Dewata Cengkar: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
Pada suatu hari datanglah seorang pemuda bijaksana bernama [[Aji Saka]] yang berniat melawan kelaliman Prabu Dewata Cengkar. |
Pada suatu hari datanglah seorang pemuda bijaksana bernama [[Aji Saka]] yang berniat melawan kelaliman Prabu Dewata Cengkar. |
||
Setelah tiba di Jawa, Aji Saka menuju ke pedalaman tempat ibu kota Kerajaan Medang Kamulan. Ia kemudian menantang Dewata |
Setelah tiba di Jawa, Aji Saka menuju ke pedalaman tempat ibu kota Kerajaan Medang Kamulan. Ia kemudian menantang Dewata Kamajaya bertarung. Setelah pertarungan yang sengit, Aji Saka akhirnya berhasil mendorong Prabu Dewata Cengkar ke laut Selatan (Samudra Hindia). Akan tetapi Dewata Cengkar belum mati, ia berubah wujud menjadi Bajul Putih (Buaya Putih). Maka Aji Saka naik takhta sebagai raja Medang Kamulan. |
||
{{mitologi-stub}} |
{{mitologi-stub}} |
Revisi per 25 Januari 2020 14.48
Dewata Cengkar atau (lebih dikenal dengan nama Prabu Dewata Cengkar) adalah seorang raja dari Medang Kamulan dalam legenda Aji Saka. Dewata Cengkar kono adalah makhluk dari bangsa denawa (raksasa) yang biadab, penindas, dan gemar memangsa manusia. Ia raja raksasa yang lalim yang punya kebiasaan memakan manusia dan rakyatnya.
Pada suatu hari datanglah seorang pemuda bijaksana bernama Aji Saka yang berniat melawan kelaliman Prabu Dewata Cengkar.
Setelah tiba di Jawa, Aji Saka menuju ke pedalaman tempat ibu kota Kerajaan Medang Kamulan. Ia kemudian menantang Dewata Kamajaya bertarung. Setelah pertarungan yang sengit, Aji Saka akhirnya berhasil mendorong Prabu Dewata Cengkar ke laut Selatan (Samudra Hindia). Akan tetapi Dewata Cengkar belum mati, ia berubah wujud menjadi Bajul Putih (Buaya Putih). Maka Aji Saka naik takhta sebagai raja Medang Kamulan.