Gugur Bunga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 2 suntingan oleh 182.0.135.194 (bicara) ke revisi terakhir oleh LaninBot ( Magic Tools🌟 (Twinkle))
Tag: Pembatalan
Baris 26: Baris 26:


== Lirik ==
== Lirik ==
Betapa hatiku takkan selow<br>
Betapa hatiku takkan pilu<br>
Telah gugur pahlawanku<br>
Telah gugur pahlawanku<br>
Betapa hatiku takkan sedih<br>
Betapa hatiku takkan sedih<br>
Baris 40: Baris 40:
Tunai sudah janji bakti<br>
Tunai sudah janji bakti<br>
Gugur satu tumbuh seribu<br>
Gugur satu tumbuh seribu<br>
Tanah air jaya babi
Tanah air jaya sakti


Gugur bungaku di taman bakti<ref name=muchlis>{{harvnb|Muchlis|1992|p=117}}</ref><br>
Gugur bungaku di taman bakti<ref name=muchlis>{{harvnb|Muchlis|1992|p=117}}</ref><br>

Revisi per 12 September 2019 07.50

"Gugur Bunga"
Lagu oleh Ismail Marzuki
Dirilis1945 (1945)
GenreLagu wajib nasional
PenciptaIsmail Marzuki

"Gugur Bunga di Taman Bakti", lebih dikenal sebagai "Gugur Bunga", adalah sebuah lagu perjuangan Indonesia yang ditulis oleh Ismail Marzuki pada tahun 1945. Lagu ini untuk menghormati tentara Indonesia yang tewas selama Revolusi Nasional Indonesia, lagu ini menceritakan tentang kematian seorang prajurit, dan perasaan penyanyi. Sejak saat itu lagu ini menjadi sebuah lagu umum untuk protes dan pemakaman.

Lirik

Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri

Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati

Reff:
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti

Gugur bungaku di taman bakti[1]
Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti[2]

"Gugur Bunga" dinyanyikan dengan tempo andante moderato [1] dan birama .[2]

Referensi

  1. ^ a b Muchlis 1992, hlm. 117
  2. ^ a b Ismail 2007, hlm. 47