Lompat ke isi

Suku Krui: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16: Baris 16:
#
#


ang bersedia mengabdikan diri untuk melayani suku ini.


3.Doakan gereja-gereja dari daerah transmigrasi, supaya mereka tidak berpangku tangan melainkan bergandengan tangan untuk menjangkau suku ini. Doakan para pelayan, keluarga, dan kebutuhan mereka.
3.Doakan gereja-gereja dari daerah transmigrasi, supaya mereka tidak berpangku tangan melainkan bergandengan tangan untuk menjangkau suku ini. Doakan para pelayan, keluarga, dan kebutuhan mereka.

Revisi per 30 November 2019 08.46

Suku Krui, Warisan budaya suku Lampung

Suku Krui atau yang lebih sering disebut dengan Kroi adalah adalah salah satu etnis Lampung yang bermukim di kabupaten  Lampung Utara, dengan ibu kotanya Kota Bumi. Suku Krui menyebar di sepanjang pinggir pantai Samudra Hindia, di Kota Krui. Suku Krui diperkirakan berjumlah 30.000 jiwa.[1]

Suku Krui adalah masyarakat Lampung yang beradat SAIBATIN. Ini karena suku Krui menggunakan bahasa Lampung-umung, Lampung-cawo, atau Lampung yang berdialek "A". Mereka beranggapan bahwa suku Krui yang diberi kemenangan atas kematian oleh Yesus Kristus sehingga bebas dari sengat maut tidak lebih dari enam belas orang saja.[1]

Tradisi Suku Krui

Mayoritas suku Krui beragama Kristen dengan Pokok Doanya ialah:

  1. do'a agar ada murid Yesus baru sebagai pendatang yang tinggal di kota punggung Tampak, Krui, Biha, ataupun sekitarnya, sehingga mereka akan menyatakan tentang kasih Yesus Kristus kepada orang Krui.
  2. Berdoa agar Tuhan melembutkan hati suku Krui agar bersedia menerima Injil, dan memperoleh ampunan dari Tuhan mereka serta agar ada utusan Injil yang akan mengabdikan diri untuk melayani suku Krui.
  3. Berdoa gereja-gereja dari daerah transmigrasi, supaya mereka tidak berpangku tangan melainkan bergandengan tangan untuk menjangkau suku ini, dan mendoakan para nelayan, keluarga dan kebutuhan suku Krui.
  4. Berdoa agar Tuhan memberikan penguasa terhadap orang yang melayani suku ini dengan kemampuan bahasa dan kebudayaan Krui.
  5. Berdoa supaya literatur yang dibagikan kepada suku Krui, dapat digunakan seefektif mungkin.[1]


3.Doakan gereja-gereja dari daerah transmigrasi, supaya mereka tidak berpangku tangan melainkan bergandengan tangan untuk menjangkau suku ini. Doakan para pelayan, keluarga, dan kebutuhan mereka.

4.Berdoa supaya Tuhan memperlengkapi setiap orang yang melayani suku ini, khususnya dalam kemampuan menguasai bahasa dan kebudayaan Krui.ui

5.Berdoa untuk bahan-bahan literatur yang dibagikan kepada suku ini, supaya dapat digunakan seefektif mungkin.

  1. ^ a b c "Suku Krui (Lampung) | e-MISI". misi.sabda.org. Diakses tanggal 2019-11-25.