I Wayan Darna: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
* [[Taman Pujaan Bangsa Margarana|Taman Pahlawan Margarana Tabanan]] |
* [[Taman Pujaan Bangsa Margarana|Taman Pahlawan Margarana Tabanan]] |
||
* [[Wawancara dengan keluarga]] |
* [[Wawancara dengan keluarga]] |
||
* [[Arsip kepustakaan I Nyoman Dekker]] |
|||
[[Kategori:Sejarah]] |
[[Kategori:Sejarah]] |
Revisi per 3 Januari 2020 00.45
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/95/I_Wayan_Darna.jpg/220px-I_Wayan_Darna.jpg)
I Wayan Darna (lahir di Tabanan, 1905 – meninggal di Tabanan, 7 Oktober 1946 usia 41 tahun) merupakan pahlawan revolusi Agresi Militer Belanda I dan termasuk dalam orang Tegalinggah pertama yang ke Jawa untuk belajar silat di Mojokerto.
Riwayat Hidup
Beliau menikah dengan Ni Wayan Senganan dan memiliki 4 anak yaitu:
- I Wayan Mager
- Ni Made Purani
- I Nyoman Dekker
- Ni Ketut Siti
Profesi: Petani
Pendidikan : SMP (Sekolah Menengah Pertama) / MULO ( Meet Uitgebreid Lager Onderwijs )
Selalu menggunakan kamen
Selama menjadi pejuang, selalu bergerilya ke sawah-sawah dan makanannya hanya boleh dikirim oleh keluarga.
Kewafatan
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/88/Serma_no_244_WJ_DARNA_DARI_TEGALINGGAH_TABANAN_GUGUR_TG_7-10-1946.jpg/220px-Serma_no_244_WJ_DARNA_DARI_TEGALINGGAH_TABANAN_GUGUR_TG_7-10-1946.jpg)
Sebelum wafat, I Wayan Darna sempat ketahuan oleh mata-mata Belanda. Keesokan harinya, 7 Oktober 1946 sekitar pukul 07:00 WITA, I Wayan Darna ditembak oleh Belanda waktu revolusi di sawah sebelum masuk ke Desa Tegalinggah, tepatnya di Bedugul,Tegalinggah. Setelah mendengar suara tembakan, warga langsung menuju ke lokasi serta membawa jenazah ke kampung dan langsung dikremasi saat itu juga. Monumen menyerupai nisan yang bernama I Wayan Darna dapat ditemukan di Taman Pahlawan Margarana Tabanan