Lompat ke isi

Danur: I Can See Ghosts: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 76: Baris 76:
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2017]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2017]]
[[Kategori:Film horor Indonesia]]
[[Kategori:Film horor Indonesia]]
[[Kategori:Film yang didasarkan dari novel Indonesia]]

Revisi per 23 Januari 2020 10.19

Danur: I Can See Ghosts
Berkas:Danur.jpg
SutradaraAwi Suryadi
ProduserDian Sasmita Faisal
SkenarioLele Laila
Ferry Lesmana
Berdasarkan
Gerbang Dialog Danur
karya Risa Saraswati
Pemeran
Penata musikRicky Lionardi
SinematograferAdrian Sugiono
PenyuntingFirdauzi Trizkiyanto
Perusahaan
produksi
DistributorMD Pictures
Tanggal rilis
Indonesia 30 Maret 2017
Malaysia 4 Mei 2017
Brunei 4 Mei 2017
Durasi78 menit
Negara Indonesia
BahasaIndonesia
Pendapatan
kotor
Rp. 101.237.809.000

Danur: I Can See Ghosts atau Ghost Danur: I Can See Them merupakan film horor Indonesia yang dirilis pada 30 Maret 2017 disutradarai oleh Awi Suryadi. Film ini diangkat dari buku karya Risa Saraswati, Gerbang Dialog Danur yang ditulis berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang gadis indigo. Film ini dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Sandrinna Michelle, Shareefa Daanish, Indra Brotolaras, dan Kinaryosih serta memiliki jumlah penonton sebanyak 2.736.391 orang.

Sinopsis

Risa adalah seorang gadis indigo — dia memiliki kemampuan untuk melihat makhluk gaib. Sejak kecil, Risa menjalani hidup kesepian: ayahnya bekerja di luar negeri dan hanya berkunjung enam bulan sekali, sementara ibunya, Elly, bekerja sebagai seorang guru. Ketika Risa genap usia delapan tahun, dia berharap dikaruniai teman. Tak disangka, tiga bocah laki-laki sebayanya: Janshen, Peter, dan William hadir secara tiba-tiba. Anehnya, hanya Risa yang dapat melihat mereka. Mereka akhirnya mengungkapkan bahwa mereka adalah hantu orang Indo yang mati saat masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda. Muak dengan keanehan yang dialami Risa, Elly memanggil Asep, seorang dukun yang juga memiliki indra indigo. Dia menjelaskan bahwa Risa dapat melihat makhluk gaib karena dia dapat mencium bau danur, atau mayat. Asep memperlihatkan wujud asli Janshen, Peter, dan William kepada Risa untuk menakutinya sehingga dia lupa akan kemampuan melihat mereka.

Sembilan tahun kemudian, Risa kembali ke rumah masa kecilnya bersama dengan Elly dan adik perempuannya, Riri. Karena Elly akan dinas ke luar kota, Risa, Riri, dan sepupu mereka Andri ditugaskan untuk menemani nenek mereka di sana hingga pengasuhnya datang. Ketika Riri sedang bermain, dia menemukan sebuah sisir di pohon beringin yang ditanam dekat rumah. Pohon tersebut sebelumnya ditampilkan sebagai satu-satunya tempat yang ditakuti oleh Janshen, Peter, dan William, sehingga mereka mengingatkan Risa untuk tidak pernah ke sana. Malamnya, seorang wanita bernama Asih datang dan menyatakan bahwa dia adalah pengasuh yang dipanggil oleh ibu Andri. Namun, Risa merasakan ada hal yang tidak beres karena Asih langsung saja tertarik pada Riri. Risa menyimpulkan bahwa Asih adalah hantu ketika dia menyadari bahwa Andri tidak dapat melihatnya. Seiring berjalannya waktu, Asih memunculkan lebih banyak kejadian gaib hingga suatu malam, dia berhasil menculik Riri.

Asih kemudian menyerang nenek dan Andri hingga mereka tak sadarkan diri. Putus asa, Risa mengabarkan Elly lewat telepon, kemudian mengenang kembali kemampuannya untuk melihat Janshen, Peter, dan William dengan memainkan sajak anak Sunda yang dulu sering dia nyanyikan bersama mereka. Mereka menuntun Risa ke alam gaib, dimana Asih telah membawa Riri. Di saat yang bersamaan, Elly datang bersama Asep. Dengan menyentuh sisir Asih, Asep mengetahui latar belakang Asih sebagai seorang wanita yang bunuh diri setelah membunuh bayinya yang dia lahirkan dari hubungan zina. Arwah Asih lalu gentayangan dan menculik anak-anak untuk "mengganti" bayinya. Asep menyuruh Elly untuk menancapkan sisir Asih kembali ke pohon beringin, karena sisir tersebut melambangkan arwah Asih sendiri. Saat dia berhasil, Risa, Janshen, Peter, dan William dapat menyelamatkan Riri.

Keesokan harinya, Risa dan keluarganya sepakat untuk pindah rumah. Namun, Risa bersikeras bahwa dia tidak akan melupakan teman-teman gaibnya lagi. Setelah mereka pergi, seorang gadis mengambil sisir Asih yang telah ditancapkan ke pohon beringin, memunculkan kemungkinan bahwa arwah Asih akan gentayangan kembali.[1]

Pemeran

Referensi

  1. ^ Sinopsis di filmindonesia.or.id, diakses pada 23 Februari 2017