Lompat ke isi

Dadi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pancawarta22 (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Kebudayaan menggunakan HotCat
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
Dadi adalah sindiran dalam bahasa [[Lampung]] memiliki arti yang sangat mendalam ,bahasa yang di gunakan pun halus dan bermakna [[Ambiguitas|'''ambigu''']] atau memiliki dua atau lebih makna.Kegiatan Dadi biasanya disiapkan dalam pertemuan khusus ,dadi biasanya dilantunkan saat pergantian tahun , panen raya ,pertemuan bujang gadis atau kegiatan gawi.
Dadi adalah sindiran dalam bahasa [[Lampung]] memiliki arti yang sangat mendalam ,bahasa yang di gunakan pun halus dan bermakna [[Ambiguitas|'''ambigu''']] atau memiliki dua atau lebih makna.Kegiatan Dadi biasanya disiapkan dalam pertemuan khusus ,dadi biasanya dilantunkan saat pergantian tahun , panen raya ,pertemuan bujang gadis atau kegiatan gawi.


Dadi dilantunkan oleh beberapa pasang bujang dan gadis ,dibelakang mereka ada guru yang mengajarkan jawaban - jawaban dan menirukan [[kosakata]] yang diajarkan.antara bujang dan gadis terdapat ''lelit / kebung'' yang memiliki arti tirai pembatas ,apabila dalam kegiatan dadi ini ada salah satu bujang gadis melakukan pindah pematang (makna bait yang baru dilantunkan tidak sesuai dengan bait sebelumnya),maka dianggap kalah .Dadi memiliki enam irama yaitu ,''lagu dibi'' (irama senja),lagu ''tengah bingi'' ,lagu ''kuwasan'' ,lagu ''puniah nano'' ,lagu ''salah undogh'' dan lahu ''ngelumpat'',ini merupakan tradisi dalam masyarakat [[Lampung Tengah]]<ref>{{Cite book|title=Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2018|last=Dwiari Rahmawati|first=Lien|publisher=Direktorat jendral Kebudayaan , Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia|year=2018|isbn=|location=Jakarta|page=95}}</ref>
Dadi dilantunkan oleh beberapa pasang bujang dan gadis ,dibelakang mereka ada guru yang mengajarkan jawaban - jawaban dan menirukan [[kosakata]] yang diajarkan.antara bujang dan gadis terdapat ''lelit / kebung'' yang memiliki arti tirai pembatas ,apabila dalam kegiatan dadi ini ada salah satu bujang gadis melakukan pindah pematang (makna bait yang baru dilantunkan tidak sesuai dengan bait sebelumnya),maka dianggap kalah .Dadi memiliki enam irama yaitu ,''lagu dibi'' (irama senja),lagu ''tengah bingi'' ,lagu ''kuwasan'' ,lagu ''puniah nano'' ,lagu ''salah undogh'' dan lahu ''ngelumpat'',ini merupakan tradisi dalam masyarakat [[Lampung Tengah]]<ref>{{Cite book|title=Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2018|last=Dwiari Rahmawati|first=Lien|publisher=Direktorat jendral Kebudayaan , Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia|year=2018|isbn=|location=Jakarta|page=95}}</ref>

Revisi per 18 September 2019 07.02

Dadi adalah sindiran dalam bahasa Lampung memiliki arti yang sangat mendalam ,bahasa yang di gunakan pun halus dan bermakna ambigu atau memiliki dua atau lebih makna.Kegiatan Dadi biasanya disiapkan dalam pertemuan khusus ,dadi biasanya dilantunkan saat pergantian tahun , panen raya ,pertemuan bujang gadis atau kegiatan gawi.

Dadi dilantunkan oleh beberapa pasang bujang dan gadis ,dibelakang mereka ada guru yang mengajarkan jawaban - jawaban dan menirukan kosakata yang diajarkan.antara bujang dan gadis terdapat lelit / kebung yang memiliki arti tirai pembatas ,apabila dalam kegiatan dadi ini ada salah satu bujang gadis melakukan pindah pematang (makna bait yang baru dilantunkan tidak sesuai dengan bait sebelumnya),maka dianggap kalah .Dadi memiliki enam irama yaitu ,lagu dibi (irama senja),lagu tengah bingi ,lagu kuwasan ,lagu puniah nano ,lagu salah undogh dan lahu ngelumpat,ini merupakan tradisi dalam masyarakat Lampung Tengah[1]

Rujukan

  1. ^ Dwiari Rahmawati, Lien (2018). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Direktorat jendral Kebudayaan , Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia. hlm. 95.