Hadisoebeno Sosrowerdojo: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 7: | Baris 7: | ||
|office1= Gubernur Jawa Tengah |
|office1= Gubernur Jawa Tengah |
||
|order1= ke-6 |
|order1= ke-6 |
||
|term_start1= 1958 |
|term_start1= 4 Januari 1958 |
||
|term_end1= 15 |
|term_end1= 15 Januari 1960 |
||
|president1= [[Soekarno]] |
|president1= [[Soekarno]] |
||
|lieutenant1= |
|lieutenant1= |
Revisi per 25 Juli 2019 10.27
R.M. Hadisoebeno Sosrowerdojo | |
---|---|
Berkas:R.M. Hadisoebeno Sosrowerdojo, Gubernur Jawa Tengah.jpg | |
Gubernur Jawa Tengah ke-6 | |
Masa jabatan 4 Januari 1958 – 15 Januari 1960 | |
Presiden | Soekarno |
[[Walikota Semarang]] ke-3 | |
Masa jabatan 1951–1958 | |
Presiden | Soekarno |
Informasi pribadi | |
Lahir | Pacitan,Jawa Timur | 11 Februari 1912
Meninggal | 24 April 1971 Semarang,Jawa Tengah | (umur 59)
Makam | Cilacap,Jawa Tengah |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Nasional Indonesia |
Kerabat | Soerjadi (menantu) |
Pekerjaan | Gubernur Jawa Tengah Walikota Semarang Politikus |
Profesi | Politikus |
Dikenal karena | Anggota Konstituante RI Walikota Semarang Gubernur Jawa Tengah Pejuang Angkatan '45 Ketua Partai Nasional Indonesia awal Orde Baru |
Sunting kotak info • L • B |
Hadisoebeno Sosrowerdojo (Pacitan,11 Februari 1912[1]- Semarang, 24 April 1971[2]) adalah politikus Partai Nasional Indonesia (PNI) yang pernah menjabat sebagai Walikota Semarang pada 1951 hingga 1955 dan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1960. Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota Konstituante RI hasil Pemilihan Umum 1955.[1] Selain itu, ia merupakan menantu mantan Ketua Umum PDI era Orde Baru, Soerjadi.
Karier Politik
Semasa menjadi wali kota Semarang, ia pernah dikenal berhasil membangun Monumen Tugu Muda yang terletak di Lapangan Wilhelmina yang berada di kawasan Lawang Sewu yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953.[3]
Ia dikenal dengan kalimat "Sepuluh Soeharto, sepuluh Nasution dan segerobak Jenderal, tidak dapat menyamai satu Soekarno". Ia pernah menempuh pendidikan MULO di Cirebon, AMS di Semarang dan MOSVIA di Magelang.[2] Selain itu, ia pernah dituduh menjadi calon Menteri Dalam Negeri dalam susunan kabinet Dewan Jenderal yang keluar sebelum Peristiwa 30 September.
Referensi
- ^ a b "R.M. Hadisoebeno Sosrowerdojo - PNI (Partai Nasional Indonesia) - Profil Anggota - Konstituante.Net". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2018-10-06.
- ^ a b "HADISOEBENO MENINGGAL DUNIA - Soeharto". Soeharto. 2016-12-14. Diakses tanggal 2018-10-06.
- ^ "Semarang Sepanjang Sejarah". majalah kreatif. 2016-06-06. Diakses tanggal 2018-10-07.