Lompat ke isi

Faranak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 2: Baris 2:


Farânak adalah kata turunan dari Parwâneh, yang berarti kupu-kupu dalam bahasa Persia. Sebagaimana halnya pada banyak kata dan nama lain dalam bahasa Persia, huruf P tergantikan oleh huruf F di zaman pasca-Arab, karena fonem P tidak terdapat dalam bahasa Arab. Parwânak, yang berarti kupu-kupu cilik, adalah nama lain bagi [[lynx|kucing liar]] Persia atau [[Karakal]], disebut pula ''siâh-gus'' {{lang-fa|سیاه%E2%80%8Cگوش}} yang berarti si kuping hitam dalam bahasa Persia. Baik nama siâh-gus (si kuping hitam) dan parwânak (kupu-kupu cilik) mengacu pada telinga lancip berwarna hitam pada [[Karakal|kucing liar Persia]] yang terlihat mirip kupu-kupu. Kucing liar Persia atau Karakal berteman dengan singa karena singa adalah hewan pemburu yang tangguh dan kerap meninggalkan sebagian hasil buruannya untuk dimakan kucing liar yang lebih kecil tubuhnya. Sebagai gantinya, kucing liar memiliki indra penciuman yang lebih tajam dan membantu menuntun singa menemukan mangsanya.
Farânak adalah kata turunan dari Parwâneh, yang berarti kupu-kupu dalam bahasa Persia. Sebagaimana halnya pada banyak kata dan nama lain dalam bahasa Persia, huruf P tergantikan oleh huruf F di zaman pasca-Arab, karena fonem P tidak terdapat dalam bahasa Arab. Parwânak, yang berarti kupu-kupu cilik, adalah nama lain bagi [[lynx|kucing liar]] Persia atau [[Karakal]], disebut pula ''siâh-gus'' {{lang-fa|سیاه%E2%80%8Cگوش}} yang berarti si kuping hitam dalam bahasa Persia. Baik nama siâh-gus (si kuping hitam) dan parwânak (kupu-kupu cilik) mengacu pada telinga lancip berwarna hitam pada [[Karakal|kucing liar Persia]] yang terlihat mirip kupu-kupu. Kucing liar Persia atau Karakal berteman dengan singa karena singa adalah hewan pemburu yang tangguh dan kerap meninggalkan sebagian hasil buruannya untuk dimakan kucing liar yang lebih kecil tubuhnya. Sebagai gantinya, kucing liar memiliki indra penciuman yang lebih tajam dan membantu menuntun singa menemukan mangsanya.
Farânak sebagai nama perempuan pertama kali terdokumentasikan dalam Syâhnameh {{lang-fa|شاهنامه}}, sebagai nama tokoh perempuan yang menjadi isteri dari tokoh baik Abtin (Aubtin) {{lang-fa|آبتین}} , dan ibu dari Fereydun {{ill|fa|فریدون}}, tokoh pahlawan besar yang kelak menjadi raja. Nama tokoh Farânak, pendamping dua pria perkasa ini, mungkin saja tercetus dan terilhami oleh kisah persahabatan antara kucing liar dan singa; dia yang melangkah di hadapan singa-singa.
Farânak sebagai nama perempuan pertama kali terdokumentasikan dalam Syâhnameh {{lang-fa|شاهنامه}}, sebagai nama tokoh perempuan yang menjadi isteri dari tokoh baik Abtin (Aubtin) {{lang-fa|آبتین}}, dan ibu dari Fereydun {{ill|fa|فریدون}}, tokoh pahlawan besar yang kelak menjadi raja. Nama tokoh Farânak, pendamping dua pria perkasa ini, mungkin saja tercetus dan terilhami oleh kisah persahabatan antara kucing liar dan singa; dia yang melangkah di hadapan singa-singa.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 9 Juni 2019 14.29

Farānak (bahasa Persia: فَرانَک) adalah tokoh perempuan dalam Wiracarita Persia Syahnameh. Ia adalah isteri dari Abtin dan ibu dari Fereydun.

Farânak adalah kata turunan dari Parwâneh, yang berarti kupu-kupu dalam bahasa Persia. Sebagaimana halnya pada banyak kata dan nama lain dalam bahasa Persia, huruf P tergantikan oleh huruf F di zaman pasca-Arab, karena fonem P tidak terdapat dalam bahasa Arab. Parwânak, yang berarti kupu-kupu cilik, adalah nama lain bagi kucing liar Persia atau Karakal, disebut pula siâh-gus bahasa Persia: سیاه%E2%80%8Cگوش yang berarti si kuping hitam dalam bahasa Persia. Baik nama siâh-gus (si kuping hitam) dan parwânak (kupu-kupu cilik) mengacu pada telinga lancip berwarna hitam pada kucing liar Persia yang terlihat mirip kupu-kupu. Kucing liar Persia atau Karakal berteman dengan singa karena singa adalah hewan pemburu yang tangguh dan kerap meninggalkan sebagian hasil buruannya untuk dimakan kucing liar yang lebih kecil tubuhnya. Sebagai gantinya, kucing liar memiliki indra penciuman yang lebih tajam dan membantu menuntun singa menemukan mangsanya. Farânak sebagai nama perempuan pertama kali terdokumentasikan dalam Syâhnameh bahasa Persia: شاهنامه, sebagai nama tokoh perempuan yang menjadi isteri dari tokoh baik Abtin (Aubtin) bahasa Persia: آبتین, dan ibu dari Fereydun fa, tokoh pahlawan besar yang kelak menjadi raja. Nama tokoh Farânak, pendamping dua pria perkasa ini, mungkin saja tercetus dan terilhami oleh kisah persahabatan antara kucing liar dan singa; dia yang melangkah di hadapan singa-singa.

Referensi

  • Warner, Arthur dan Edmond Warner, (penerjemah) The Shahnama of Firdausi (Syahnama karya Firdausi), 9 jilid. (London: Keegan Paul, 1905-1925) (Terjemahan lengkap ke dalam bahasa Inggris)