Lompat ke isi

Tugu Jong Sumatranen Bond: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 7: Baris 7:
Peletakan batu pertama tugu ini dilakukan pada 6 Juli 1919 oleh Mevrouw M.J.J. Ahrends Overgauw, istri Mr. Ahrend yang waktu itu adalah Asisten Residen yang merangkap sebagai Walikota Padang. Hal yang menarik adalah bahan semen yang digunakan, berasal dari ''NV.Nederlansche Indische Portland'' (NIPCM) atau sekarang dikenal dengan [[Semen Padang (perusahaan)|Semen Padang]].<ref>{{Cite news|url=http://sp.klikpositif.com/baca/1084/tugu-jong-sumatranen-bond--saksi-sejarah-gerakan-pemuda-di-sumatera--bag-1--|title=Tugu Jong Sumatranen Bond, Saksi Sejarah Gerakan Pemuda di Sumatra (Bag 1)|last=S|first=Riki|newspaper=KlikPositif|language=en|access-date=2018-08-12}}</ref> Konstruksi monumen pada bagian badan memiliki panjang 1,5 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 3 m.
Peletakan batu pertama tugu ini dilakukan pada 6 Juli 1919 oleh Mevrouw M.J.J. Ahrends Overgauw, istri Mr. Ahrend yang waktu itu adalah Asisten Residen yang merangkap sebagai Walikota Padang. Hal yang menarik adalah bahan semen yang digunakan, berasal dari ''NV.Nederlansche Indische Portland'' (NIPCM) atau sekarang dikenal dengan [[Semen Padang (perusahaan)|Semen Padang]].<ref>{{Cite news|url=http://sp.klikpositif.com/baca/1084/tugu-jong-sumatranen-bond--saksi-sejarah-gerakan-pemuda-di-sumatera--bag-1--|title=Tugu Jong Sumatranen Bond, Saksi Sejarah Gerakan Pemuda di Sumatra (Bag 1)|last=S|first=Riki|newspaper=KlikPositif|language=en|access-date=2018-08-12}}</ref> Konstruksi monumen pada bagian badan memiliki panjang 1,5 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 3 m.


Bentuk segi tiga tugu melambangkan tiga bagian: tradisional masyarakat Minangkabau, yaitu ninik mamak (pemangku adat), alim ulama (pemuka adat), cerdik pandai (kaum intelektual).<ref>https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2017033101181/tugu-jong-soematra</ref> Adapun bentuk bola dibagian puncak tugu melambangkan persatuan Sumatra yang diidamkan. Keletakan inskripsi pada masing-masing tugu sudah mengalami perubahan.
Bentuk bola dibagian puncak tugu melambangkan persatuan Sumatra yang diidamkan.<ref>https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2017033101181/tugu-jong-soematra</ref> Keletakan inskripsi pada masing-masing tugu sudah mengalami perubahan.


Pada setiap sisi tugu segi, bertuliskan:
Pada setiap sisi tugu segi, bertuliskan:

Revisi per 1 Juni 2019 22.25

Tugu Jong Sumatranen Bond, 2017

Tugu Jong Sumatranen Bond adalah monumen yang didirikan untuk mengenang pergerakan pemuda-pemuda Sumatra pada masa perjuangan kemerdekaan. Bentuknya berupa bola yang didirikan di atas pedestal, memuat prasasti yang merekam sejarah Kongres Jong Sumatranen Bond (JSB) pertama di Kota Padang.

Lokasi tempat tugu ini berdiri berada di Jalan Gereja yang dulunya merupakan tempat berkumpul para pemuda yang bergabung dengan JSB pada 1919. Para pemuda yang berkumpul kala itu di antaranya Bahder Johan (Menteri Pendidikan era Kabinet Natsir), AK Gani (Wakil Perdana Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin), Mohammad Yamin, Sultan Takdir Alisjahbana (STA), dan Wakil Presiden Indonesia pertama Mohammad Hatta.

Konstruksi

Peletakan batu pertama tugu ini dilakukan pada 6 Juli 1919 oleh Mevrouw M.J.J. Ahrends Overgauw, istri Mr. Ahrend yang waktu itu adalah Asisten Residen yang merangkap sebagai Walikota Padang. Hal yang menarik adalah bahan semen yang digunakan, berasal dari NV.Nederlansche Indische Portland (NIPCM) atau sekarang dikenal dengan Semen Padang.[1] Konstruksi monumen pada bagian badan memiliki panjang 1,5 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 3 m.

Bentuk bola dibagian puncak tugu melambangkan persatuan Sumatra yang diidamkan.[2] Keletakan inskripsi pada masing-masing tugu sudah mengalami perubahan.

Pada setiap sisi tugu segi, bertuliskan:

  • Peringatan Rapat Besar Kesatoe J.S.B (Jong Sumatranen Bond) Perkoempoelan Pemoeda Soematra Dalam Rapat Besar di Kota Djakarta…..
  • Tersiarnja Pergerakan Anak Sumatra
  • Angka 1910
  • Kekallah Agama Islam

Referensi