Lompat ke isi

Kerajaan Tojo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kakdaynpwp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kakdaynpwp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
Pada awalnya di Tana Bare'e dikuasai oleh 4 kelompok besar dari [[Suku Bare'e]] dan diantara ke-empat kelompok besar tersebut sering terjadi [[Perang|Peperangan]] dan [[Pembunuhan|pembunuhan]], sampai suatu ketika terjadi [[Penyerbuan|invasi]] [[Kesultanan Ternate|Kerajaan Ternate]] di Tana Bare'e sehingga ke-empat kelompok besar dari [[Suku Bare'e]] tersebut yang kemudian disebut ''Tinja Pata Sulapa'' bermusyawarah<ref>Pilewiti dan Talamoa (2015), ''[https://achob.blogspot.com/2017/06/?m=1]'', Diakses 6 Januari 2020.</ref>, tetapi tidak mendapatkan penyelesaiannya, Tinja Pata Sulapa yaitu penguasa di wilayah [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]] sampai [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]].
Pada awalnya di Tana Bare'e dikuasai oleh 4 kelompok besar dari [[Suku Bare'e]] dan diantara ke-empat kelompok besar tersebut sering terjadi [[Perang|Peperangan]] dan [[Pembunuhan|pembunuhan]], sampai suatu ketika terjadi [[Penyerbuan|invasi]] [[Kesultanan Ternate|Kerajaan Ternate]] di Tana Bare'e sehingga ke-empat kelompok besar dari [[Suku Bare'e]] tersebut yang kemudian disebut ''Tinja Pata Sulapa'' bermusyawarah<ref>Pilewiti dan Talamoa (2015), ''[https://achob.blogspot.com/2017/06/?m=1]'', Diakses 6 Januari 2020.</ref>, tetapi tidak mendapatkan penyelesaiannya, Tinja Pata Sulapa yaitu penguasa di wilayah [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]] sampai [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]].


[[Perang|Peperangan]] dan [[Pembunuhan|pembunuhan]] pun kembali terjadi antara 4 kelompok [[Suku Bare'e]] tersebut, Sampai suatu ketika ada seorang lelaki tampan bernama Talamoa yang berasal dari [[Mawomba, Tojo Barat, Tojo Una-Una|Mawomba]] dan [[Suku Bare'e|Masyarakat Bare'e]] menjulukinya To Lamoa, Setelah disetujui oleh Tinja Pata Sulapa, dikisahkan dalam perjalanan dari [[Pembalowo, Parigi, Parigi Moutong|Pombalowo Parigi]] sekitar tahun 1770 bersama pengawalnya 40 orang laki-laki menuju [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] dengan menggunakan perahu [[sampan]] batang. Ringkas cerita di dalam perjalanan terjadi dialog dan tanya jawab antara Talamoa dengan Pilewiti yang menanyakan semua sungai yang dilewati dari [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]] sampai dengan [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] yang pada akhirnya Pilewiti menunjuk sungai Tojo sebagai tempat untuk didiami, karena menurut beliau tempat tersebut ([[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]]) adalah yang terbaik dari semua yang di lewatinya dari [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]] hingga [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] sehingga [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]] ditetapkan sebagai pusat kerajaan<ref> History Kerajaan Tojo (2010), ''[https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/tojo-kerajaan/]'', Diakses 6 Januari 2020.</ref>.
[[Perang|Peperangan]] dan [[Pembunuhan|pembunuhan]] pun kembali terjadi antara 4 kelompok [[Suku Bare'e]] tersebut, sampai suatu ketika ada seorang lelaki tampan bernama Talamoa yang berasal dari [[Mawomba, Tojo Barat, Tojo Una-Una|Mawomba]] dan [[Suku Bare'e|Masyarakat Bare'e]] menjulukinya To Lamoa, Setelah disetujui oleh Tinja Pata Sulapa, dikisahkan dalam perjalanan dari [[Pembalowo, Parigi, Parigi Moutong|Pombalowo Parigi]] sekitar tahun 1770 bersama pengawalnya 40 orang laki-laki menuju [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] dengan menggunakan perahu [[sampan]] batang. Ringkas cerita di dalam perjalanan terjadi dialog dan tanya jawab antara Talamoa dengan Pilewiti yang menanyakan semua sungai yang dilewati dari [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]] sampai dengan [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] yang pada akhirnya Pilewiti menunjuk sungai Tojo sebagai tempat untuk didiami, karena menurut beliau tempat tersebut ([[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]]) adalah yang terbaik dari semua yang di lewatinya dari [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]] hingga [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] sehingga [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]] ditetapkan sebagai pusat kerajaan<ref> History Kerajaan Tojo (2010), ''[https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/tojo-kerajaan/]'', Diakses 6 Januari 2020.</ref>.


Dari cerita singkat inilah menggambarkan kepada kita semua bahwa sesungguhnya wilayah kekuasaan kerajaan Tojo mulai dari [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] sampai dengan [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]]. Dipilihnya desa [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]] sebagai pusat kerajaan Tojo memiliki arti filosofis yang sangat dalam dengan kata Tojo atau Matojo (dalam [[bahasa bugis]] artinya kuat) yaitu ada kekuatan yang tersimpan di kalangan masyarakat [[Suku Bare'E]] terutama dalam keberanian dalam menghadapi segala tantangan termasuk keuletan dalam mengarungi lautan dan mencari pimpinannya (Raja atau Djena). Dari cerita inilah awal nama [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]] dikenal dan menjadi pusat kerajaan<ref> Buku Sejarah Tojo Una-Una karangan Drs. Hasan, M.Hum edisi revisi tahun 2002, ''[https://blacktivy.wordpress.com/2010/06/06/kerajaan-tojo/]'', Diakses 6 Januari 2020.</ref>.
Dari cerita singkat inilah menggambarkan kepada kita semua bahwa sesungguhnya wilayah kekuasaan kerajaan Tojo mulai dari [[Pagimana, Banggai|Tanjung Pati-pati]] sampai dengan [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]]. Dipilihnya desa [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]] sebagai pusat kerajaan Tojo memiliki arti filosofis yang sangat dalam dengan kata Tojo atau Matojo (dalam [[bahasa bugis]] artinya kuat) yaitu ada kekuatan yang tersimpan di kalangan masyarakat [[Suku Bare'E]] terutama dalam keberanian dalam menghadapi segala tantangan termasuk keuletan dalam mengarungi lautan dan mencari pimpinannya (Raja atau Djena). Dari cerita inilah awal nama [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]] dikenal dan menjadi pusat kerajaan<ref> Buku Sejarah Tojo Una-Una karangan Drs. Hasan, M.Hum edisi revisi tahun 2002, ''[https://blacktivy.wordpress.com/2010/06/06/kerajaan-tojo/]'', Diakses 6 Januari 2020.</ref>.

Revisi per 10 Januari 2020 13.41

Kerajaan Tojo (Ejaan Van Ophuijsen ; Todjo) terletak di Propinsi Sulawesi Tengah, Awal sejarah terbentuknya Kerajaan Tojo, bermula dari penjemputan bakal raja Pilewiti oleh orang dari langit yang bernama Talamoa dari Sausu menuju Tanjung Pati-pati[1].

Pada awalnya di Tana Bare'e dikuasai oleh 4 kelompok besar dari Suku Bare'e dan diantara ke-empat kelompok besar tersebut sering terjadi Peperangan dan pembunuhan, sampai suatu ketika terjadi invasi Kerajaan Ternate di Tana Bare'e sehingga ke-empat kelompok besar dari Suku Bare'e tersebut yang kemudian disebut Tinja Pata Sulapa bermusyawarah[2], tetapi tidak mendapatkan penyelesaiannya, Tinja Pata Sulapa yaitu penguasa di wilayah Sausu sampai Tanjung Pati-pati.

Peperangan dan pembunuhan pun kembali terjadi antara 4 kelompok Suku Bare'e tersebut, sampai suatu ketika ada seorang lelaki tampan bernama Talamoa yang berasal dari Mawomba dan Masyarakat Bare'e menjulukinya To Lamoa, Setelah disetujui oleh Tinja Pata Sulapa, dikisahkan dalam perjalanan dari Pombalowo Parigi sekitar tahun 1770 bersama pengawalnya 40 orang laki-laki menuju Tanjung Pati-pati dengan menggunakan perahu sampan batang. Ringkas cerita di dalam perjalanan terjadi dialog dan tanya jawab antara Talamoa dengan Pilewiti yang menanyakan semua sungai yang dilewati dari Sausu sampai dengan Tanjung Pati-pati yang pada akhirnya Pilewiti menunjuk sungai Tojo sebagai tempat untuk didiami, karena menurut beliau tempat tersebut (Tojo) adalah yang terbaik dari semua yang di lewatinya dari Sausu hingga Tanjung Pati-pati sehingga Tojo ditetapkan sebagai pusat kerajaan[3].

Dari cerita singkat inilah menggambarkan kepada kita semua bahwa sesungguhnya wilayah kekuasaan kerajaan Tojo mulai dari Tanjung Pati-pati sampai dengan Sausu. Dipilihnya desa Tojo sebagai pusat kerajaan Tojo memiliki arti filosofis yang sangat dalam dengan kata Tojo atau Matojo (dalam bahasa bugis artinya kuat) yaitu ada kekuatan yang tersimpan di kalangan masyarakat Suku Bare'E terutama dalam keberanian dalam menghadapi segala tantangan termasuk keuletan dalam mengarungi lautan dan mencari pimpinannya (Raja atau Djena). Dari cerita inilah awal nama Tojo dikenal dan menjadi pusat kerajaan[4].

Referensi

  1. ^ Suku Bare'E dan Kerajaan Tojo (2017), [1], Diakses 6 Januari 2020
  2. ^ Pilewiti dan Talamoa (2015), [2], Diakses 6 Januari 2020.
  3. ^ History Kerajaan Tojo (2010), [3], Diakses 6 Januari 2020.
  4. ^ Buku Sejarah Tojo Una-Una karangan Drs. Hasan, M.Hum edisi revisi tahun 2002, [4], Diakses 6 Januari 2020.