Tadjud Arifin Shohibulwafa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat Artikel Baru |
Menambah Pranara Dalam |
||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Tadjud Arifin Shohibulwafa''' atau hanya '''Arifin''' (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 15 Januari 1915) adalah pendidiri sekaligus pimpinan pondok pesantren Suryalaya (sejak 1956). '''Arifin''' dikenal juga dengan nama '''Abah Anom'''. Pesantern Suryalaya didirikan Almarhum '''Syeh Haji Abdullah Mubarok bin Noor Muhammad''' alias '''Abah Sepuh''' (asli Sunda). Pesantern ini mengajarkan tarekat '''Qadiriyyah Naqsabandiyah''', dengan anggota hampir dua juta orang tersebar diberbagai kota Indonesia, bahkan sampai ke Negeri Siam dan Singapura. Selain tempat mengajar, pesantren ini sebagai tempat rehabilitas bagi pecandu narkoba. Tujuh puluh lima persen dari sekitar 700 orang pecandu narkoba, bisa sembuh dengan sempurna. |
'''Tadjud Arifin Shohibulwafa''' atau hanya '''Arifin''' (lahir di [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Pesantren|Jawa Barat]], 15 Januari 1915) adalah pendidiri sekaligus pimpinan pondok pesantren [[Suralaya, Pulo Merak, Cilegon|Suryalaya]] (sejak 1956). '''Arifin''' dikenal juga dengan nama '''Abah Anom'''. Pesantern Suryalaya didirikan Almarhum '''Syeh Haji Abdullah Mubarok bin Noor Muhammad''' alias '''Abah Sepuh''' (asli [[Sunda Wiwitan|Sunda]]). Pesantern ini mengajarkan tarekat '''Qadiriyyah Naqsabandiyah''', dengan anggota hampir dua juta orang tersebar diberbagai kota Indonesia, bahkan sampai ke Negeri [[Siam]] dan Singapura. Selain tempat mengajar, pesantren ini sebagai tempat rehabilitas bagi pecandu narkoba. Tujuh puluh lima persen dari sekitar 700 orang pecandu narkoba, bisa sembuh dengan sempurna. |
||
Revisi per 16 November 2019 06.44
Tadjud Arifin Shohibulwafa atau hanya Arifin (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 15 Januari 1915) adalah pendidiri sekaligus pimpinan pondok pesantren Suryalaya (sejak 1956). Arifin dikenal juga dengan nama Abah Anom. Pesantern Suryalaya didirikan Almarhum Syeh Haji Abdullah Mubarok bin Noor Muhammad alias Abah Sepuh (asli Sunda). Pesantern ini mengajarkan tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyah, dengan anggota hampir dua juta orang tersebar diberbagai kota Indonesia, bahkan sampai ke Negeri Siam dan Singapura. Selain tempat mengajar, pesantren ini sebagai tempat rehabilitas bagi pecandu narkoba. Tujuh puluh lima persen dari sekitar 700 orang pecandu narkoba, bisa sembuh dengan sempurna.