Lompat ke isi

Stasiun Geneng: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°29′53″S 111°25′07″E / 7.498031°S 111.418533°E / -7.498031; 111.418533
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Update pasca jalur ganda Geneng-Kedungbanteng aktif per 30 November 2019.
Baris 15: Baris 15:
| operator = [[Daerah Operasi VII Madiun]]
| operator = [[Daerah Operasi VII Madiun]]
| class = III/kecil
| class = III/kecil
| track = 4:
| track = 4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
* jalur 2: sepur lurus jalur ganda arah Solo
* jalur 3: sepur raya jalur tunggal dari arah Solo dan sepur lurus jalur ganda arah Madiun
| platform = 3 (satu peron sisi yang cukup tinggi dan dua peron pulau yang agak rendah)
| platform = 3 (satu peron sisi yang cukup tinggi dan dua peron pulau yang agak rendah)
| musala =
| musala =
Baris 25: Baris 23:
'''Stasiun Geneng (GG)''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦒꦼꦤꦼꦁ}}, ''Sêtasiyun Geneng'') adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Tepas, Geneng, Ngawi]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +53 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi VII Madiun]] dan merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling selatan dan timur di [[Kabupaten Ngawi]].
'''Stasiun Geneng (GG)''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦒꦼꦤꦼꦁ}}, ''Sêtasiyun Geneng'') adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Tepas, Geneng, Ngawi]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +53 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi VII Madiun]] dan merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling selatan dan timur di [[Kabupaten Ngawi]].


Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 eksisting merupakan sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] dioperasikan pada segmen lintas mulai dari stasiun ini hingga [[Stasiun Babadan]] per 16 Oktober 2019,<ref>{{Cite web|url=https://surabayainside.com/jalur-ganda-di-madiun-siap-dilalui-ka/|title=Jalur Ganda di Madiun Siap Dilalui KA|date=2019-10-15|website=Surabayainside.com|language=id-ID|access-date=2019-10-16}}</ref> jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 eksisting diubah menjadi jalur 2 yang baru dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dan juga sepur raya [[jalur tunggal]] arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]] saja, jalur 2 eksisting diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus jalur ganda arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], serta jalur 3 eksisting diubah menjadi jalur 4 yang memiliki percabangan dari sisi tenggaranya sebagai [[sepur badug]] baru. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.
Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 eksisting merupakan sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] dioperasikan pada segmen lintas mulai dari stasiun ini hingga [[Stasiun Babadan]] per 16 Oktober 2019<ref>{{Cite web|url=https://surabayainside.com/jalur-ganda-di-madiun-siap-dilalui-ka/|title=Jalur Ganda di Madiun Siap Dilalui KA|date=2019-10-15|website=Surabayainside.com|language=id-ID|access-date=2019-10-16}}</ref> dan kemudian hingga [[Stasiun Kedungbanteng]] per 30 November 2019, jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 eksisting diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]] saja, jalur 2 eksisting diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], serta jalur 3 eksisting diubah menjadi jalur 4 yang memiliki percabangan di sisi tenggaranya sebagai [[sepur badug]] baru. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.


Dengan dioperasikannya jalur ganda pada segmen lintas tersebut, di stasiun ini sudah tidak ada lagi persilangan antarkereta api yang dilayani. Kini stasiun ini hanya melayani persusulan antarkereta api saja.
Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, bukan untuk menaikturunkan penumpang. Persilangan dan persusulan yang dilayani secara resmi berdasarkan Gapeka 2017 revisi 16 Oktober 2019 adalah:


Terkait dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan [[Jawa]], saat ini sedang dibangun jalur ganda dari Solo Balapan hingga [[Stasiun Kertosono|Kertosono]] yang dalam perkembangan selanjutnya akan sampai di Surabaya. Bangunan lama peninggalan ''[[Staatsspoorwegen]]'' sudah dibongkar karena terkena pembangunan ulang eks sepur badug lama menjadi jalur 1 yang baru dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar.
*[[Kereta api Pasundan|KA Pasundan]] tujuan [[Stasiun Kiaracondong|Bandung]] (KA 179) bersilang dengan [[Kereta api Logawa|KA Logawa]] tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Jember|Jember]] (KA 188/189) yang melintas langsung
*[[Kereta api Jayakarta|KA Jayakarta Premium]] tujuan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]] (KA 7063D) bersilang dengan [[Kereta api Argo Wilis|KA Argo Wilis]] tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (KA 6) yang melintas langsung
*[[Kereta api Brantas|KA Brantas Tambahan]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (KA 7031A) bersilang dengan [[Kereta api Pasundan|KA Pasundan]] tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (KA 180) yang melintas langsung
*[[Kereta api Pasundan|KA Pasundan Tambahan]] tujuan [[Stasiun Kiaracondong|Bandung]] (KA 7035A) bersilang dengan [[Kereta api Sancaka|KA Sancaka]] tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (KA 84) yang melintas langsung
*[[Kereta api Majapahit|KA Majapahit]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (KA 141) bersilang luar biasa dengan [[Kereta api Mantab|KA Mantab]] tujuan [[Stasiun Madiun|Madiun]] (KA 12948) yang melintas langsung

Sehubungan dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan [[Jawa]], stasiun ini akan menggunakan bangunan baru yang terletak di sebelah bangunan lama. Rencananya setelah proyek ini selesai, bangunan stasiun lama yang merupakan peninggalan ''[[Staatsspoorwegen]]'' akan segera dirobohkan karena terkena pembangunan ulang sepur badug lama menjadi jalur 1 yang baru dan stasiun ini hanya akan melayani persusulan antarkereta api saja.


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi per 30 November 2019 08.43

Stasiun Geneng

Bangunan baru Stasiun Geneng yang beroperasi seiring selesainya jalur ganda segmen Babadan–Geneng.
Lokasi
Koordinat7°29′52.912″S 111°25′6.719″E / 7.49803111°S 111.41853306°E / -7.49803111; 111.41853306
Ketinggian+53 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi dan dua peron pulau yang agak rendah)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persilangan dan persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Geneng (GG) (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦒꦼꦤꦼꦁ, Sêtasiyun Geneng) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Tepas, Geneng, Ngawi. Stasiun yang terletak pada ketinggian +53 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun dan merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling selatan dan timur di Kabupaten Ngawi.

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 eksisting merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda dioperasikan pada segmen lintas mulai dari stasiun ini hingga Stasiun Babadan per 16 Oktober 2019[3] dan kemudian hingga Stasiun Kedungbanteng per 30 November 2019, jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 eksisting diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus hanya untuk arah Solo saja, jalur 2 eksisting diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus hanya untuk arah Madiun, serta jalur 3 eksisting diubah menjadi jalur 4 yang memiliki percabangan di sisi tenggaranya sebagai sepur badug baru. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.

Dengan dioperasikannya jalur ganda pada segmen lintas tersebut, di stasiun ini sudah tidak ada lagi persilangan antarkereta api yang dilayani. Kini stasiun ini hanya melayani persusulan antarkereta api saja.

Terkait dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa, saat ini sedang dibangun jalur ganda dari Solo Balapan hingga Kertosono yang dalam perkembangan selanjutnya akan sampai di Surabaya. Bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen sudah dibongkar karena terkena pembangunan ulang eks sepur badug lama menjadi jalur 1 yang baru dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar.

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Jalur Ganda di Madiun Siap Dilalui KA". Surabayainside.com. 2019-10-15. Diakses tanggal 2019-10-16. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

7°29′53″S 111°25′07″E / 7.498031°S 111.418533°E / -7.498031; 111.418533{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman