Tarekat Qudusiyah: Perbedaan antara revisi
Novitanjung (bicara | kontrib) Penjelasan tambahan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
| Baris 8: | Baris 8: | ||
Thariqah Qudusiyah sebelumnya disebut Thariqah Kadisiyah, nama yang disematkan oleh para murid dalam thariqah, merujuk pada nama pendiri yang dikenal dengan panggilan "Suprapto Kadis". |
Thariqah Qudusiyah sebelumnya disebut Thariqah Kadisiyah, nama yang disematkan oleh para murid dalam thariqah, merujuk pada nama pendiri yang dikenal dengan panggilan "Suprapto Kadis". |
||
Pada 2018, tepat tiga dekade setelah didirikan, Zamzam Tanuwijaya menetapkan nama tarekat ini menjadi Qudusiyah, sejalan dengan konsep utama pengajaran Bapak Suprapto bin Kadis Darmosuharto yaitu konsep mengenai Ruhul Qudus terkait dengan misi hidup setiap insan. |
Pada 2018, tepat tiga dekade setelah didirikan, Zamzam Tanuwijaya menetapkan nama tarekat ini menjadi Qudusiyah, sejalan dengan konsep utama pengajaran Bapak Suprapto bin Kadis Darmosuharto yaitu konsep mengenai Ruhul Qudus terkait dengan misi hidup setiap insan. |
||
<br /> |
<br /> |
||
Revisi per 29 April 2019 07.57
 | Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Qudusiyah (bahasa Arab: الْقُدُسِيَّةُ, bahasa Inggris: Qudusiah)[1] adalah thariqah di Indonesia yang didirikan pada 1968 di Cilegon Banten.
Mursyid (syekh, guru spiritual) dari Thariqah Qudusiyah adalah Suprapto bin Kadis Darmosuharto (1929 - 2011) dan saat ini dilanjutkan oleh Zamzam Tanuwijaya yang menerima mandat setelah mursyid Suprapto meninggal.
Nama "Qudusiyah" terkait erat dengan tema sentral pengajaran mursyid Suprapto, yang terutama memperkenalkan kembali dan menjelaskan konsep Ruhul-Qudus seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an.
Thariqah Qudusiyah sebelumnya disebut Thariqah Kadisiyah, nama yang disematkan oleh para murid dalam thariqah, merujuk pada nama pendiri yang dikenal dengan panggilan "Suprapto Kadis".
Pada 2018, tepat tiga dekade setelah didirikan, Zamzam Tanuwijaya menetapkan nama tarekat ini menjadi Qudusiyah, sejalan dengan konsep utama pengajaran Bapak Suprapto bin Kadis Darmosuharto yaitu konsep mengenai Ruhul Qudus terkait dengan misi hidup setiap insan.
Pula
Referensi
- ^ Qudusiyah, Majelis Thariqah. "Sejarah Thariqah Qudusiyah". www.qudusiyah.org.