Lompat ke isi

Perkampungan Tua Bitombang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
membuat halaman baru
Struktur Teks dan penambahan pranala dala
Baris 1: Baris 1:
'''Perkampungan Tua Bitombang''' adalah sebuah kampung yang terletak di Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu, [[Kabupaten Kepulauan Selayar]]. Lokasi ini berjarak sekitar tujuh kilometer dari Ibu Kota Selayar, [[Benteng, Kepulauan Selayar|Kota Benteng]]. Kampung tersebut bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua dengan waktu kurang lebih 30 Menit. Asal-usul dari penamaan kampung ini, karena banyaknya rumah yang memilki usia di atas 100 – 200 Tahun sehingga dinamakan Perkampungan Tua Bitombang. Adapun yang menarik adalah rumah tersebut terbuat dengan desain [[rumah panggung]] yang tinggi.
{{Sedang ditulis}}

Bitombang adalah sebuah kampung yang terletak di Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, dengan jarak 7 km dari Kota Benteng. Karena kebanyakan rumah yang memiliki usia di atas 100 tahun, bahkan ada yang diperkirakan di atas 200 tahun, sehingga kampung ini disebut sebagai Kampung Tua Bitombang. Kampung ini terletak di lereng dan puncak bukit. Rumah-rumah sebagian besar terletak di lereng bukit, dengan tiang yang menjulang tinggi di bagian belakang, dan rendah di bagian depan. Tiang belakang berkisar 10–20 meter dan bagian depan hanya 2–3 meter. Konstruksi ini tentu tidak kebetulan dibuat demikian. Dalam banyak kebudayaan, pemilihan lokasi rumah selalu dengan banyak pertimbangan. Pada masyarakat Selayar, pembangunan rumah dimulai dari pemilihan tempat passiringangyang berarti “tempat bernaung” untuk mendirikan rumah. Dari kata inilah kemudian muncul kata siring yaitu kolong rumah ketika sebuah rumah telah didirikan. Untuk itu, untuk membangun sebuah rumah, dibutuhkan seorang mataguri (mahaguru). Mataguri ini tidak saja ahli dalam membangun rumah, tapi juga memiliki kekuatan spiritual yang akan “mengisi” rumah yang akan dibangunnya. Beberapa misionaris dan penjelajah Eropa pernah mengunjungi Bitombang antara tahun 1913–1932, dan menaruh perhatian pada batu-batu di kampung ini<ref>{{Cite web|url=https://wisatasia.com|title=Bitombang Perkampungan Tua|last=Indonesia|first=Pesona|access-date=21 Desember 2019}}</ref>.
Kampung ini terletak di lereng sampai ke puncak bukit. Rumah-rumah sebagian besar terletak di lereng bukit dengan tiang-tiang yang menjulang di bagian belakang berkisar 10-20 meter dan bagian depannya hanya berkisar 2-3 meter. Di sekitar perkampungan, terdapat tanah yang agak lapang dan tidak curam. Hal ini mengandung makna tersendiri bagi penduduk kampung tersebut. Dalam banyak kebudayaan, pemilihan lokasi rumah selalu dengan banyak pertimbangan, misalnya menyangkut tanah lokasi, arah mata angin, penggunaan kayu, sampai dengan ritual songkobala atau ritual memohon doa keselamatan dan keberkahan. Adapun alasannya rumah tersebut dibangun tinggi adalah karena menurut kepercayaan penduduk setempat, bangunan yang tinggi menandakan kekokohan. Atas dasar itulah mereka membuat suatu bangunan yang memiliki tiang sepanjang puluhan meter. Pembangunan rumah tersebut juga didahului dengan ritual-ritual adat daerah setempat sehingga yang membangun rumah tersebut bukan orang sembarang.

Rumah-rumah tradisional yang gaya dan arsitekturnya dipertahankan sejak masa lampau. Obyek wisata ini sudah dijadikan sebagai salah satu objek wisata resmi di Kepulauan Selayar sehingga sangat mendukung untuk para wisatawan yang ingin pergi ke sana dengan tujuan wisata budaya maupun wisata lainnya. Untuk sekarang, jika masuk ke dalam tempat tersebut masih gratis dan tanpa dipungut biaya apapun sehingga sangat tidak membebani para wisatawan yang ingin ke sana.<ref>{{Cite web|url=https://pesona.travel/keajaiban/2133/keunikan-kampung-tua-bitombang|title=Keunikan Kampung Tua Bitombang|last=Indonesia|first=Pesona|date=|website=|access-date=21 Desember 2019}}</ref>.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 22 Desember 2019 01.32

Perkampungan Tua Bitombang adalah sebuah kampung yang terletak di Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Lokasi ini berjarak sekitar tujuh kilometer dari Ibu Kota Selayar, Kota Benteng. Kampung tersebut bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua dengan waktu kurang lebih 30 Menit. Asal-usul dari penamaan kampung ini, karena banyaknya rumah yang memilki usia di atas 100 – 200 Tahun sehingga dinamakan Perkampungan Tua Bitombang. Adapun yang menarik adalah rumah tersebut terbuat dengan desain rumah panggung yang tinggi.

Kampung ini terletak di lereng sampai ke puncak bukit. Rumah-rumah sebagian besar terletak di lereng bukit dengan tiang-tiang yang menjulang di bagian belakang berkisar 10-20 meter dan bagian depannya hanya berkisar 2-3 meter. Di sekitar perkampungan, terdapat tanah yang agak lapang dan tidak curam. Hal ini mengandung makna tersendiri bagi penduduk kampung tersebut. Dalam banyak kebudayaan, pemilihan lokasi rumah selalu dengan banyak pertimbangan, misalnya menyangkut tanah lokasi, arah mata angin, penggunaan kayu, sampai dengan ritual songkobala atau ritual memohon doa keselamatan dan keberkahan. Adapun alasannya rumah tersebut dibangun tinggi adalah karena menurut kepercayaan penduduk setempat, bangunan yang tinggi menandakan kekokohan. Atas dasar itulah mereka membuat suatu bangunan yang memiliki tiang sepanjang puluhan meter. Pembangunan rumah tersebut juga didahului dengan ritual-ritual adat daerah setempat sehingga yang membangun rumah tersebut bukan orang sembarang.

Rumah-rumah tradisional yang gaya dan arsitekturnya dipertahankan sejak masa lampau. Obyek wisata ini sudah dijadikan sebagai salah satu objek wisata resmi di Kepulauan Selayar sehingga sangat mendukung untuk para wisatawan yang ingin pergi ke sana dengan tujuan wisata budaya maupun wisata lainnya. Untuk sekarang, jika masuk ke dalam tempat tersebut masih gratis dan tanpa dipungut biaya apapun sehingga sangat tidak membebani para wisatawan yang ingin ke sana.[1].

Referensi

  1. ^ Indonesia, Pesona. "Keunikan Kampung Tua Bitombang". Diakses tanggal 21 Desember 2019.