Lompat ke isi

Sindurejo, Toroh, Grobogan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Cleanup rewrite|date=Juni 2019}}
{{desa
{{desa
|peta =
|peta =

Revisi per 15 Juni 2019 07.57

Sindurejo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenGrobogan
KecamatanToroh
Kode pos
58171
Kode Kemendagri33.15.04.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas881.833 Ha
Jumlah penduduk9.397

Sindurejo adalah desa di kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini terdiri dari Sepuluh ( 10 ) dusun,yaitu dusun Krajan,dusun Ngemplak,dusun Toroh,dusun Kedungmulyo,dusun Jalakan,dusun Sindu, dusun Nganjir,dusun Semen,dusun Goledok,dusun Sonorejo .Sepuluh ( 10 ) RW, Enam Puluh Lima ( 10 ) RT, dengan jumlah penduduk 9.370 jiwa, 2.892 KK. Sebanyak 744 KK ( 28,5. %) dikategorikan keluarga miskin. Mata pencaharian masyarakatnya mayoritas adalah Petani, Dan potensi sumberdaya alam yang potensial adalah Pertanian Adapun produk unggulan nya adalah, Padi, Jagung dan Kedelai.Sebagian dari penduduk desa Sindurejo khususnya dusun Sonorejo dan dusun Goledok mengerjakan pertanian dari lahan Perhutani dengan sistem sewa,untuk harga sewa petani di kenakan biaya sebesar Rp.700.000,00(tujuh ratus ribu rupiah)/hektar/tahun melalui LMDH. Dengan sistem tumpang sari tanaman pokok jagung dengan tanaman pohon minyak kayu putih(kalites) dan jagung,dan ini terbukti cukup membantu menambah penghasilan warga .

Desa Sindurejo terletak di arah Barat dari ibu kota Kecamatan Toroh dan Selatan dari arah ibu kota Kabupaten Grobogan Dapat dijangkau dengan jalan darat dari ibu kota kabupaten selama kurang lebih 0,25 jam Desa Sindurejo ini telah berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2009 dan sampai saat ini telah mendapat alokasi PNPM Mandiri Perdesaan dengan BLM sebesar Rp. (TA 2009 ); Rp 42.084.000 ( TA 2010 ); Rp 188,543,000.00

Pemerintahan desa   Periode 2013 s/d 2019 (Perangkat Aktif saat ini)

Kepala Desa Sekretaris Desa Kaur Kesra Kaur pembangunan Kaur Umum Kaur Pemerintahan Kaur Keuangan

Tejo Mulyo Hadi
Karmani,SE
Sutrisno
Hermanto
Sularjo
Slamet Djoko Wibowo
Eka Endah Kristiyana

Kadus Krajan Kadus Ngemplak Kadus Toroh Kadus Kedungmulyo Kadus Jalakan Kadus Sindu Kadus Nganjir Kadus Semen Kadus Goledok Kadus Sonorejo :

Dody Pontjo Setijono
Pandi
Subiyantoro
Kodrat Suyatno
Suwoto
Suwarno
Purjiono
Drs. Teguh BIPP
Suwardi
Nasocha

Masing masing Dusun tersebut mempunyai seorang Kepala Dusun yang dulu disebut dengan Kamituwa dengan dibantu beberapa Rt dan 1 Ketua Rw. Desa Sindurejo memiliki adat istiadat antara lain : 1. Selapanan dari Kelahiran anak atau mantenan 2. Nyadari menghadapi bilan Suro di Perampatan dengan memotong Kambing dimana Kepala dan keempat kakinya ditanam di tengah jalan tersebut, bermaksud untuk meminta terhindar dari segala penyakit ( Tolak Balak ) 3. Nyadaranan di Kuburan Dusun semen, yang dikunjungi oleh semua orang yang mempunyai Saudara di makamkan di kuburan tersebut dengan memotong ayam tiap pengunjung satu-satu, untuk meminta keselamatan dan rejeki gampang kepada arwahnya Den Bagus Mentaram dan sahabatnya. 4. Mengadakan Selamatan atau nadharan di Kubur Dusun Sindu yang di tujukan Arwah ki Gedhe Sindu bagi orang – orang yang sudah di kabulkan permohonannya. 5. Mengadakan selamatan tiap tiap habis panen Padi yang disebut Khajat Bumi yang selamatannya semua hasil tanaman dari bumi atau tanah 6. Selamatan Tiap tiap bulan rojab tiap tanggal 27 memperingati Isro’ Mi’rot Nabi Muhammad SAW. 7. Selamatan tiap bulan Besar tanggal 10 bagi yang mampu yang berkorban. 8. Selamatan tiap bulan Maulud tanggal 12 9. Selamatan tiap menghadapi bulan puasa atau megengan 10. Selamatan Upacara orang meninggal Dunia a. Tiga Hari b. Tujuh Hari c. Empat Puluh Hari d. Seratus hari e. Pendak ke I dan Ke II f. Seribu hari, biasanya bagi yang mampu memotong ternak besar Beberapa legenda yang yeng terjadi diwilayah Desa Sindurejo : 1. Legenda Makam Cipto Resmi Dusun Goledok Dikuburan Dusun Goledok Desa Sindurejo,ada makam yang selalu di mulyakan oleh masyarakat dusun Goledok dan sekitarnya, menurut keterangan dari orang tertua nama : Karto Kamari dusun Gandok desa Genengadal,bahwa yang dimakamkan di Dusun Goledok tersebut adalah bernama B.Londrong Putrea dari raden Pangeran noto projo Jurug,yang akan dikawinkan dengan putra metaram,tetapi tidak mau menjalani, akhirnya B.Londrong mirudo,hingga raden pangeran noto projo suruhan kepada sahabatnya kalau bias menemukan B. Lodrong supaya dikubur hidup-hidup.setelah sahabatnya ketemu B.lodrong kemudian B. lodrong dikubur hidup-hidup.terus di beri tengger tanaman jati.setelah jati tersebut hidup, selalu diadakan teresan tetapi selalu semi.hingga kubur tersebut sekarang dinamakan kubur tersemi ( Cipto Tersemi ) R.Bangus Mataram Perang diwilayah Serang Kelindik, mereka terus pergi dengan dua sahabatnya sampai didesa katong disitu ketemu dengan Batoro Katong,dlam pertemuan tersebut R. Bagus Mataram akan diambil manantu oleh Batoro Katong. R. Bagus Mataram mau diambil sebagai manantu, tetapi berunding dulu untuk mengarang tempat untuk mendirikan keratin,maka batoro katong diajak jalan R.Bagus Mataram sampai dibeberapa tempat hingga akhirnya di dusun semen radusongo berhenti, setelah berhenti R.Bagus Mataram melihat kanan kiri terus tanya kepada Batoro Katong, apakah tanah seperti ini baik digunakan unuk mendirikan rumah sebagai keraton? Batoro Katong menjawab, taah emacam ini tak dapat digunakan untuk rumah keraton, yang baik hanya digunakan untuk pertanian kususnya tanaman lombok dn terong,ternyata sampai sekarang tanah tersebut hanya bisa ditanami terong dan lombok (cabai).R Bagus Mataram setelah mendengar jawaban dari batoro katong latas timbul perasaan kalau begitu batoro Katong ini betul-brtul bukan turunan ratu.R. Bagus Mataram terus mengambil senjata untuk bunuh diri daripada menjadi menantunya Batoro Katong. Batoro Katong setelah tahu R.Bagus.Mataram bunuh diri dengan senjatanya sendiri, terus lari kembali ke katong untuk meberi berita kapada dua ahabatnya .setelah dua sahabat R Bagus Mataram di beri tahu mereka langsung ketempat kejadian dimana R. Mataram Bunuh diri.Kemudian kedua sahabat tesebut juga ikut bunuh diri. Ketiga Jenasah tersebut kemudian di kuburkan masyarakat semen pada bulan april Hari Jum’at Paing tahun 1601. maka hingga sekarang tiap bulan april hari jumat paing diadakan nyadranan dengan memotong 1 ekor kambing bagi yang mampu. Dan satu ekor ayam bagi yang tidak mampu.oleh masyarakat Dusun Semen randusongo,dengan sekitarnya, dan para orang-orang yang mempunyai ahli waris yang dimakamkan di kubur dusun semen, randusongo,misalnya dari desa Pilangayung,Katong,Dimoro,Genengadal, Bandungharjo,Geyer,yang maksudnya minta Keselamatan dan Tambah Rejeki. Dusun Sonorejo mempunyai legenda bahwa di Dusun ini semua warga jika mempunyai kerja dilarang untuk nanggap Wayang Kulit atau Ketoprak. Karena akan ada walaknya.