Gerakan Literasi Sekolah: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Gerakan Literasi Sekolah''' adalah sebuah gerakan literasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional....' |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Gerakan Literasi Sekolah''' adalah sebuah gerakan literasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional. Pada gerakan ini, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah mengambil peran pada peningkatan minat baca siswa, Badan Bahasa dan Perbukuan berperan pada penerbitan buku pendukung bagi siswa yang berbasis kearifan lokal, dan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan berperan melalui program Satu Guru Satu Buku.<ref>[http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/tentang-gln/ Kilasan Gerakan Literasi Sekolah]</ref><ref>[https://disdik.bandung.go.id/ver3/gerakan-literasi-sekolah/ Gerakan Literasi Sekolah]</ref> |
'''Gerakan Literasi Sekolah''' adalah sebuah gerakan literasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan bagian dari [[Gerakan Literasi Nasional]]. Pada gerakan ini, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah mengambil peran pada peningkatan minat baca siswa, Badan Bahasa dan Perbukuan berperan pada penerbitan buku pendukung bagi siswa yang berbasis kearifan lokal, dan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan berperan melalui program Satu Guru Satu Buku.<ref>[http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/tentang-gln/ Kilasan Gerakan Literasi Sekolah]</ref><ref>[https://disdik.bandung.go.id/ver3/gerakan-literasi-sekolah/ Gerakan Literasi Sekolah]</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 4 Mei 2019 15.56
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan literasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional. Pada gerakan ini, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah mengambil peran pada peningkatan minat baca siswa, Badan Bahasa dan Perbukuan berperan pada penerbitan buku pendukung bagi siswa yang berbasis kearifan lokal, dan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan berperan melalui program Satu Guru Satu Buku.[1][2]