojonegoro yang bernama Raden Sumantri (Raden Adipati Ario Kusumo Adi Negoro) digabung menjadi desa Tanjungharjo yang artinya desa yang kuat, berwibawa dalam kemakmuran dan kesejahteraan.<ref>Lilik Rif'atin, Legenda Desa Tanjungharjo, (Bojonegoro: Praktek Mandiri, 2018), hlm. 51.</ref> |
||
Masyarakatnya agraris dengan komoditi pertanian utamanya tanaman pangan, padi dan palawija. Kelembagaan Petani yang ada di Desa Tanjungharjo terdiri dari satu Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan tiga Kelompok Tani yaitu Ngudi Karyo, Ngestu Tani dan Ngudi Tirto Tani yang di bina oleh THL TB Penyuluh Pertanian bernama Didik Rudianto |
Masyarakatnya agraris dengan komoditi pertanian utamanya tanaman pangan, padi dan palawija. Kelembagaan Petani yang ada di Desa Tanjungharjo terdiri dari satu Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan tiga Kelompok Tani yaitu Ngudi Karyo, Ngestu Tani dan Ngudi Tirto Tani yang di bina oleh THL TB Penyuluh Pertanian bernama Didik Rudianto |
Revisi per 19 April 2019 09.13
Tanjungharjo | |
---|---|
Negara | ![]() |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Bojonegoro |
Kecamatan | Kapas |
Kode pos | 62181 |
Kode Kemendagri | 35.22.14.2007 ![]() |
Luas | 6.14 km² |
Jumlah penduduk | 5.623 jiwa |
Kepadatan | 91,580 jiwa/km² |
Tanjungharjo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Kepala Desanya bernama Suyono.
Di desa Tanjungharjo terdapat tiga dukuh, yakni Karang, Tandingoro dan Ngitik . Konon katanya, dalam penamaan desa ini ada sejarahnya. (1) Karang artinya Tempat mengarang atau menyusun strategi penyerangan, (2) Tandingoro artinya: Tanding Neng or-Oro (berperang di lahan tandus yang luas) yang sekarang merupakan lahan pertanian yang subur dan (3) Ngitik atau Nitik (Jawa) artinya meninjau, memeriksa kembali keadaan setelah peperangan.
Kemudian dari ketiga dukuh tersebut oleh Bupati Bojonegoro yang bernama Raden Sumantri (Raden Adipati Ario Kusumo Adi Negoro) digabung menjadi desa Tanjungharjo yang artinya desa yang kuat, berwibawa dalam kemakmuran dan kesejahteraan.[1]
Masyarakatnya agraris dengan komoditi pertanian utamanya tanaman pangan, padi dan palawija. Kelembagaan Petani yang ada di Desa Tanjungharjo terdiri dari satu Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan tiga Kelompok Tani yaitu Ngudi Karyo, Ngestu Tani dan Ngudi Tirto Tani yang di bina oleh THL TB Penyuluh Pertanian bernama Didik Rudianto
Perbatasan
Utara | Desa Sembung dan Wedi |
Timur | Kecamatan Sukosewu |
Selatan | Desa Tapelan, Padang Mentoyo, dan Kumpulrejo |
Barat | Desa Tapelan dan Padang Mentoyo |
- ^ Lilik Rif'atin, Legenda Desa Tanjungharjo, (Bojonegoro: Praktek Mandiri, 2018), hlm. 51.