Lompat ke isi

Ratna Sari Dewi Soekarno: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Ratna Sari Dewi Soekarno''' (lahir di [[Tokyo]], [[Jepang]], [[6 Februari]] [[1940]] dengan nama '''{{nihongo|Naoko Nemoto|根本七保子|Nemoto Naoko}}'''; umur {{umur|1940|2|6}} tahun) adalah istri ke-3 [[Soekarno]] yang merupakan [[Presiden Indonesia]] pertama. Dewi menikah dengan Soekarno pada tahun [[1962]] ketika berumur 19 tahun dan mempunyai anak yaitu [[Kartika Sari Dewi Soekarno]]. Dewi berkenalan dengan Soekarno lewat seorang relasi ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo. Menjelang redupnya kekuasaan Soekarno, Dewi meninggalkan [[Indonesia]]. Setelah lebih sepuluh tahun bermukim di Paris, sejak 1983 Dewi kembali menetap di [[Jakarta]].
'''Ratna Sari Dewi Soekarno''' (lahir di [[Tokyo]], [[Jepang]], [[6 Februari]] [[1940]] dengan nama '''{{nihongo|Naoko Nemoto|根本七保子|Nemoto Naoko}}'''; umur {{umur|1940|2|6}} tahun) adalah istri ke-5 [[Soekarno]] yang merupakan [[Presiden Indonesia]] pertama. Dewi menikah dengan Soekarno pada tahun [[1962]] ketika berumur 19 tahun dan mempunyai anak yaitu [[Kartika Sari Dewi Soekarno]]. Dewi berkenalan dengan Soekarno lewat seorang relasi ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo. Menjelang redupnya kekuasaan Soekarno, Dewi meninggalkan [[Indonesia]]. Setelah lebih sepuluh tahun bermukim di Paris, sejak 1983 Dewi kembali menetap di [[Jakarta]].


== Kontroversi ==
== Kontroversi ==

Revisi per 5 Juli 2008 07.46

Ratna Sari Dewi Soekarno (lahir di Tokyo, Jepang, 6 Februari 1940 dengan nama Naoko Nemoto (根本七保子, Nemoto Naoko); umur 84 tahun) adalah istri ke-5 Soekarno yang merupakan Presiden Indonesia pertama. Dewi menikah dengan Soekarno pada tahun 1962 ketika berumur 19 tahun dan mempunyai anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno. Dewi berkenalan dengan Soekarno lewat seorang relasi ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo. Menjelang redupnya kekuasaan Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia. Setelah lebih sepuluh tahun bermukim di Paris, sejak 1983 Dewi kembali menetap di Jakarta.

Kontroversi

Pada tahun 1998, Dewi pernah menghebohkan dunia akibat pose-pose bugilnya dalam buku Madame Syuga[1]

Pranala luar

Rujukan