Mia Audina: Perbedaan antara revisi
Stvbastian (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Olahragawan Belanda peraih medali Olimpiade menggunakan HotCat |
Stvbastian (bicara | kontrib) k Menghapus Kategori:Olahragawan Belanda menggunakan HotCat |
||
Baris 57: | Baris 57: | ||
{{DEFAULTSORT:Tjiptawan,Mia Audina}} |
{{DEFAULTSORT:Tjiptawan,Mia Audina}} |
||
[[Kategori:Pemain bulu tangkis Indonesia]] |
[[Kategori:Pemain bulu tangkis Indonesia]] |
||
[[Kategori:Olahragawan Belanda]] |
|||
[[Kategori:Eropa-Indonesia]] |
[[Kategori:Eropa-Indonesia]] |
||
[[Kategori:Belanda-Indonesia]] |
[[Kategori:Belanda-Indonesia]] |
Revisi per 30 Juni 2019 22.31
Mia Audina | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Mia Audina Tjiptawan |
Kebangsaan | Belanda |
Lahir | 22 Agustus 1979 Jakarta, Indonesia |
Tinggi | 1,69 m |
Pegangan | kanan |
Rekor bertanding | Tunggal Putri |
Mia Audina Tjiptawan (Hanzi: 張海麗, Pinyin: Zhang Haili) (lahir 22 Agustus 1979) adalah seorang etnis Cina-Indonesia mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Ia merupakan peraih medali perak Olimpiade Atlanta 1996 dan Athena 2004.
Ia memperkuat Tim Piala Uber Indonesia saat masih berumur 14 tahun dan menjadi anggota Tim Piala Uber termuda sepanjang sejarah bulu tangkis. Mia mendapat julukan "Si Anak Ajaib" dan "Anak SMA Penentu Piala Uber" karena menjadi pemain penentu kemenangan Indonesia saat menjuarai Piala Uber 1994 dan 1996. Mia memperoleh medali perak Olimpiade Atlanta 1996 setelah di final dikalahkan Bang Soo-Hyun, pemain andalan Korea Selatan.
Pada tahun 1999 Mia menikah dengan Tylio Arlo Lobman, seorang penyanyi gospel asal Suriname berkebangsaan Belanda. Ia kemudian menetap dan menjadi warga negara Belanda dan mulai mewakili Belanda dalam berbagai pertandingan. Pada tahun 2006, Mia pensiun dari dunia bulutangkis karena kondisi fisik dan bermaksud menjalankan bisnis batu mulia.[1]
Awal karier
Anak SMA penentu Piala Uber 1994
Awal karier Mia Audina telah dimulai sejak perekrutan dirinya di skuat tim Piala Uber Indonesia 1994, yang mana saat itu atlet tunggal putri masih diisi oleh Susi Susanti, Yuliani Santosa, dan pemain termuda saat itu adalah Meiluawati yang berumur 19 tahun. Ia menjadi pemain yang ditujuk di final Piala Uber 1994 di Jakarta. Ia berhasil menang melawan Zhang Ning, atlet tunggal masa depan Cina, dengan rubber game. Kemenangan dengan atlet Cina itu membawanya melesat bak pesawat lepas landas. Mia Audina bahkan pernah menjadi topik nasional yang begitu hangat dibicarakan banyak orang. Mia mendapat julukan "Si Anak Ajaib" dan "Anak SMA Penentu Piala Uber" karena menjadi pemain penentu kemenangan Indonesia saat menjuarai Piala Uber 1994 dan 1996.
Medali perak Olimpiade
Mia Audina meraih medali perak Olimpiade 1996 di Atlanta saat dirinya dikalahkan oleh Bang Soo-Hyun dari Korea Selatan. Delapan tahun kemudian, saat dirinya masih membela Belanda, ia lagi-lagi dikalahkan oleh lawan berbuyutannya, Zhang Ning, di Athena, Yunani, pada tahun 2004.
Prestasi sebagai pemain Indonesia
- Medali Perak Olimpiade Atlanta 1996
- Juara Indonesia Terbuka 1998
- Juara Jepang Terbuka 1997
- Juara Singapura Terbuka 1997
- Juara Piala Uber 1994 dan 1996 (Tim Piala Uber Indonesia)
Prestasi sebagai pemain Belanda
- Medali Perak Olimpiade Athena 2004
- Juara Belanda Terbuka 2005
- Juara Jepang Terbuka 2004
- Juara Kejuaraan Eropa 2004
- Juara Jerman Terbuka 2002
- Anggota Tim Piala Uber
- Anggota Tim Piala Sudirman
Referensi
- ^ "Mia Audina Pensiun". detiksport. Diakses tanggal 2017-09-25.