Masjid Lamuru Bone: Perbedaan antara revisi
k Menambah Kategori:Masjid bersejarah menggunakan HotCat |
tanda baca |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Masjid Lamuru,''' dibangun di dalam kompleks |
'''Masjid Lamuru,''' dibangun di dalam kompleks makam kuno raja-raja Lamuru yang terletak di Watang Lamuru, Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone. Masjid ini terletak dalam lahan berbukit-bukit dan di dalamnya terdapat makam raja-raja Luwu, termasuk Datu Lamuru yang namanya diabadikan sebagai nama masjid maupun kompleks. Seluruh kompleks termasuk mesjidnya telah mengalami pemugaran sekitar tahun 1975 – 1977. Setelah masjid dipugar, sebagian besar komponen masjid tidak dipertahankan. Kemungkinan yang bertahan hanyalah kolom dan tiang. |
||
Saat ini telah dibangun masjid baru di sebelah timur masjid kuno sehingga masjid ini hanya berfungsi sebagai mushola. Masjid |
Saat ini telah dibangun masjid baru di sebelah timur masjid kuno sehingga masjid ini hanya berfungsi sebagai mushola. Masjid Kuno Lamuru mempunyai bentuk persegi dengan dikelilingi serambi pada bagian depan, sisi selatan dan utara. Dari segi arsitektur, masjid kuno ini lebih banyak mengandung unsur arsitek Jawa dibading unsur tradisional Sulawesi . Ini terlihat dari atapnya yang mirip dengan tipe [[tajug]] yang menyerupai arsitektur Jawa. Pada sisi atas berbentuk piramida, di bawahnya terdapat celah untuk mengalirkan udara dan cukup untuk memasukkan sinar. Sementara bagian atap bagian bawah, menutup serambi, sisi utara dan sisi selatan. Kemungkinan besar bahan alami seperti daun kelapa, rumbia atau nipah yang dijadikan bahan utama atap sebelum masjid ini mengalami pemugaran. <ref>{{Cite book|title=Monumen Islam di Sulawesi Selatan|last=Effendy|first=Muslimin|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar|year=2013|isbn=978-602-8405-50-8|location=Makassar|pages=57|url-status=live}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 18 Desember 2019 02.02
Masjid Lamuru, dibangun di dalam kompleks makam kuno raja-raja Lamuru yang terletak di Watang Lamuru, Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone. Masjid ini terletak dalam lahan berbukit-bukit dan di dalamnya terdapat makam raja-raja Luwu, termasuk Datu Lamuru yang namanya diabadikan sebagai nama masjid maupun kompleks. Seluruh kompleks termasuk mesjidnya telah mengalami pemugaran sekitar tahun 1975 – 1977. Setelah masjid dipugar, sebagian besar komponen masjid tidak dipertahankan. Kemungkinan yang bertahan hanyalah kolom dan tiang.
Saat ini telah dibangun masjid baru di sebelah timur masjid kuno sehingga masjid ini hanya berfungsi sebagai mushola. Masjid Kuno Lamuru mempunyai bentuk persegi dengan dikelilingi serambi pada bagian depan, sisi selatan dan utara. Dari segi arsitektur, masjid kuno ini lebih banyak mengandung unsur arsitek Jawa dibading unsur tradisional Sulawesi . Ini terlihat dari atapnya yang mirip dengan tipe tajug yang menyerupai arsitektur Jawa. Pada sisi atas berbentuk piramida, di bawahnya terdapat celah untuk mengalirkan udara dan cukup untuk memasukkan sinar. Sementara bagian atap bagian bawah, menutup serambi, sisi utara dan sisi selatan. Kemungkinan besar bahan alami seperti daun kelapa, rumbia atau nipah yang dijadikan bahan utama atap sebelum masjid ini mengalami pemugaran. [1]
Referensi
- ^ Effendy, Muslimin (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan. Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 57. ISBN 978-602-8405-50-8.