Lompat ke isi

Pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 40: Baris 40:


== Alasan lokasi baru ==
== Alasan lokasi baru ==
Menurut Presiden Joko Widodo, alasan wilayah di Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara dijadikan lokasi ibu kota baru adalah kecilnya risiko bencana alam di wilayah itu, lokasi yang "ada di tengah-tengah Indonesia", lokasi di dekat kota [[Balikpapan]] dan [[Samarinda]] yang sudah berkembang, "infrastruktur yang relatif lengkap", dan adanya 180 [[hektare]] tanah yang telah dikuasai pemerintah.<ref name=tirto>{{cite news|title=Alasan Jokowi Pilih Penajam-Kutai Jadi Ibu Kota Baru, Ganti Jakarta|url=https://tirto.id/alasan-jokowi-pilih-penajam-kutai-jadi-ibu-kota-baru-ganti-jakarta-eg2i|publisher=Tirto|date=26 Agustus 2019|author=Yulaika Ramadhani}}</ref>
Menurut Presiden Joko Widodo, alasan wilayah di Penajam Paser Utara dan Kalimantan timur dijadikan lokasi ibu kota baru adalah kecilnya risiko bencana alam di wilayah itu, lokasi yang "ada di tengah-tengah Indonesia", lokasi di dekat kota Balikpapan dan Samarinda yang sudah berkembang, "infrastruktur yang relatif lengkap", dan adanya 180 [[hektare]] tanah yang telah dikuasai pemerintah.<ref name=tirto>{{cite news|title=Alasan Jokowi Pilih Penajam-Kutai Jadi Ibu Kota Baru, Ganti Jakarta|url=https://tirto.id/alasan-jokowi-pilih-penajam-kutai-jadi-ibu-kota-baru-ganti-jakarta-eg2i|publisher=Tirto|date=26 Agustus 2019|author=Yulaika Ramadhani}}</ref>


== Rencana pemerintah ==
== Rencana pemerintah ==

Revisi per 23 September 2019 10.31

Pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara di Indonesia
Jakarta
Jakarta
Penajam Paser Utara
Penajam Paser Utara
Kutai Kartanegara
Kutai Kartanegara
Lokasi Jakarta (ibu kota saat ini) serta lokasi-lokasi yang diajukan sebagai ibu kota baru.

Upaya pemindahan ibu kota Indonesia dimulai pada tahun 2019 pada masa kepresidenan Joko Widodo. Melalui rapat terbatas pemerintah pada tanggal 29 April 2019, Joko Widodo memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa.[1] Pemindahan ibu kota ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.[2] Pada 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota baru akan dibangun di wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.[3]

Latar belakang

Usulan pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke lokasi lainnya telah didiskusikan sejak kepresidenan Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden SBY mendukung ide untuk membuat pusat politik dan administrasi Indonesia yang baru, karena masalah lingkungan dan overpopulasi Jakarta.[4][5]

Alasan lokasi baru

Menurut Presiden Joko Widodo, alasan wilayah di Penajam Paser Utara dan Kalimantan timur dijadikan lokasi ibu kota baru adalah kecilnya risiko bencana alam di wilayah itu, lokasi yang "ada di tengah-tengah Indonesia", lokasi di dekat kota Balikpapan dan Samarinda yang sudah berkembang, "infrastruktur yang relatif lengkap", dan adanya 180 hektare tanah yang telah dikuasai pemerintah.[6]

Rencana pemerintah

Dalam pengumuman 26 Agustus 2019, Joko Widodo menyebutkan pemerintah akan segera merancang undang-undang untuk pemindahan ibu kota untuk disetujui Dewan Perwakilan Rakyat. Pembangunan akan dimulai pada 2020, dan pemindahan akan dilakukan bertahap dimulai dari 2024.[6]

Tanggapan

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani serta dosen Universitas Trisakti Yayat Supriatna menyebutkan perlunya disahkan undang-undang agar keputusan pemerintahan Joko Widodo menjadi mengikat dan tidak diubah oleh presiden selanjutnya. Pada saat ini, posisi Jakarta sebagai ibu kota didasarkan pada UU 29/2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.[6]

Sultan Adji Muhammad Arifin, pemimpin Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, merasa bersyukur dengan pemindahan ibu kota negara dikarenakan wilayah tersebut merupakan tempat berdirinya Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan dengan bukti sejarah tertua di Indonesia.[7]

Lihat pula

Referensi