Lompat ke isi

Mega Mustika: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan dan penambahan informasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16: Baris 16:
|instrument =
|instrument =
|yearsactive = 1988-sekarang
|yearsactive = 1988-sekarang
|label = Virgo Ramayana (1988-1992)<br />MSC Records (1992-1997, 2001)<br />MCP Records (2002, 2014, 2016)<br />Alunan Senada Records (2009-2013, 2016)<br />[[Akurama Records]] (2014)<br />Perdana Records (2015)
|label = Virgo Ramayana (1988-1992)<br />[[MSC Records]] (1992-1997, 2001)<br />MCP Records (2002, 2014, 2016)<br />[[Akurama Records]] (2014)<br />Perdana Records (2015)<br />Alunan Senada Records (2009-2013, 2016-sekarang)
|associatedacts = 4 Bintang Dangdut Remaja<br />2M<br />Bintang-Bintang MSC<br />Artis-Artis MSC<br />MSC Lima
|associatedacts = 4 Bintang Dangdut Remaja<br />2M<br />Bintang-Bintang MSC<br />Artis-Artis MSC<br />MSC Lima
|influences =
|influences =

Revisi per 30 Juli 2019 00.51

Mega Mustika
Berkas:MEGA MUSTIKA.jpg
Informasi latar belakang
GenreDangdut
PekerjaanPenyanyi
Tahun aktif1988-sekarang
LabelVirgo Ramayana (1988-1992)
MSC Records (1992-1997, 2001)
MCP Records (2002, 2014, 2016)
Akurama Records (2014)
Perdana Records (2015)
Alunan Senada Records (2009-2013, 2016-sekarang)

Mega Dewi (dikenal dengan nama Mega Mustika) (lahir 23 Juni 1973) adalah seorang Penyanyi dangdut yang berasal dari Indonesia.

Karier

Mega Dewi atau yang lebih dikenal sebagai Mega Mustika adalah seorang penyanyi Indonesia beraliran musik dangdut yang lahir pada 23 Juni 1974. Ayahnya Ruston Nawawi adalah seorang musisi dan pencipta lagu dangdut dan melayu legendaris yang melahirkan beberapa karya gemilang seperti Sorga Dunia, Hilang Tak Berkesan, Hiasan Mimpi dan masih banyak lagi. Selain Mega, adiknya Vina Mustika pun sempat mengikuti jejak kariernya sebagai penyanyi dangdut dengan merilis album Biarlah (Korban Cinta).

Awal karier bermusiknya saat dia meluncurkan album Hitam Bukan Putih dengan lagu andalan berjudul sama pada Desember 1988 yang membuat namanya langsung mencuat di jajaran penyanyi dangdut saat itu. Pada masa itu, musik dangdut mulai bergairah karena kemunculan penyanyi-penyanyi muda. Jika di periode sebelumnya, pentas musik dangdut terasa lambat menghasilkan bibit baru, di era ini muncul nama-nama yang sanggup mencuri perhatian seperti Iis Dahlia, Mirnawati, Jhonny Iskandar, Irma Erviana, Ona Sutra dan masih banyak lagi.

Selepas kesuksesan album Hitam Bukan Putih, berturut-turut album yang dirilisnya juga mendapat sambutan baik di masyarakat seperti Bukan yang Pertama (1989), Kau Asing di Mataku (1991), Suka Berakhir Duka (1992), Piye-Piye (1992), Bulan (1994) dan masih banyak lagi. Selain album solo, dia juga pernah merilis album kolaborasi bersama artis lain diantaranya Mirnawati, Irma Erviana, Lisnawati, Jhonny Iskandar, SCT Group, Imam S. Arifin dan yang terbaru bersama Arum Muhaimin yang tergabung dalam d'Rembulan pada tahun 2014. Selain itu, Mega Mustika juga tercatat tergabung dalam beberapa proyek kolaborasi yang dibentuk oleh label rekamannya MSC Records diantaranya Bintang-Bintang MSC, Artis-Artis MSC dan MSC Lima.

Kehidupan Pribadi

Mega Mustika adalah istri dari pedangdut Jhonny Iskandar, anggota OM PMR, mereka bertemu dalam satu label rekaman dari Virgo Ramayana dan MSC Records, dari hasil perkawinan dengan Jhonny Iskandar dikarunia putra dan putri yakni Dewo dan Dewi namun sayang biduk rumah tangganya dengan Jhonny Iskandar akhirnya kandas.

Setelah lama berpisah dengan Jhonny Iskandar, Mega kemudian menikah kembali dengan lelaki asal Cirebon yang bernama Abdullah Effendy dan dikaruniai dua orang anak yaitu Innes Syahdiah Mustika dan Raden Arjuna Ilham, namun sayang perkawinannya kali ini juga kandas.

Kontroversi

Saat merilis album Bukan yang Pertama pada Agustus 1989, lagu andalannya yang berjudul sama karya musisi Leo Waldy yang menceritakan tentang seorang gadis yang sudah ternoda dan mendapat perhatian lebih dari sang sahabat ketimbang sang pacar ini sempat "bermasalah" dikarenakan sebaris lirik "...karena yang kau dapat bukan yang pertama tapi sisa orang lain...". Lirik tersebut dianggap tidak pantas ketika lagu itu akan dibawakan di acara Aneka Ria Safari untuk keperluan promosi album. Lagu itu boleh dibawakan asal lirik yang bermasalah itu diganti, sehingga ketika tampil di TVRI lirik tersebut berubah menjadi "...karena yang kau dapat bukan bunga mekar, tapi bunga yang telah layu...", meskipun lagu yang beredar di pasaran dan diputar di radio-radio tetap versi asli dari lagu tersebut. Selain Bukan yang Pertama, album ini juga menghasilkan hits Rindu tapi Angkuh yang saat dirilis untuk pasaran Malaysia menjadi judul album.

Diskografi

Album Solo

  • Hitam Bukan Putih (1988)
  • Bukan yang Pertama (1989)
  • Kau Asing di Mataku (1991)
  • Suka Berakhir Duka (1992)
  • Piye-Piye (1992)
  • 22 Dangdut Terbaik Karya Emas Muchtar B. - Pagi Sore (1993)
  • Bulan (1994)
  • Fatamorgana (1994)
  • Untukmu Rembulan (1995)
  • Mentari Jingga (1995)
  • Cuma Kamu (1996)
  • Selimut Biru (1997)
  • Selamat Tinggal Kekasih (2002)
  • 18 Best of Best - Bukan yang Pertama (2009)
  • 12 Best of the Best - Bukan yang Pertama (2010)
  • 12 Best of the Best Vol. 2 - Rindu Tapi Angkuh (2010)
  • 12 Best of the Best Vol. 3 - Racun Asmara (2011)
  • 14 Best of Best Koplo (2012)
  • 12 Best of the Best Vol. 4 - Baru Tiga Bulan (2013)
  • 12 Best of the Best Vol. 5 - Lenggang Kangkung (2013)
  • Tersisih (2014)
  • The Best Dangdut Koplo bersama New Palapa - Maafkan Dia (2015)
  • 12 Best of the Best Vol. 6 - Jatuh Cinta (2016)

Album Kompilasi

  • Johny (1988)
  • Bang Hasan (1992)
  • 10 Karya Emas Eddy Lestaluhu - Punya Siapa (1993)
  • Album Emas 10 Lagu Dangdut & Penyanyi Terbaik MSC - Rahasia Cinta (1994)
  • Album Emas Cintamu Cintaku (1997)
  • Campur Sari 3 in 1, bersama Cak Diqin dan Didi Kempot (2014)

Album Kolaborasi

  • Lobang Semut, bersama Mirnawati, Irma Erviana, dan Lisnawati (1989)
  • Maafkanlah Dia, sebagai 2M bersama Mirnawati (1990)
  • Kita Semua Sama/Hujan Malam Minggu, bersama Bintang-Bintang MSC (1991)
  • Basah Kembali, bersama Jhonny Iskandar (1992)
  • Joget Lagi, bersama Bintang-Bintang MSC (1992)
  • Dendang Rindu, bersama Bintang-Bintang MSC (1993)
  • Kopi Cinta, bersama Artis-Artis MSC (1994)
  • Melody Dangdut, sebagai MSC Lima (1994)
  • Bintang & Rembulan, bersama Bintang-Bintang MSC (1994)
  • 10 Hits Disco Dangdhut MSC, sebagai Artis-Artis MSC (1995)
  • 50 Tahun Indonesia Emas, bersama Bintang-Bintang MSC (1995)
  • Pacaran Asyik, bersama Bintang-Bintang MSC (1995)
  • Kroncong Kemayoran, bersama Bintang-Bintang MSC (1996)
  • Injit-Injit Semut, bersama Bintang-Bintang MSC (1996)
  • Ah...Bisa Saja..., bersama Doyok (1996)
  • Karunia Cinta, bersama Bintang-Bintang MSC (1997)
  • Bau Minuman, bersama Aziz S.LG. dan SCT Group (2001)
  • Golden Hits Imam S. Arifin, bersama Imam S. Arifin (2016)
  • Best of the Best Imam S. Arifin, bersama Imam S. Arifin (2016)

Single

  • Mengalah (1988)
  • Mesra (1992)
  • Ridho Tuhan (1992)
  • Punya Siapa (1993)
  • Enggak Janji (1994)
  • Rahasia Cinta, bersama Artis-Artis MSC (1995)
  • Bulan, bersama Artis-Artis MSC (1995)
  • Cinta Membara (1997)
  • Minyak Wangi, sebagai d'Rembulan bersama Arum Muhaimin (2014)
  • Sorga Dunia, sebagai d'Rembulan bersama Arum Muhaimin (2014)
  • Bawalah Aku Kasih, bersama Imam S. Arifin (2016)
  • Yang Tersayang, bersama Imam S. Arifin (2016)
  • Senandung Rembulan, bersama Imam S. Arifin (2016)

Fimografi

Iklan