Psikologi Analitik: Perbedaan antara revisi
Wikilatih Psikologi |
Tambahan materi |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Psikologi Analitik''' adalah salah satu teori yang dikembangkan oleh ''Carl Gustav Jung'', yang mana secara sederhana dia berusaha menunjukkan bagaimana menggali pengalaman masa silam untuk lebih memahami masa sekarang dan masa depan. Jung menekankan pentingnya menafsir mimpi sesuai dengan fungsinya dalam kehidupan psikis manusia. Mimpi merupakan salah satu aktivitas jiwa yang oleh orang dulu dianggap mengandung banyak simbol untuk menafsir gejala‐gejala kehidupan yang akan datang (Jung, 1986:31).<ref>{{Cite |
'''[[Psikologi|Psikologi Analitik]]''' adalah salah satu teori yang dikembangkan oleh ''Carl Gustav Jung'', yang mana secara sederhana dia berusaha menunjukkan bagaimana menggali pengalaman masa silam untuk lebih memahami masa sekarang dan masa depan. Jung menekankan pentingnya menafsir mimpi sesuai dengan fungsinya dalam kehidupan psikis manusia. Mimpi merupakan salah satu aktivitas jiwa yang oleh orang dulu dianggap mengandung banyak simbol untuk menafsir gejala‐gejala kehidupan yang akan datang (Jung, 1986:31).<ref>{{Cite book|title=Memperkenalkan Psikologi Analitis|last=Jung|first=Carl|date=1986|publisher=Gramedia|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref> |
||
Dalam perspektif Jung, keberadaan manusia (human being) merupakan fungsi dari psikis manusia, dan kejadian kejadian yang dialami manusia merupakan terjemahan dari bagian-bagian bahasa psikis manusia. Oleh karena itu konsep unconsious (ketidaksadaran) menjadi konsep besar dari pandangan Jung ini. Psikis manusia menjadi bagian dari ʹketidaksadaran kolektif’ yang melewati batas‐batas tempat dan waktu. Apa yang ada ʹdi dalamʹ dan ʹdi luarʹ menjadi titik‐titik pandang dari pada sekedar konsep tempat. Bagaimana kita dapat memahami konsep alam tak sadar kolektif yang sampai sekarang masih diperdebatkan? Di bawah ego (aku yang sadar), Jung menemukan psike tak sadar yang asli. Psike tak sadar ini dapat berfungsi secara ʺkerjasama denganʺ atau secara ʺterpisah dariʺ kesadaran tadi. Kesadaran dapat bersifat individual, sejauh itu mengandung ingatan-ingatan, pikiran‐pikiran, perasaanperasaan yang sudah ditekan dari si individu (Jung, 1986:12). Jasa dari Jung adalah dia secara empiris dapat menunjukkan alam tak sadar yang lebih dalam dari ketidaksadaran pribadi, dan yang bersifat kolektif, sebab dimiliki oleh seluruh manusia dan terdapat pada segala budaya. Pengalaman‐pengalaman kolektif terungkap melalui simbolsimbol, gambaran, dan motif‐motif yang diwamai emosi, yang timbul secara spontan dalam mimpi, fantasi, mitos, yang secara nyata menggambarkan masalah inti dari eksistensi manusia, sekaligus dapat memberi orientasi dalam situasi kritis. Secara sederhana, teori tentang alam ketidaksadaran (unconscious) merupakan suatu sumber yang spontan dan kreatif.<ref>{{Cite journal|last=Dalton|first=M.|date=1966-12-01|title=CHANGING ORGANIZATIONS: ESSAYS ON THE DEVELOPMENT AND EVOLUTION OF HUMAN ORGANIZATTON. By Warren G. Bennis. New York: McGraw-Hill Book Company, 1966. 223 pp. Illustrated. $6.95|url=http://dx.doi.org/10.2307/2574414|journal=Social Forces|volume=45|issue=2|pages=294–294|doi=10.2307/2574414|issn=0037-7732}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
<references />{{Psikologi-stub}} |
||
[[Kategori:Psikologi Analitik]] |
[[Kategori:Psikologi Analitik]] |
||
[[Kategori:Psikologi]] |
[[Kategori:Psikologi]] |
Revisi per 25 Januari 2020 05.08
Psikologi Analitik adalah salah satu teori yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung, yang mana secara sederhana dia berusaha menunjukkan bagaimana menggali pengalaman masa silam untuk lebih memahami masa sekarang dan masa depan. Jung menekankan pentingnya menafsir mimpi sesuai dengan fungsinya dalam kehidupan psikis manusia. Mimpi merupakan salah satu aktivitas jiwa yang oleh orang dulu dianggap mengandung banyak simbol untuk menafsir gejala‐gejala kehidupan yang akan datang (Jung, 1986:31).[1]
Dalam perspektif Jung, keberadaan manusia (human being) merupakan fungsi dari psikis manusia, dan kejadian kejadian yang dialami manusia merupakan terjemahan dari bagian-bagian bahasa psikis manusia. Oleh karena itu konsep unconsious (ketidaksadaran) menjadi konsep besar dari pandangan Jung ini. Psikis manusia menjadi bagian dari ʹketidaksadaran kolektif’ yang melewati batas‐batas tempat dan waktu. Apa yang ada ʹdi dalamʹ dan ʹdi luarʹ menjadi titik‐titik pandang dari pada sekedar konsep tempat. Bagaimana kita dapat memahami konsep alam tak sadar kolektif yang sampai sekarang masih diperdebatkan? Di bawah ego (aku yang sadar), Jung menemukan psike tak sadar yang asli. Psike tak sadar ini dapat berfungsi secara ʺkerjasama denganʺ atau secara ʺterpisah dariʺ kesadaran tadi. Kesadaran dapat bersifat individual, sejauh itu mengandung ingatan-ingatan, pikiran‐pikiran, perasaanperasaan yang sudah ditekan dari si individu (Jung, 1986:12). Jasa dari Jung adalah dia secara empiris dapat menunjukkan alam tak sadar yang lebih dalam dari ketidaksadaran pribadi, dan yang bersifat kolektif, sebab dimiliki oleh seluruh manusia dan terdapat pada segala budaya. Pengalaman‐pengalaman kolektif terungkap melalui simbolsimbol, gambaran, dan motif‐motif yang diwamai emosi, yang timbul secara spontan dalam mimpi, fantasi, mitos, yang secara nyata menggambarkan masalah inti dari eksistensi manusia, sekaligus dapat memberi orientasi dalam situasi kritis. Secara sederhana, teori tentang alam ketidaksadaran (unconscious) merupakan suatu sumber yang spontan dan kreatif.[2]
Referensi
- ^ Jung, Carl (1986). Memperkenalkan Psikologi Analitis. Jakarta: Gramedia.
- ^ Dalton, M. (1966-12-01). "CHANGING ORGANIZATIONS: ESSAYS ON THE DEVELOPMENT AND EVOLUTION OF HUMAN ORGANIZATTON. By Warren G. Bennis. New York: McGraw-Hill Book Company, 1966. 223 pp. Illustrated. $6.95". Social Forces. 45 (2): 294–294. doi:10.2307/2574414. ISSN 0037-7732.