Lompat ke isi

Pura Kutri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:


== Tata Letak Banguna ==
== Tata Letak Banguna ==
Kutri adalah nama suatu kompleks pura, terdiri dari 3 bagian, yaitu Pura Puseh, bagian Pura Bukit Darma, dan Pura Kadarman. Ketiganya berbagian dari Pura Bukit Darma. Dari luar menuju helaman tengah, disambungkan denga pintu bernama Kori Agung. Di depan pintu kita disambut dengan sepasang arca Dwarapala dan arca gajah. Di dalamnya ada lima bangunan. dari halaman tengah ke lebih dalam lagi, harus melewati pintu yang dijaga sepasang arca kuda yang sedang duduk, ditemani sepasang naga. Di dalamnya juga ada lima bangunan, salah satunya arca Buddha dalam posisi bhumisparsa mudra, artinya tangan kanan posisinya waramudra, tangan kiri dhyanamudra. Lalu ada arca [[Ganesha]] dan [[Lingga]]. Total ada 5 archa dan semuanya diletakkan di atas [[pelinggih]]. Pada hari Piodalan sebagian arca mewakili budya [[Hindu]] dan [[Buddha]]. Arca Lingga dan Ganesha mewakili budaya Hindu, sedangkan arca [[Bodhisattwa]] dan [[Dhyani]] mewakili budaya Buddha.
Kutri adalah nama suatu kompleks pura, terdiri dari 3 bagian, yaitu Pura Puseh, bagian Pura Bukit Darma, dan Pura Kadarman. Ketiganya berbagian dari Pura Bukit Darma. Dari luar menuju helaman tengah, disambungkan denga pintu bernama Kori Agung. Di depan pintu kita disambut dengan sepasang arca Dwarapala dan arca gajah. Di dalamnya ada lima bangunan. dari halaman tengah ke lebih dalam lagi, harus melewati pintu yang dijaga sepasang arca kuda yang sedang duduk, ditemani sepasang naga. Di dalamnya juga ada lima bangunan, salah satunya arca Buddha dalam posisi bhumisparsa mudra, artinya tangan kanan posisinya waramudra, tangan kiri dhyanamudra. Lalu ada arca [[Ganesha]] dan [[Lingga]]. Total ada 5 archa dan semuanya diletakkan di atas [[pelinggih]].


Untuk melihat arca Durga Mahisasurmaradani , kita harus melewati pintu yang dihiasi arca Mahakala dan Nacaiswara, juga sepasang arca harimau. Lalu kita harus mendaki tangga yang lumayan tinggi dan panjang, barulah sampai ke Pura Kadarman. Di situlah arca Durga Mahisasuramardini berada.
Untuk melihat arca Durga Mahisasurmaradani , kita harus melewati pintu yang dihiasi arca Mahakala dan Nacaiswara, juga sepasang arca harimau. Lalu kita harus mendaki tangga yang lumayan tinggi dan panjang, barulah sampai ke Pura Kadarman. Di situlah arca Durga Mahisasuramardini berada.
Baris 10: Baris 10:
Pura Puseh
Pura Puseh


Untuk menuju Pura Puseh, kita harus melalui pintu masuk Candi Bentar. Area tersebut dijaga sepasang arca Dwarapala. Di halaman dalamnya terdapat banyak bangunan lagi, salah satunya disebut Gedong Tertutup. di dalamnya disimpan arca batu Bodhisattwa Amoghapasa. Arca ini dipercaya jelmaan raja Dharmawangsawardhana yang memerintah tahun 1022 - 1049, menggantikan raja Udayana. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa arca tsb perwujudan raja Erlangga, karena Erlangga wafat pas tahun 1049. dan Erlangga juga punya nama lain Dharmawangsasa. Erlangga juga disebut sebagai pengganti raja Udayana. Sehingga disimpulkan Dharmawangsawardhana dan Erlangga adalah orang yang sama. Artinya Erlangga tidak cuma berkuasa di Jawa, tapi sampai ke Bali. Se;ain itu ada arca Durga Mahisasuramardini dengan delapan tangannya, kelopak teratai dengan potongan 2 kaki yang patah sampai mata kaki<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/886882212|title=Candi Indonesia|last=Sedyawati, Edi, 1938-|others=Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,|isbn=978-602-17669-3-4|edition=Cetakan pertama|location=[Jakarta]|oclc=886882212}}</ref>.
Untuk menuju Pura Puseh, kita harus melalui pintu masuk Candi Bentar. Area tersebut dijaga sepasang arca Dwarapala. Di halaman dalamnya terdapat banyak bangunan lagi, salah satunya disebut Gedong Tertutup. di dalamnya disimpan arca batu Bodhisattwa Amoghapasa. i<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/886882212|title=Candi Indonesia|last=Sedyawati, Edi, 1938-|others=Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,|isbn=978-602-17669-3-4|edition=Cetakan pertama|location=[Jakarta]|oclc=886882212}}</ref>.




Baris 16: Baris 16:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Arca Bodhisattwa Amoghapasa yang ada di Pura Puseh dipercaya sebagai jelmaan raja Dharmawangsawardhana yang memerintah tahun 1022 - 1049, menggantikan raja Udayana. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa arca tsb perwujudan raja Erlangga, karena Erlangga wafat pas tahun 1049. dan Erlangga juga punya nama lain Dharmawangsasa. Erlangga juga disebut sebagai pengganti raja Udayana. Sehingga disimpulkan Dharmawangsawardhana dan Erlangga adalah orang yang sama. Artinya Erlangga tidak cuma berkuasa di Jawa, tapi sampai ke Bali. Se;ain itu ada arca Durga Mahisasuramardini dengan delapan tangannya, kelopak teratai dengan potongan 2 kaki yang patah sampai mata kak
<br />


== Mitos ==
== Ritual Budaya ==
Pada hari [[Piodalan]] sebagian arca mewakili budya [[Hindu]] dan [[Buddha]]. Arca Lingga dan Ganesha mewakili budaya Hindu, sedangkan arca [[Bodhisattwa]] dan [[Dhyani]] mewakili budaya Buddha.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 Januari 2020 05.04

Lokasi

Terletak di Dusun Kutri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, ahli sejarah Stutterheim, mengelompokkan arca-arca di Pura Bukit Darma ini pada periode abad 10-13 Masehi.

Tata Letak Banguna

Kutri adalah nama suatu kompleks pura, terdiri dari 3 bagian, yaitu Pura Puseh, bagian Pura Bukit Darma, dan Pura Kadarman. Ketiganya berbagian dari Pura Bukit Darma. Dari luar menuju helaman tengah, disambungkan denga pintu bernama Kori Agung. Di depan pintu kita disambut dengan sepasang arca Dwarapala dan arca gajah. Di dalamnya ada lima bangunan. dari halaman tengah ke lebih dalam lagi, harus melewati pintu yang dijaga sepasang arca kuda yang sedang duduk, ditemani sepasang naga. Di dalamnya juga ada lima bangunan, salah satunya arca Buddha dalam posisi bhumisparsa mudra, artinya tangan kanan posisinya waramudra, tangan kiri dhyanamudra. Lalu ada arca Ganesha dan Lingga. Total ada 5 archa dan semuanya diletakkan di atas pelinggih.

Untuk melihat arca Durga Mahisasurmaradani , kita harus melewati pintu yang dihiasi arca Mahakala dan Nacaiswara, juga sepasang arca harimau. Lalu kita harus mendaki tangga yang lumayan tinggi dan panjang, barulah sampai ke Pura Kadarman. Di situlah arca Durga Mahisasuramardini berada.


Pura Puseh

Untuk menuju Pura Puseh, kita harus melalui pintu masuk Candi Bentar. Area tersebut dijaga sepasang arca Dwarapala. Di halaman dalamnya terdapat banyak bangunan lagi, salah satunya disebut Gedong Tertutup. di dalamnya disimpan arca batu Bodhisattwa Amoghapasa. i[1].


Pura Kedarman

Sejarah

Arca Bodhisattwa Amoghapasa yang ada di Pura Puseh dipercaya sebagai jelmaan raja Dharmawangsawardhana yang memerintah tahun 1022 - 1049, menggantikan raja Udayana. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa arca tsb perwujudan raja Erlangga, karena Erlangga wafat pas tahun 1049. dan Erlangga juga punya nama lain Dharmawangsasa. Erlangga juga disebut sebagai pengganti raja Udayana. Sehingga disimpulkan Dharmawangsawardhana dan Erlangga adalah orang yang sama. Artinya Erlangga tidak cuma berkuasa di Jawa, tapi sampai ke Bali. Se;ain itu ada arca Durga Mahisasuramardini dengan delapan tangannya, kelopak teratai dengan potongan 2 kaki yang patah sampai mata kak

Ritual Budaya

Pada hari Piodalan sebagian arca mewakili budya Hindu dan Buddha. Arca Lingga dan Ganesha mewakili budaya Hindu, sedangkan arca Bodhisattwa dan Dhyani mewakili budaya Buddha.

Referensi

  1. ^ Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 978-602-17669-3-4. OCLC 886882212.