Bunglon taman: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
Bunglon taman ini mampu beradaptasi di lingkungan keras seperti kota [[Jakarta]] karena jenis ini mampu memakan serangga apa saja, dan jenis ini bisa menyerbrang jalan untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.<ref name=":0" /> |
Bunglon taman ini mampu beradaptasi di lingkungan keras seperti kota [[Jakarta]] karena jenis ini mampu memakan serangga apa saja, dan jenis ini bisa menyerbrang jalan untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.<ref name=":0" /> |
||
== Karakteristik == |
|||
Bunglon taman memiliki ciri fisik mirip seperti [[iguana]], namum berukuran jauh lebih kecil.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://m.brilio.net/creator/londok-bunglon-lokal-yang-sering-keliru-dianggap-iguana-c9da8f.html|title=Londok, bunglon lokal yang sering keliru dianggap iguana|website=brilio.net|access-date=2019-08-14}}</ref> Suka hinggap di atas pepohonan, berwarna gelap kecoklatan dan dapat berubah warna walaupun jarang terjadi. Perubahan warna biasanya dilakukan saat musim kawin, berjemur, atau dalam keadaan teramcam. Bunglon jantan berukuran lebih besar dari bunglon betina.<ref name=":2" /> |
|||
==Galeri == |
==Galeri == |
||
<gallery> |
<gallery> |
Revisi per 14 Agustus 2019 02.53
Bunglon taman
| |
---|---|
Calotes versicolor | |
Rekaman | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 164681 |
Taksonomi | |
Kerajaan | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Reptilia |
Ordo | Squamata |
Famili | Agamidae |
Genus | Calotes |
Spesies | Calotes versicolor Daudin, 1802 |
Bunglon taman adalah spesies reptil dari genus Calotes dan termasuk ke dalam keluarga Agamidae.[1]
Spesies ini lebih besar dari bunglon surai jenis Bronchocela jubata, spesies bunglon asli pulau Jawa, sehingga keberadaannya sangat mengancam spesies tersebut, kini bunglon taman sudah mendominasi pohon-pohon yang ada di pulau Jawa menggantikan Bronchocela jubata.[2]
Bunglon ini bukan spesies asli Indonesia, diperkirakan berasal dari dataran Asia, penyebaran asalnya hanya sampai Thailand. Jenis bunglon jenis pendatang ini terlepas ke alam liar Indonesia khususnya pulau Jawa. Diduga jenis ini awalnya adalah binatang peliharaan yang terlepas atau dilepaskan ke alam.[1][2]
Saat musim kawin tiba, tenggorokan bunglon jantan akan berwarna merah cerah untuk menarik perhatian bunglon betina. Bunglon dapat berkembang biak setelah usia mereka mencapai satu tahun. Sekitar 10-20 telur dihasilkan bunglon betina dan telur-telur tersebut akan menetas setelah 6-7 minggu.[1]
Bunglon ini merupakan pemakan serangga. Meskipun bunglon memiliki gigi, namun biasanya mereka menelan utuh mangsanya.[1]
Bunglon taman ini mampu beradaptasi di lingkungan keras seperti kota Jakarta karena jenis ini mampu memakan serangga apa saja, dan jenis ini bisa menyerbrang jalan untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.[1]
Karakteristik
Bunglon taman memiliki ciri fisik mirip seperti iguana, namum berukuran jauh lebih kecil.[3] Suka hinggap di atas pepohonan, berwarna gelap kecoklatan dan dapat berubah warna walaupun jarang terjadi. Perubahan warna biasanya dilakukan saat musim kawin, berjemur, atau dalam keadaan teramcam. Bunglon jantan berukuran lebih besar dari bunglon betina.[3]
Galeri
Referensi
- ^ a b c d e "Bunglon Taman". Greeners.Co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-14.
- ^ a b "Inilah Alien Yang Menginvasi Pulau Jawa". Mongabay Environmental News (dalam bahasa Inggris). 2018-05-20. Diakses tanggal 2019-08-13.
- ^ a b "Londok, bunglon lokal yang sering keliru dianggap iguana". brilio.net. Diakses tanggal 2019-08-14.