Peraturan gol tandang: Perbedaan antara revisi
k Bot: Mengubah templat: Ksb |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
ASHIAP |
|||
'''Peraturan gol tandang''' adalah suatu aturan khusus dalam [[turnamen]] [[sepak bola]] [[sistem gugur]] yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/''home-away'' apabila agregat total seri. |
|||
== Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang == |
== Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang == |
Revisi per 26 Juli 2019 00.26
ASHIAP
Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang
Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:
Kasus I
- Leg Pertama
Tim A | 1–2 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 0–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.
Kasus II
- Leg Pertama
Tim A | 2–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–0 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.
Kasus III
- Leg Pertama
Tim A | 0–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–2 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.
Kasus IV
- Leg Pertama
Tim A | 1–0 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 2–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.
Kasus V
- Leg Pertama
Tim A | 0–0 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.
Kasus VI
- Leg Pertama
Tim A | 1–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 0–0 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.
Kasus VII
- Leg Pertama
Tim A | 1–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.
Kasus VIII
- Leg Pertama
Tim A | 2–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 2–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.