Roberto Rivellino: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
|clubs1 = [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]] |
|clubs1 = [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]] |
||
|clubs2 = [[Fluminense FC|Fluminense]] |
|clubs2 = [[Fluminense FC|Fluminense]] |
||
|clubs3 = [[Al-Hilal FC |
|clubs3 = [[Al-Hilal FC]] |
||
|caps1 = 471 |goals1 = 141 |
|caps1 = 471 |goals1 = 141 |
||
|caps2 = 158 |goals2 = 53 |
|caps2 = 158 |goals2 = 53 |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
|nationalcaps1 = 92 |nationalgoals1 = 26 |
|nationalcaps1 = 92 |nationalgoals1 = 26 |
||
}} |
}} |
||
'''Roberto Rivellino''' (lahir pada 1 Januari 1946 di [[ |
'''Roberto Rivellino''' (lahir pada 1 Januari 1946 di [[São Paulo]]) merupakan seorang mantan pemain bintang sepak bola Brasil. |
||
Anak dari seorang imigran asal Italia, dia sangat dikenali karena kumisnya, tendangan bebas jarak jauhnya, umpan jauhnya yang akurat, pemain yang cerdas di laangan serta kemampuan luar biasa dalam menguasai bola. Dia juga yang memperkenalkan gerakan yang di kenal sebagai "flip-flap", yang saat ini sering dipertontonkan oleh [[Ronaldinho]] dan [[Zlatan Ibrahimović]] . Dia juga dipercaya sebagai salah satu pemain paling bersinar dan salah satu pemain tengah terbaik di masanya. |
Anak dari seorang imigran asal Italia, dia sangat dikenali karena kumisnya, tendangan bebas jarak jauhnya, umpan jauhnya yang akurat, pemain yang cerdas di laangan serta kemampuan luar biasa dalam menguasai bola. Dia juga yang memperkenalkan gerakan yang di kenal sebagai "flip-flap", yang saat ini sering dipertontonkan oleh [[Ronaldinho]] dan [[Zlatan Ibrahimović]] . Dia juga dipercaya sebagai salah satu pemain paling bersinar dan salah satu pemain tengah terbaik di masanya. |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
Pada tahun 1974, setelah [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]] kalah dari seteru abadinya [[Sociedade Esportiva Palmeiras|Palmeiras]] pada final liga São Paulo, Rivelino dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab oleh sebagian besar fans. Dia kemudian pindah ke [[Rio de Janeiro]], membela [[Fluminense FC|Fluminense]] sampai akhir 70-an. Tak diragukan lagi bahwa Rivellino merupakan aktor utama dalam prestasi luar biasa yang di tunjukkan oleh [[Fluminense FC|Fluminense]] pada medio 70-an, dengan julukan "the tricolor machine", bersama Doval, Pintinho, Gil and Carlos Alberto Torres. Dia menjuarai kejuaraan liga Rio de Janeiro pada tahun 1975 dan 1976. Pada akhir masa kariernya, dia pindah ke Arab Sudi dan bermain untuk klub [[Al-Hilal]], hingga pensiun pada tahun 1981. |
Pada tahun 1974, setelah [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]] kalah dari seteru abadinya [[Sociedade Esportiva Palmeiras|Palmeiras]] pada final liga São Paulo, Rivelino dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab oleh sebagian besar fans. Dia kemudian pindah ke [[Rio de Janeiro]], membela [[Fluminense FC|Fluminense]] sampai akhir 70-an. Tak diragukan lagi bahwa Rivellino merupakan aktor utama dalam prestasi luar biasa yang di tunjukkan oleh [[Fluminense FC|Fluminense]] pada medio 70-an, dengan julukan "the tricolor machine", bersama Doval, Pintinho, Gil and Carlos Alberto Torres. Dia menjuarai kejuaraan liga Rio de Janeiro pada tahun 1975 dan 1976. Pada akhir masa kariernya, dia pindah ke Arab Sudi dan bermain untuk klub [[Al-Hilal]], hingga pensiun pada tahun 1981. |
||
Rivellino merupakan salah satu pemain timnas Brasil yang memiliki caps lebih dari 90 pertandingan. Dia selalu menjadi pilihan utama pada [[Piala Dunia 1970]], mencetak 3 goal, termasuk tendangan bebas kerasnya ke gawang [[Tim Nasional Cekoslovakia]], yang memberinya julukan lain yaitu "Patada Atómica" (Tendangan Atom) oleh fans dari Meksiko. Ia juga masuk dalam tim nasional Brasil yang bermain pada [[ |
Rivellino merupakan salah satu pemain timnas Brasil yang memiliki caps lebih dari 90 pertandingan. Dia selalu menjadi pilihan utama pada [[Piala Dunia 1970]], mencetak 3 goal, termasuk tendangan bebas kerasnya ke gawang [[Tim Nasional Cekoslovakia]], yang memberinya julukan lain yaitu "Patada Atómica" (Tendangan Atom) oleh fans dari Meksiko. Ia juga masuk dalam tim nasional Brasil yang bermain pada [[Piala Dunia 1974]] dan [[Piala Dunia 1978]], tetapi tidak sesukses pada tahun 1970 yang mampu meraih juara, kali ini hanya mampu meraih peringkat 4 dan 3. |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 18 Desember 2019 11.04
Roberto Rivellino from left and right Najeeb Al Imam in 1979. | |||
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Roberto Rivellino | ||
Tanggal lahir | 1 Januari 1946 | ||
Tempat lahir | São Paulo, Brasil | ||
Posisi bermain | Gelandang Tengah | ||
Karier junior | |||
1963–1965 | Corinthians | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1965–1974 | Corinthians | 471 | (141) |
1974–1978 | Fluminense | 158 | (53) |
1978–1981 | Al-Hilal FC | 57 | (23) |
Tim nasional | |||
1965–1978 | Brazil | 92 | (26) |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Roberto Rivellino (lahir pada 1 Januari 1946 di São Paulo) merupakan seorang mantan pemain bintang sepak bola Brasil.
Anak dari seorang imigran asal Italia, dia sangat dikenali karena kumisnya, tendangan bebas jarak jauhnya, umpan jauhnya yang akurat, pemain yang cerdas di laangan serta kemampuan luar biasa dalam menguasai bola. Dia juga yang memperkenalkan gerakan yang di kenal sebagai "flip-flap", yang saat ini sering dipertontonkan oleh Ronaldinho dan Zlatan Ibrahimović . Dia juga dipercaya sebagai salah satu pemain paling bersinar dan salah satu pemain tengah terbaik di masanya.
Rivellino memulai kariernya sebagai seorang pemain futsal di Clube Atletico Barcelona. Setelah itu kemudian mencoba peruntungannya dengan pindah ke rival terbesar Barcelona di futsal yaitu Corinthians, yang mana membawanya ke jenjang sepak bola profesional dan segera menjadi pujaan para fans klub tersebut - dan memberinya julukan "O Rei do Parque" (Rajanya Parque) - dari nama stadion Corinthians yakni Parque São Jorge. Namun, pada akhir 60-an dan awal 70-an merupakan salah satu masa terburuk dalam sepanjang sejarah klub tersebut, yang mana tak mampu meraih satu gelar pun sejak 1954 hingga 1977.
Pada tahun 1974, setelah Corinthians kalah dari seteru abadinya Palmeiras pada final liga São Paulo, Rivelino dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab oleh sebagian besar fans. Dia kemudian pindah ke Rio de Janeiro, membela Fluminense sampai akhir 70-an. Tak diragukan lagi bahwa Rivellino merupakan aktor utama dalam prestasi luar biasa yang di tunjukkan oleh Fluminense pada medio 70-an, dengan julukan "the tricolor machine", bersama Doval, Pintinho, Gil and Carlos Alberto Torres. Dia menjuarai kejuaraan liga Rio de Janeiro pada tahun 1975 dan 1976. Pada akhir masa kariernya, dia pindah ke Arab Sudi dan bermain untuk klub Al-Hilal, hingga pensiun pada tahun 1981.
Rivellino merupakan salah satu pemain timnas Brasil yang memiliki caps lebih dari 90 pertandingan. Dia selalu menjadi pilihan utama pada Piala Dunia 1970, mencetak 3 goal, termasuk tendangan bebas kerasnya ke gawang Tim Nasional Cekoslovakia, yang memberinya julukan lain yaitu "Patada Atómica" (Tendangan Atom) oleh fans dari Meksiko. Ia juga masuk dalam tim nasional Brasil yang bermain pada Piala Dunia 1974 dan Piala Dunia 1978, tetapi tidak sesukses pada tahun 1970 yang mampu meraih juara, kali ini hanya mampu meraih peringkat 4 dan 3.
Pranala luar
- Brazilian Football Museum Hall of Fame
- Rivellino Sport Center
- Profile from Rivellino Sport Center
- Signature from Rivellino Sport Center
- Rivellino from the Confederaçao Brasileira de Futebol
- IMNO Interviews Rivelino
- Youtube: Rivelino teaches his son the elastico or flip-flap
- Corinthians All Time Best XI Placar Magazine
- [1]