Lompat ke isi

Raihanah binti Zaid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
Tambahan, mohon perkenan. Bismillah
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6: Baris 6:
Menurut [[Ibnu Ishaq]], Muhammad menjadikannya budak dan berniat untuk menikahinya.<ref>[[Alfred Guillaume|Guillaume, Alfred]]. ''The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah'', p. 466. Oxford University Press, 1955. {{ISBN|0-19-636033-1}}</ref>
Menurut [[Ibnu Ishaq]], Muhammad menjadikannya budak dan berniat untuk menikahinya.<ref>[[Alfred Guillaume|Guillaume, Alfred]]. ''The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah'', p. 466. Oxford University Press, 1955. {{ISBN|0-19-636033-1}}</ref>


Dikisahkan bahwa ia bersuamikan Hakam namun suaminya tak berumur panjang atau meninggal. Saat Perang Bani Quraizhah Raihanah menjadi tawanan, Rasulullah {{SAW}} menawarinya masuk Islam namun ia tetap memilih sebagai Yahudi. Lalu Rasul {{SAW}} memanggil Ibnu Sa'yah dan menceritakan penolakan Raihanah/ Ibnu Sa'yah bertekad membantu Rasul {{SAW}} mengajak Raihanah masuk Islam, dan Raihanahpun masuk Islam. Lalu Raihanah tinggal di rumah Ummul Mundzir sampai ia suci dari haidnya. Rasul {{SAW}} menemuinya dan menawarkan dua pilihan, dimerdekakan dan dinikahi atau dijadikan pembantu. Ia menjadi isteri Rasul {{SAW}} sejak Muharram 6 Hijriah sampai meninggal sepulang haji 10 Hijriah dan dimakamkan di Baqi. Namun ada riwayat yang lain bahwa ia pembantu Rasul {{SAW}} dan tidak pernah dijadikan isteri. <ref>https://republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/16/06/03/o86zwa6-raihanah-binti-yazid-mulia-hidup-bersama-rasulullah diakses 26 Juni 2019</ref>.
Dikisahkan bahwa ia bersuamikan Hakam namun suaminya tak berumur panjang atau meninggal. Saat Perang Bani Quraizhah Raihanah menjadi tawanan, Rasulullah {{SAW}} menawarinya masuk Islam namun ia tetap memilih sebagai Yahudi. Lalu Rasul {{SAW}} memanggil Ibnu Sa'yah dan menceritakan penolakan Raihanah/ Ibnu Sa'yah bertekad membantu Rasul {{SAW}} mengajak Raihanah masuk Islam, dan Raihanahpun masuk Islam. Lalu Raihanah tinggal di rumah Ummul Mundzir sampai ia suci dari haidnya. Rasul {{SAW}} menemuinya dan menawarkan dua pilihan, dimerdekakan dan dinikahi atau dijadikan pembantu. Ia menjadi isteri Rasul {{SAW}} sejak Muharram 6 Hijriah sampai meninggal sepulang haji 10 Hijriah dan dimakamkan di Baqi. Namun ada riwayat yang lain bahwa ia pembantu Rasul {{SAW}} dan tidak pernah dijadikan isteri. <ref>https://republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/16/06/03/o86zwa6-raihanah-binti-yazid-mulia-hidup-bersama-rasulullah diakses 26 Juni 2019</ref>.


Dari berbagai pendapat sejarawan Islam [[Al-Waqidi]] menguatkan pendapat bahwa Raihanah dimerdekakan dan dinikahi Rasul {{SAW}}. Sedangkan Ibnu Hisyam menulis tentang keislaman Raihanah. Wallahu a'lam. <ref>Sirah Ibnu Hisyam, Jilid IV, Ghazwatu Bani Quraizhah, Islam Raihanah</ref>
Dari berbagai pendapat sejarawan Islam [[Al-Waqidi]] menguatkan pendapat bahwa Raihanah dimerdekakan dan dinikahi Rasul {{SAW}}. Sedangkan Ibnu Hisyam menulis tentang keislaman Raihanah. Wallahu a'lam. <ref>Sirah Ibnu Hisyam, Jilid IV, Ghazwatu Bani Quraizhah, Islam Raihanah</ref>


==Referensi==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


[[Category:Istri Muhammad]]
[[Kategori:Istri Muhammad]]

Revisi per 29 Juni 2019 12.27

Raihanah binti Zaid (bahasa Arab: ريحانة بنت زيد) adalah seorang wanita Yahudi dari suku Banu Nadir. Ia dimuliakan oleh kaum Muslim sebagai salah satu Ummahaatu'l-Mu'mineen, atau Bunda Para Umat Islam.

Biografi

Rayhana awalnya adalah anggota suku Banu Nadir yang menikahi seorang pria dari Banu Qurayza. Setelah Banu Qurayza dikalahkan oleh tentara Muhammad dalam Pengepungan kawasan Banu Qurayza, Raihanah diperbudak, sementara suaminya dieksekusi.

Menurut Ibnu Ishaq, Muhammad menjadikannya budak dan berniat untuk menikahinya.[1]

Dikisahkan bahwa ia bersuamikan Hakam namun suaminya tak berumur panjang atau meninggal. Saat Perang Bani Quraizhah Raihanah menjadi tawanan, Rasulullah ﷺ menawarinya masuk Islam namun ia tetap memilih sebagai Yahudi. Lalu Rasul ﷺ memanggil Ibnu Sa'yah dan menceritakan penolakan Raihanah/ Ibnu Sa'yah bertekad membantu Rasul ﷺ mengajak Raihanah masuk Islam, dan Raihanahpun masuk Islam. Lalu Raihanah tinggal di rumah Ummul Mundzir sampai ia suci dari haidnya. Rasul ﷺ menemuinya dan menawarkan dua pilihan, dimerdekakan dan dinikahi atau dijadikan pembantu. Ia menjadi isteri Rasul ﷺ sejak Muharram 6 Hijriah sampai meninggal sepulang haji 10 Hijriah dan dimakamkan di Baqi. Namun ada riwayat yang lain bahwa ia pembantu Rasul ﷺ dan tidak pernah dijadikan isteri. [2].

Dari berbagai pendapat sejarawan Islam Al-Waqidi menguatkan pendapat bahwa Raihanah dimerdekakan dan dinikahi Rasul ﷺ. Sedangkan Ibnu Hisyam menulis tentang keislaman Raihanah. Wallahu a'lam. [3]

Referensi

  1. ^ Guillaume, Alfred. The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah, p. 466. Oxford University Press, 1955. ISBN 0-19-636033-1
  2. ^ https://republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/16/06/03/o86zwa6-raihanah-binti-yazid-mulia-hidup-bersama-rasulullah diakses 26 Juni 2019
  3. ^ Sirah Ibnu Hisyam, Jilid IV, Ghazwatu Bani Quraizhah, Islam Raihanah