Lompat ke isi

Homo homini lupus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
.
Lol
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
Lol
{{italic title}}
{{other uses}}
'''''Homo homini lupus''''', bentuk pendek dari '''''Homo homini lupus est''''', adalah sebuah kalimat bahasa [[latin]] yang berarti "Manusia adalah serigala bagi sesama manusianya".<ref name = "ref1">{{en}}{{citeweb|url=http://www.encyclo.co.uk/define/Homo%20homini%20lupus|title =Homo Homini Lupus |accessdate=20 Mei 2014 |publisher=The English Encyclopedia}}</ref><ref name = "ref2">{{en}}{{citeweb|url=http://www.wordvia.com/dictionary/Homo%20homini%20lupus|title =Homo Homini Lupus |accessdate=20 Mei 2014 |publisher=Wordvia}}</ref> Istilah tersebut pertama kali dicetuskan dalam karya Plautus berjudul ''Asinaria'' (195 SM ''lupus est homo homini''). Istilah tersebut juga dapat diterjemahkan sebagai ''manusia adalah serigalanya manusia'' yang diinterpretasi berarti manusia sering menikam sesama manusia lainnya.<ref name = "ref1"/><ref name = "ref2"/> Istilah itu sering muncul dalam diskusi-diskusi mengenai kekejaman yang dapat dilakukan manusia bagi sesamanya.<ref name = "ref2"/> Sebagai perlawanan dari istilah itu munculah istilah ''Homo Homini Socius'' yang berarti manusia adalah teman bagi sesama manusianya, atau ''manusia adalah sesuatu yang sakral bagi sesamanya'' yang dicetuskan oleh Seneca.<ref name = "ref2"/> Kedua istilah Homo Homini Lupus dan Homo Homini Socius tercantum oleh [[Thomas Hobbes]] dalam karyanya berjudul ''De Cive'' (1651):
{{Quote|''To speak impartially, both sayings are very true; That Man to Man is a kind of God; and that Man to Man is an errant Wolf (kedua istilah tersebut terdapat kebenarannya; bahwa sesama manusia adalah semacam Tuhan dan bahwa antar sesama manusia pula terdapat serigala yang kejam)''}}.<ref name = "ref2"/>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 13 November 2019 12.53

Lol

Lihat pula

Rujukan