Lompat ke isi

Djaduk Ferianto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 36: Baris 36:
Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun [[1978]] pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha. Pada tahun [[1995]], bersama dengan kakaknya, [[Butet Kertaradjasa]] dan Purwanto, mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern. Pada tahun [[1997]], Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.<ref>http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/3082-djaduk-ferianto</ref>
Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun [[1978]] pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha. Pada tahun [[1995]], bersama dengan kakaknya, [[Butet Kertaradjasa]] dan Purwanto, mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern. Pada tahun [[1997]], Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.<ref>http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/3082-djaduk-ferianto</ref>


Salah satu hal yang pernah mengganjal Djaduk adalah label lokal dan nasional. Ia mengalami diskriminasi itu sejak 1979. Djaduk baru bisa masuk industri (nasional) tahun [[1996]], setelah muncul di acara Dua Warna [[RCTI]]. Maka ketika Djaduk banyak menerima ''job'' tingkat nasional, ia tetap bertahan sebagai orang lokal. Tak akan menetap atau berdomisili [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], meski frekuensi tampil di ibukota sangat tinggi. Djaduk dan kelompoknya tetap berada di Yogya.<ref>http://www.kapanlagi.com/indonesia/d/djaduk_ferianto/</ref>
Salah satu hal yang pernah mengganjal Djaduk adalah label lokal dan nasional. Ia mengalami diskriminasi itu sejak 1979. Djaduk baru bisa masuk industri (nasional) tahun [[1996]], setelah muncul di acara Dua Warna [[RCTI]]. Maka ketika Djaduk banyak menerima ''job'' tingkat nasional, ia tetap bertahan sebagai orang lokal. Tak akan menetap atau berdomisili [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], meski frekuensi tampil di ibu kota sangat tinggi. Djaduk dan kelompoknya tetap berada di Yogya.<ref>http://www.kapanlagi.com/indonesia/d/djaduk_ferianto/</ref>


== Filmografi ==
== Filmografi ==

Revisi per 5 Juni 2019 16.44

Templat:Infobox artis indonesia Gregorius Djaduk Ferianto (lahir 19 Juli 1964) atau yang lebih dikenal dengan nama Djaduk Ferianto adalah seorang aktor, sutradara dan musikus berkebangsaan Indonesia.[1] Ia adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia. Dalam bermusik, dia lebih berkonsentrasi pada penggalian musik-musik tradisi. Djaduk adalah salah satu anggota dari kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik. Selain bermusik, dia juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap ilustrasi musik untuk sinetron di televisi.[2][3]

Kehidupan pribadi

Djaduk lahir di Yogyakarta dari pasangan mastro tari Bagong Kussudiardja dan ibunya, Soetiana. Sejak tahun 1972, Djaduk sering menggarap illustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara. Ia bersama kelompoknya terkenal dengan eksplorasi berbagai alat dan benda sebagai instrumen musiknya.

Terlahir dengan nama Guritno, pemberian pamannya. Ayahnya, Bagong Kussudiardjo mengganti namanya dengan Djaduk yang artinya unggul. Ia selalu ditemani radio yang sering menyiarkan pertunjukan wayang. Tidak lupa juga buku cerita wayang yang selalu ada di sampingnya. Kemudian ia bercita-cita menjadi dalang, bahkan pernah belajar mendalang. Lingkungan masa kecilnya di Tedjakusuman, Yogyakarta yang dekat dengan kesenian sangat mendukung kariernya di bidang musik, juga teater.

Kiprah seni

Berkas:Djaduk Ferianto (foto dokumen oleh FB.com Bravo.Hitam).jpg
Sebagai seniman multi disiplin Djaduk adalah sosok bersahaja. Ketika euforia batu akik di Nusantara, tak lupa ia menyempatkan diri menerjuni dunia tersebut dengan handai taulan disekitarnya sebagai pelipur lara

Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha. Pada tahun 1995, bersama dengan kakaknya, Butet Kertaradjasa dan Purwanto, mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern. Pada tahun 1997, Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.[4]

Salah satu hal yang pernah mengganjal Djaduk adalah label lokal dan nasional. Ia mengalami diskriminasi itu sejak 1979. Djaduk baru bisa masuk industri (nasional) tahun 1996, setelah muncul di acara Dua Warna RCTI. Maka ketika Djaduk banyak menerima job tingkat nasional, ia tetap bertahan sebagai orang lokal. Tak akan menetap atau berdomisili Jakarta, meski frekuensi tampil di ibu kota sangat tinggi. Djaduk dan kelompoknya tetap berada di Yogya.[5]

Filmografi

Diskografi

  • Orkes Sumpeg Nang Ning Nong (bersama Kua Etnika,1997)
  • Ritus Swara (bersama Kua Etnika, 2000)
  • Parodi Iklan (bersama Orkes Sinten Remen, 2000)
  • Komedi Putar (bersama Orkes Sinten Remen, 2002)
  • Janji Palsu (bersama Orkes Sinten Remen, 2003)
  • Maling Budiman (bersama Orkes Sinten Remen, 2006)
  • Dia Sumber Gembiraku (Lagu Rohani, 2006)
  • Pata Java (bersama Kua Etnika dan Pata Master Jerman)

Lihat pula

Pranala luar

Referensi