Badan Kebatinan Indonesia: Perbedaan antara revisi
Baris 3: | Baris 3: | ||
Ajaran dari Badan Kebatinan Indonesia pertama kali diterima oleh R. Muhamad Hadi melalui wangsit atau petunjuk dalam bentuk gaib saat ia melakukan semedi di Gua Gingsir sekitar [[Gunung Arjuno|Gunung Arjuna]] yang masuk Kabupaten Pasuruan ,Jawa Timur.Pada saat semedi itulah ia menerima bisikan,bahwa manusia harus selalu melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat terhadap sesama manusia. Setelah menerima petunjuk tersebut [[R Muhamad Hadi]] menyampaikannya kepeda keluarga dan kerabatnya. |
Ajaran dari Badan Kebatinan Indonesia pertama kali diterima oleh R. Muhamad Hadi melalui wangsit atau petunjuk dalam bentuk gaib saat ia melakukan semedi di Gua Gingsir sekitar [[Gunung Arjuno|Gunung Arjuna]] yang masuk Kabupaten Pasuruan ,Jawa Timur.Pada saat semedi itulah ia menerima bisikan,bahwa manusia harus selalu melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat terhadap sesama manusia. Setelah menerima petunjuk tersebut [[R Muhamad Hadi]] menyampaikannya kepeda keluarga dan kerabatnya. |
||
Tujuan Organisasi Badan Kebatinan Indonesia adalah menyebarluaskan ajaran bahwa jasmani dan rohani perlu diolah dan dibina seutuhnya guna mencapai kebahagiaan lahir dan batin,yang ditandai oleh budi pekerti luhur. Dengan dasar budi pekerti luhur tersebut,manusia dalam segala tindakan dan perbuatannya untuk mencapai tujuan hidupnya diharapkan akan selalu ingat hubungan antara manusia dengan Tuhannya.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/424338489|title=Ensiklopedi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.|date=2006|publisher=Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa|others=Indonesia. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.|isbn=9789791607117|location=[Jakarta]|oclc=424338489}}</ref> |
Tujuan Organisasi Badan Kebatinan Indonesia adalah menyebarluaskan ajaran bahwa jasmani dan rohani perlu diolah dan dibina seutuhnya guna mencapai kebahagiaan lahir dan batin,yang ditandai oleh [[budi pekerti luhur]]. Dengan dasar budi pekerti luhur tersebut,manusia dalam segala tindakan dan perbuatannya untuk mencapai tujuan hidupnya diharapkan akan selalu ingat hubungan antara manusia dengan Tuhannya.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/424338489|title=Ensiklopedi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.|date=2006|publisher=Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa|others=Indonesia. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.|isbn=9789791607117|location=[Jakarta]|oclc=424338489}}</ref> |
||
== Faktor == |
== Faktor == |
Revisi per 12 Oktober 2019 06.18
BADAN KEBATINAN INDONESIA adalah organisasi yang menampung para penganut dan penghayat kepercayaan kepada Tuhan yang Mahaesa. Badan Kebatinan Indonesia didirikan oleh R. Moehamad Hadi (Almarhum) pada tanggal 30 Juni 1936.Akan tetapi ,organisasi ini ini baru diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Desa Tegalsari,Kecamatan Semarang Selatan, Kodya Semarang.
Ajaran dari Badan Kebatinan Indonesia pertama kali diterima oleh R. Muhamad Hadi melalui wangsit atau petunjuk dalam bentuk gaib saat ia melakukan semedi di Gua Gingsir sekitar Gunung Arjuna yang masuk Kabupaten Pasuruan ,Jawa Timur.Pada saat semedi itulah ia menerima bisikan,bahwa manusia harus selalu melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat terhadap sesama manusia. Setelah menerima petunjuk tersebut R Muhamad Hadi menyampaikannya kepeda keluarga dan kerabatnya.
Tujuan Organisasi Badan Kebatinan Indonesia adalah menyebarluaskan ajaran bahwa jasmani dan rohani perlu diolah dan dibina seutuhnya guna mencapai kebahagiaan lahir dan batin,yang ditandai oleh budi pekerti luhur. Dengan dasar budi pekerti luhur tersebut,manusia dalam segala tindakan dan perbuatannya untuk mencapai tujuan hidupnya diharapkan akan selalu ingat hubungan antara manusia dengan Tuhannya.[1]
Faktor
Pada waktu itu keadaan masyarakat penuh konflik,kelaparan,kegelisahan di seluruh tanah air pada lapisan masyarakat.
Rujukan
- ^ Ensiklopedi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. [Jakarta]: Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2006. ISBN 9789791607117. OCLC 424338489.