Lompat ke isi

Anura: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k +kategori dan interwiki
Wie146 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (''anura'': ''a'' tidak, ''ura'' ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (''anura'': ''a'' tidak, ''ura'' ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.


==Kehidupan Kodok dan Katak==
Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai [[telur]] yang diletakkan induknya di air, di [[sarang busa]], atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok [[pegunungan]] menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok [[hutan]] yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan mambawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.
Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai [[telur]] yang diletakkan induknya di air, di [[sarang busa]], atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok [[pegunungan]] menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok [[hutan]] yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan mambawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.

Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi '''berudu''' atau kecebong (Inggris: ''tadpole''), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.

==Habitat dan Makanan==
Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah [[tropis]] yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat, jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisma tubuhnya.


(not yet finished)
(not yet finished)

Revisi per 18 Februari 2006 02.35

Kodok (frog) dan katak alias bangkong (toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik, atau takut yang kurang beralasan terhadap kodok.

Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.

Kehidupan Kodok dan Katak

Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan mambawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.

Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong (Inggris: tadpole), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.

Habitat dan Makanan

Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat, jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisma tubuhnya.

(not yet finished)