Lompat ke isi

Surat Kecil untuk Tuhan (film 2011): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizky Rachmadani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
|image_size = 230px
|image_size = 230px
|caption = Poster film
|caption = Poster film
|director = [[Harris Nizam]]
|director = Harris Nizam
|producer = [[Sarjono Sutrisno]]
|producer = [[Sarjono Sutrisno]]
|eproducer =
|eproducer =
Baris 28: Baris 28:
|imdb_id =
|imdb_id =
}}
}}
'''''Surat Kecil Untuk Tuhan''''' adalah [[film drama|film drama dan biografikal]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[7 Juli]] [[2011]] dengan disutradarai oleh [[Harris Nizam]] yang dibintangi oleh [[Dinda Hauw]] dan [[Alex Komang]]. Film ini diangkat dari kisah nyata dari novel best-seller yang berjudul sama. Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker ''Rhabdomyosarcoma'' pertama di Indonesia.
'''''Surat Kecil Untuk Tuhan''''' adalah [[film drama|film drama dan biografikal]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[7 Juli]] [[2011]] dengan disutradarai oleh Harris Nizam yang dibintangi oleh [[Dinda Hauw]] dan [[Alex Komang]]. Film ini diangkat dari kisah nyata dari novel best-seller yang berjudul sama. Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker ''Rhabdomyosarcoma'' pertama di Indonesia.


Masing-masing Dinda Hauw dan Alex Komang mendapatkan nominasi [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik|Piala Citra untuk Aktris Terbaik]] dan [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Pria Terbaik|Aktor Terbaik]].
Masing-masing Dinda Hauw dan Alex Komang mendapatkan nominasi [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik|Piala Citra untuk Aktris Terbaik]] dan [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Pria Terbaik|Aktor Terbaik]].


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Film ini menceritakan [[Gita Sesa Wanda Cantika]] atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung, karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu Keke juga dikelilingi enam sahabat karib yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy.
Film ini menceritakan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung, karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu Keke juga dikelilingi enam sahabat karib yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy.


Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2004 kanker menghinggapinya, Keke adalah pengidap ''Rhabdomyosarcoma'' ([[kanker|Kanker Jaringan Lunak]]) pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitas seperti sediakala.
Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2004 kanker menghinggapinya, Keke adalah pengidap ''Rhabdomyosarcoma'' ([[kanker|Kanker Jaringan Lunak]]) pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitas seperti sediakala.
Baris 42: Baris 42:
* [[Dinda Hauw]] sebagai Gita Wanda Sesa Cantika / Keke
* [[Dinda Hauw]] sebagai Gita Wanda Sesa Cantika / Keke
* [[Esa Sigit]] sebagai Andi
* [[Esa Sigit]] sebagai Andi
* [[Egi John Foreisythe]] sebagai Dhika
* [[Egi John Foreisythe]] sebagai Chika
* [[Dwi Andhika]] sebagai Kiki
* [[Dwi Andhika]] sebagai Kiki
* [[Alex Komang]] sebagai Ayah
* [[Alex Komang]] sebagai Ayah

Revisi per 13 Oktober 2019 07.49

Surat Kecil Untuk Tuhan
SutradaraHarris Nizam
ProduserSarjono Sutrisno
Ditulis olehBeby Hasibuan
PemeranDinda Hauw
Alex Komang
DistributorSkylar Pictures
Tanggal rilis
7 Juli 2011
Negara Indonesia
BahasaIndonesia

Surat Kecil Untuk Tuhan adalah film drama dan biografikal Indonesia yang dirilis pada 7 Juli 2011 dengan disutradarai oleh Harris Nizam yang dibintangi oleh Dinda Hauw dan Alex Komang. Film ini diangkat dari kisah nyata dari novel best-seller yang berjudul sama. Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia.

Masing-masing Dinda Hauw dan Alex Komang mendapatkan nominasi Piala Citra untuk Aktris Terbaik dan Aktor Terbaik.

Sinopsis

Film ini menceritakan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung, karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu Keke juga dikelilingi enam sahabat karib yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy.

Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2004 kanker menghinggapinya, Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak) pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitas seperti sediakala.

Tak disangka, dua tahun kemudian, pada 2006, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke telah menghembuskan napas terakhir.[1]

Pemeran

Referensi

  1. ^ Laman Surat Kecil Untuk Tuhan, diakses pada 13 Mei 2011

Pranala luar