Lompat ke isi

Ibrahim Sinik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
wikilatih
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
wikilatih
Baris 1: Baris 1:
'''Ibrahim Sinik''' adalah seorang pedagang asongan yang yang menjadi wartawan hebat. laki - laki kelahiran tahun 1937 di kota Pariaman ini berhasil membuat warga di Sumatera Utara merasa bangga dengan sosok tokoh pers ini. Sebagai penghormatan untuknya, nama ''urang awak'' asal Pariaman ini diabadikan menjadu sebuah nama jalan di Kota Medan.
'''Ibrahim Sinik''' adalah seorang pedagang asongan yang yang menjadi wartawan hebat. laki - laki kelahiran tahun 1937 di kota Pariaman ini berhasil membuat warga di [[Sumatra Utara|Sumatera Utara]] merasa bangga dengan sosok tokoh pers ini. Sebagai penghormatan untuknya, nama ''urang awak'' asal Pariaman ini diabadikan menjadu sebuah nama jalan di [[Kota Medan]].


kehidupan Ibrahim Sinik , sangatlah pahit. masa kecil yang seharusnya dihabiskan dengan canda tawa, bermain main dengan teman, tapi harus dihabiskan Ibrahim Sinik di jalanan. Ibrahim kecil ikut meringankan beban keluarganya. ia menjadi pedagang asongan, penjual buah segar, rokok, koran, kerupuk, apapun dialakukan untuk meringan beban kelaurganya.
kehidupan Ibrahim Sinik , sangatlah pahit. masa kecil yang seharusnya dihabiskan dengan canda tawa, bermain - main dengan teman - teman , tapi harus dihabiskan Ibrahim Sinik di jalanan. Ibrahim kecil ikut meringankan beban keluarganya. ia menjadi pedagang asongan, penjual buah segar, rokok, koran, kerupuk, apapun dialakukan untuk meringan beban kelaurganya.


Ibrahim Sinik memulai debutnya di dunia pers pada tahun 1955, saat ia masi berusia 18 tahun, surat kabar pertamanya bernama ''mingguan pos'' dan ia berhasil menjadi pemimpin redaksi selama 2 tahun.di tahun 1965, saat intrik - intrik yang bdijalankan oleh PKI, Ibrahim menerbitkan meda baru untuk menghadang informasi yang dibangun oleh pihak kiri. Pada masa itu, Ibrahim aktif di kegiatan pemuda di Sumatera Utara yang tergabung dalam Komando Kesatuan Aksi Pemuda Sumatera Utara (KOPSU) sebagai sekretaris jendral.
Ibrahim Sinik memulai debutnya di dunia pers pada tahun 1955, saat ia masi berusia 18 tahun, surat kabar pertamanya bernama ''mingguan pos'' dan ia berhasil menjadi pemimpin redaksi selama 2 tahun.di tahun 1965, saat intrik - intrik yang bdijalankan oleh PKI, Ibrahim menerbitkan meda baru untuk menghadang informasi yang dibangun oleh pihak kiri. Pada masa itu, Ibrahim aktif di kegiatan pemuda di Sumatera Utara yang tergabung dalam Komando Kesatuan Aksi Pemuda Sumatera Utara (KOPSU) sebagai sekretaris jendral.
Baris 7: Baris 7:
Selain menjadi wartawan, Ibrahim juga memiliki jiwa seni dan sastra . berbagai puisi yang ditulisnya sangat kental menunjukkan penderitannya dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Ibrahim juga trcatat sebagai sineas, era tahun 1972-1985, da mendirikan perusahaan film yang diberi nama <nowiki>''</nowiki> Sinar Film Group<nowiki>''</nowiki>Ibrahim dipercaya menjabat menjadi wakil sekjen FFI.
Selain menjadi wartawan, Ibrahim juga memiliki jiwa seni dan sastra . berbagai puisi yang ditulisnya sangat kental menunjukkan penderitannya dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Ibrahim juga trcatat sebagai sineas, era tahun 1972-1985, da mendirikan perusahaan film yang diberi nama <nowiki>''</nowiki> Sinar Film Group<nowiki>''</nowiki>Ibrahim dipercaya menjabat menjadi wakil sekjen FFI.


Ibrahim Sinik pernah juga menjadi wakil ketua serikat penerbit surat sabar (SPS), wakil ketua PWI, Ibrahim Sinik wafat pada senin 16 maret 2015 dalam usia 78 tahun,Nilai - nilai perjuanganya ditandai dengan sejumlah penghargaan. Setalah Ibrahim wafat, menara pers susah payah itu diteruskan oleh anak - anaknya. Atas jasa dan perjuangannya di berbagai bidang, terutama pers, nama Ibrahim Sinik disematkan sebagai nama salah satu badan jalan di kota Medan, tepatnya [[Jalan H. Ibrahim Sinik]].<ref>{{Cite book|title=121 Wartawan Hebat Daro Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong|last=caniago|first=hasril|publisher=Panita Pelaksana Daerah Hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat|year=2018|isbn=|location=padang|pages=|url-status=live}}</ref>
Ibrahim Sinik wafat pada senin 16 maret 2015 dalam usia 78 tahun.

<br />

Revisi per 2 November 2019 03.44

Ibrahim Sinik adalah seorang pedagang asongan yang yang menjadi wartawan hebat. laki - laki kelahiran tahun 1937 di kota Pariaman ini berhasil membuat warga di Sumatera Utara merasa bangga dengan sosok tokoh pers ini. Sebagai penghormatan untuknya, nama urang awak asal Pariaman ini diabadikan menjadu sebuah nama jalan di Kota Medan.

kehidupan Ibrahim Sinik , sangatlah pahit. masa kecil yang seharusnya dihabiskan dengan canda tawa, bermain - main dengan teman - teman , tapi harus dihabiskan Ibrahim Sinik di jalanan. Ibrahim kecil ikut meringankan beban keluarganya. ia menjadi pedagang asongan, penjual buah segar, rokok, koran, kerupuk, apapun dialakukan untuk meringan beban kelaurganya.

Ibrahim Sinik memulai debutnya di dunia pers pada tahun 1955, saat ia masi berusia 18 tahun, surat kabar pertamanya bernama mingguan pos dan ia berhasil menjadi pemimpin redaksi selama 2 tahun.di tahun 1965, saat intrik - intrik yang bdijalankan oleh PKI, Ibrahim menerbitkan meda baru untuk menghadang informasi yang dibangun oleh pihak kiri. Pada masa itu, Ibrahim aktif di kegiatan pemuda di Sumatera Utara yang tergabung dalam Komando Kesatuan Aksi Pemuda Sumatera Utara (KOPSU) sebagai sekretaris jendral.

Selain menjadi wartawan, Ibrahim juga memiliki jiwa seni dan sastra . berbagai puisi yang ditulisnya sangat kental menunjukkan penderitannya dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Ibrahim juga trcatat sebagai sineas, era tahun 1972-1985, da mendirikan perusahaan film yang diberi nama '' Sinar Film Group''Ibrahim dipercaya menjabat menjadi wakil sekjen FFI.

Ibrahim Sinik pernah juga menjadi wakil ketua serikat penerbit surat sabar (SPS), wakil ketua PWI, Ibrahim Sinik wafat pada senin 16 maret 2015 dalam usia 78 tahun,Nilai - nilai perjuanganya ditandai dengan sejumlah penghargaan. Setalah Ibrahim wafat, menara pers susah payah itu diteruskan oleh anak - anaknya. Atas jasa dan perjuangannya di berbagai bidang, terutama pers, nama Ibrahim Sinik disematkan sebagai nama salah satu badan jalan di kota Medan, tepatnya Jalan H. Ibrahim Sinik.[1]


  1. ^ caniago, hasril (2018). 121 Wartawan Hebat Daro Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong. padang: Panita Pelaksana Daerah Hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat.