Lompat ke isi

Uang koin rupiah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
MalvinCh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
Koin [[Rupiah Indonesia]] pertama kali beredar pada tahun 1951 dan 1952. Meskipun mata uang rupiah sudah dicetak oleh pemerintah Republik Indonesia, namun bentuknya adalah kertas, karena logam masih terlalu langka untuk pemerintahan yang baru dibentuk.
Koin [[Rupiah Indonesia]] pertama kali beredar pada tahun 1951 dan 1952. Meskipun mata uang rupiah sudah dicetak oleh pemerintah Republik Indonesia, namun bentuknya adalah kertas, karena logam masih terlalu langka untuk dikembangkan oleh pemerintah.

Karena inflasi yang tinggi pada akhirupiah.


== Koin rupiah beredar ==
== Koin rupiah beredar ==

Revisi per 21 Oktober 2019 13.07

Koin Rupiah Indonesia pertama kali beredar pada tahun 1951 dan 1952. Meskipun mata uang rupiah sudah dicetak oleh pemerintah Republik Indonesia, namun bentuknya adalah kertas, karena logam masih terlalu langka untuk dikembangkan oleh pemerintah.

Koin rupiah beredar

Kini terdapat dua seri koin rupiah yang beredar di pasar: koin aluminium perunggu dan bi-metalik tahun 1991–1998, serta koin aluminium yang lebih ringan yang beredar sejak 1999 hingga kini.

Koin rupiah Indonesia [1]
Gambar Value Seri Diameter Tebal Berat Bahan Depan Belakang Ketersediaan
Depan Belakang
Rp 50 1999 20 mm 2 mm 1,36 gram Aluminium Garuda Pancasila Nominal "50" dan burung Kepodang Rendah
Rp 100 1999 23 mm 2 mm 1,79 gram Nominal "100" dan burung Kakatua Raja Tinggi
2016 23 mm 2 mm 1,79 gram Prof. Dr. Ir. Herman Johannes dan Garuda Pancasila Nominal "100"
Rp 200 2003 25 mm 2.3 mm 2,38 gram Garuda Pancasila Nominal "200" dan burung Jalak bali Tinggi
2016 25 mm 2,20 mm 2,38 gram Dr. Tjiptomangunkusumo dan Garuda Pancasila Nominal "200"
Rp 500 1991 24 mm 1.8 mm 5,29 gram Aluminium Perunggu Garuda Pancasila Nominal "500" dan bunga Melati Rendah
1997 1.83 mm 5,34 gram Menengah
2003 27 mm 2.5 mm 3,1 gram Aluminium Tinggi
2016 27 mm 2,35 mm 3,1 gram Letjen TNI T.B. Simatupang dan Garuda Pancasila Nominal "500"
Rp 1,000 1993 26 mm 2 mm 8,6 gram Bi-metal (Nikel dan Aluminium Perunggu) Garuda Pancasila Kelapa sawit dan nominal "1000" Rendah
2010 24 mm 2 mm 4,5 gram Baja berlapis Nikel Garuda Pancasila dan nominal "1000" Angklung dan Gedung Sate Tinggi
2016 24 mm 1,45 mm 4,5 gram Putih keperakan Mr. I Gusti Ketut Pudja dan Garuda Pancasila Nominal "1000"

Pranala luar

Referensi