Lompat ke isi

Festival sastra: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tungkir (bicara | kontrib)
k Menambahkan event
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 24: Baris 24:
* Kemah Penyair Nusantara Lembah Ijen
* Kemah Penyair Nusantara Lembah Ijen
* Ketep Summit Festival
* Ketep Summit Festival
*[[Banjarbaru's Literary Festival]]
* [[Banjarbaru's Literary Festival]]
* Makasar International Literary Festival
* Makasar International Literary Festival
* [[Ubud Writers and Readers Festival]]
* [[Ubud Writers and Readers Festival]]
* [[Borobudur Writers and Cultural Festival]]
* [[Borobudur Writers and Cultural Festival]]
* Angkatan Kosong-Kosong
* Angkatan Kosong-Kosong
*Tadarus Puisi
* Tadarus Puisi


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 24 Mei 2019 01.31

Festival sastra adalah suatu penyelenggaraan acara yang menjadikan sastra sebagai obyeknya dengan melibatkan para sastrawan, kritikus sastra, akademikus, peneliti, pegiat literasi, dan masyarakat umum.[1] Perhelatan ini dapat berupa pertunjukan seni baca puisi/cerita pendek, lomba baca puisi, musikalisasi puisi, diskusi sastra, penghimpunan antologi, peluncuran buku, dan pameran buku.

Di Indonesia, festival sastra mulai marak diselenggarakan pada dasawarsa 1980-an, ketika Arief Budiman, Ariel Heryanto, Halim HD, dan Murtidjono menggelar acara Saatra Kontekstual di Monumen Pers Surakarta, 1984. Acara ini lebih terfokus pada pembahasan mengenai pemahaman sastra kontekstual sebagai respon atas munculnya jakartasentris dalam dunia kesusastraan. Setelah itu, tahun 1993 di Kota Tegal muncul pula Dari Negeri Poci (DNP) yang dipelopori oleh Piek Ardijanto, Adri Darmadji Woko, Handrawan Nadesul, dan Kurniawan Junaedhie. DNP sendiri lebih menekankan kepada upaya merekam jejak para penyair lintas genre/usia dan karyanya dalam bentuk penerbitan antologi puisi penyair Indonesia setiap tahun. Sedangkan Gerakan Revitalisasi sastra pedalaman yang digagas oleh Sosiawan Leak, Wijang Wharek, Beno Siang Pamungkas, Kusprihyanto Namma, dan lain-lain merupakan implementasi dari sastra kontekstual yang dikampanyekan di berbagai kota di Indonesia. Gerakan ini hanya berlangsung sampai akhir dasawarsa 1990-an. Barulah pada awal 2000-an, banyak pihak menyelenggarakan fesfival sastra, mulai dari komunitas, sekolah, perguruan tinggi, yayasan yang peduli terhadap sastra, hingga kementerian.[2][3]

Jenis

  • Pertunjukan baca puisi/cerpen
  • Lomba baca puisi/cerpen
  • Lomba cipta puisi/cerpen
  • Lomba resensi buku
  • Pertunjukan musikalisasi puisi
  • Lomba musikalisasi puisi
  • Lomba menulis kritik sastra
  • Diskusi sastra
  • Peluncuran buku sastra
  • Pameran buku
  • Penganugerahan penghargaan

Daftar festival sastra di Indonesia

Referensi

  1. ^ "Fesfival". KBBI. Diakses tanggal 5 Marer 2019. 
  2. ^ "Festival Sastra, Bentuk Budaya Baca di Kalangan Muda Banyuwangi". Detik. Diakses tanggal 5 Marer 2019. 
  3. ^ "8 FESTIVAL SASTRA 2018". Detik. Diakses tanggal 5 Marer 2019.