Lompat ke isi

Taman Nasional Niah: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 3°48′50″N 113°46′53″E / 3.81389°N 113.78139°E / 3.81389; 113.78139
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 43: Baris 43:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Alfred Russel Wallace]] mempelajari gua-gua tersebut saat ia melakukan ekspedisi ke Kalimantan pada 1855. Ia menulis tentang gua-gua tersebut sebagai tempat potensial untuk menemukan fosil-fosil hominin penting dalam sebuah surat kepada [[Charles Darwin]]. Para arkeolog Inggris mengekskavasi tempat tersebut pada 1869-1870, namun gagal untuk mendapatkan penemuan penting dan meninggalkan tempat tersebut.
[[Alfred Russel Wallace]] mempelajari gua-gua tersebut saat ia melakukan ekspedisi ke Kalimantan pada 1855. Ia menulis tentang gua-gua tersebut sebagai tempat potensial untuk menemukan fosil-fosil hominin penting dalam sebuah surat kepada [[Charles Darwin]]. Para arkeolog Inggris mengekskavasi tempat tersebut pada 1869-1870, tetapi gagal untuk mendapatkan penemuan penting dan meninggalkan tempat tersebut.


Pada 1950an dan 1960an, [[Barbara Harrisson|Barbara]] dan [[Tom Harrisson]] mengekskavasi tempat tersebut dan mendapatkan penemuan-penemuan penting.<ref>{{cite journal | last1 = Harrisson | first1 = Tom | year = 1957 | title = The Great Cave of Niah: A Preliminary Report on Bornean Prehistory | url = | journal = Man | volume = 57 | issue = | pages = 161–166 }}</ref> Mereka menemukan ''Tulang Dalam'' pada 1958.<ref name="Reynolds 2015">{{cite book|last1=Reynolds|first1=Tim|display-authors=etal|editor1-last=Kaifu|editor1-first=Yousuke|display-editors=etal|title=Emergence and Diversity of Modern Human Behavior in Paleolithic Asia|date=2015|publisher=[[Texas A&M University Press]]|chapter=Reconstructing Late Pleistocene Climates, Landscapes, and Human Activities in Northern Borneo from Excavations in the Niah Caves}}</ref>
Pada 1950an dan 1960an, [[Barbara Harrisson|Barbara]] dan [[Tom Harrisson]] mengekskavasi tempat tersebut dan mendapatkan penemuan-penemuan penting.<ref>{{cite journal | last1 = Harrisson | first1 = Tom | year = 1957 | title = The Great Cave of Niah: A Preliminary Report on Bornean Prehistory | url = | journal = Man | volume = 57 | issue = | pages = 161–166 }}</ref> Mereka menemukan ''Tulang Dalam'' pada 1958.<ref name="Reynolds 2015">{{cite book|last1=Reynolds|first1=Tim|display-authors=etal|editor1-last=Kaifu|editor1-first=Yousuke|display-editors=etal|title=Emergence and Diversity of Modern Human Behavior in Paleolithic Asia|date=2015|publisher=[[Texas A&M University Press]]|chapter=Reconstructing Late Pleistocene Climates, Landscapes, and Human Activities in Northern Borneo from Excavations in the Niah Caves}}</ref>

Revisi per 9 Juni 2019 09.02

Gua-Gua Niah
Bagian utama Gua-Gua Niah saat matahari tenggelam.
Letak di Malaysia
Letak di Malaysia
Letak di Malaysia
Letak di Malaysia
Letak di Malaysia
Gua-Gua Niah (Malaysia)
Koordinat3°48′50″N 113°46′53″E / 3.81389°N 113.78139°E / 3.81389; 113.78139
Ditemukan1950
Pintu masuk1
Gua-Gua Niah
Sebuah situs arkeologi di Gua Berlukisan (Kain Hitam). Gua Berlukisan adalah sebuah cua kecil namun penting bagi arkeologi yang terletak di selatan kompleks Gua Besar Niah dimana makam-makam kuno dan lukisan-lukisan gua dapat dilihat disini.

Taman Nasional Niah, yang terletak di Divisi Miri, Sarawak, Malaysia, adalah tempat dari Gua-Gua Niah, sebuah situs arkeologi dan gua batugamping. Taman Nasional Niah memiliki luas 31.4 km² saat diukur pada 1974.[1] Nominasi untuk status Warisan Dunia Gua-Gua Niah dikirim ke UNSECO pada 2010.

Sejarah

Alfred Russel Wallace mempelajari gua-gua tersebut saat ia melakukan ekspedisi ke Kalimantan pada 1855. Ia menulis tentang gua-gua tersebut sebagai tempat potensial untuk menemukan fosil-fosil hominin penting dalam sebuah surat kepada Charles Darwin. Para arkeolog Inggris mengekskavasi tempat tersebut pada 1869-1870, tetapi gagal untuk mendapatkan penemuan penting dan meninggalkan tempat tersebut.

Pada 1950an dan 1960an, Barbara dan Tom Harrisson mengekskavasi tempat tersebut dan mendapatkan penemuan-penemuan penting.[2] Mereka menemukan Tulang Dalam pada 1958.[3]

Sejak itu, universitas-universitas lokal dan ilmuwan-limuwan asing melanjutkan penelitian arkeologinya, dan beberapa artikel diterbitkan dalam Jurnal Museum Sarawak. Tempat tersebut kembali diekskavasi (1999–2003+)[4] oleh The Niah Caves Project (NCP), sebuah ekspedisi Inggris-Malaysia, untuk membuktikan keakuratan karya Harrisson.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Niah National Park from Sarawak Forestry
  2. ^ Harrisson, Tom (1957). "The Great Cave of Niah: A Preliminary Report on Bornean Prehistory". Man. 57: 161–166. 
  3. ^ Reynolds, Tim; et al. (2015). "Reconstructing Late Pleistocene Climates, Landscapes, and Human Activities in Northern Borneo from Excavations in the Niah Caves". Dalam Kaifu, Yousuke; et al. Emergence and Diversity of Modern Human Behavior in Paleolithic Asia. Texas A&M University Press. 
  4. ^ The Niah Cave Project at the University of Leicester.

Bacaan tambahan

Pranala luar

Templat:Taman nasional di Malaysia