Lompat ke isi

Thung Tjing Ek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5: Baris 5:
Namanya tercantum pada taman makam pahlawan Serui terletak di tengah kota bersama dengan Silas Papare, [[Stefanus Rumbewas]], [[Dirk Ramandey]], [[Salim Suneth]], [[HW Antaribaba]], [[Rafael Maselkosu]] dan [[George Henk Ayorbaba]]. Ia adalah ayah dari [[Yorrys Raweyai]].<ref>http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/312-dari-gerakan-bawah-tanah-sampai-zona-damai</ref>
Namanya tercantum pada taman makam pahlawan Serui terletak di tengah kota bersama dengan Silas Papare, [[Stefanus Rumbewas]], [[Dirk Ramandey]], [[Salim Suneth]], [[HW Antaribaba]], [[Rafael Maselkosu]] dan [[George Henk Ayorbaba]]. Ia adalah ayah dari [[Yorrys Raweyai]].<ref>http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/312-dari-gerakan-bawah-tanah-sampai-zona-damai</ref>


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}



Revisi per 12 Juli 2019 10.51

Thung Tjing Ek alias Jakub Thung adalah seorang pejuang kemerdekaan berdarah Tionghoa Indonesia. Ia adalah perantau Tionghoa asal Makassar yang berprofesi sebagai penangkap buaya di Waropen. Anak-anaknya kini cukup dikenal dengan nama marga istrinya yang asli Papua: Raweyai. Dr. Sam Ratulangi bersama kawan-kawannya juga sering memakai rumah Thung Tjing Ek untuk rapat-rapat yang membicarakan persiapan penyatuan Irian Barat ke NKRI. Ia pun juga diangkat menjadi Komisaris I.[1] Kong Ek juga membantu menyumbangkan uang ketika Silas Papare harus berangkat ke Jawa untuk menemui Presiden Soekarno.

Ia bersama Tan Su Song (Fritz Warabay) pergi ke Biak untuk belajar ilmu kebal dari orang Maluku. Sepulangnya dari Biak mereka mengorganisir pasukan sipil bawah tanah sampai berjumlah 2000 orang. Gerakan bawah tanah ini dinamakan Batalyon Tentara Tjendrawasih Tjadangan (TTT). Gerakan bawah tanah ini akhirnya diketahui oleh Belanda. Maka Fritz bersama kawan-kawanya seperti David Wasiri, Rafael dan Agus pun ditangkap dan dipenjarakan. Setelah tiga bulan mereka dibebaskan dan kena wajib lapor.

Namanya tercantum pada taman makam pahlawan Serui terletak di tengah kota bersama dengan Silas Papare, Stefanus Rumbewas, Dirk Ramandey, Salim Suneth, HW Antaribaba, Rafael Maselkosu dan George Henk Ayorbaba. Ia adalah ayah dari Yorrys Raweyai.[2]

Referensi