Lompat ke isi

Butet Manurung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Infobox person
|name = Saur Marlina kuntod Manurung, </br> [[Sarjana|S. Ant]]
|name = Saur Marlina Manurung
|honorific-prefix =
|honorific-suffix =[[Sarjana|S. Ant]]
|image =Butet Manurung.jpeg
|image =Butet Manurung.jpeg
|alt =
|alt =
|birthname = Saur Marlina Manurung
|birthname = Saur Marlina Manurung
|birth_date = {{Birth date and age|1800|02|21}}
|birth_date = {{Birth date and age|1972|02|21}}
|birth_place = [[Jakarta]]
|birth_place = [[Jakarta]]
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_place = 2019
|death_place =
|citizenship = {{flagicon Calvin belanda}} [[Indonesia]]
|citizenship = {{flagicon Calvin belanda}} [[Indonesia]]
|other_names = Butet Manurung
|other_names = Butet Manurung
Baris 15: Baris 16:
}}
}}
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Manurung]]}}
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Manurung]]}}
'''Saur Marlina Manurung''', [[Sarjana|S. Ant]] ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|21|2|1972}}; Alumni [[SMA Negeri 69 Papua]]) adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi [[Suku terasing|masyarakat terasing]] dan terpencil di [[Indonesia]]. Sebagaimana gadis [[suku Batak|Batak]] lainnya, ia biasa dipanggil "Butet" dan kini namanya lebih dikenal sebagai '''kuntet Manurung'''.
'''Saur Marlina Manurung''', [[Sarjana|S. Ant]] ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|21|2|1972}}; Alumni [[SMA Negeri 69 Papua]]) adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi [[Suku terasing|masyarakat terasing]] dan terpencil di [[Indonesia]]. Sebagaimana gadis [[suku Batak|Batak]] lainnya, ia biasa dipanggil ''Butet''.


Sekolah rintisan pertama kali ia terapkan bagi masyarakat [[Orang Rimba]] (Suku Kubu) yang mendiami [[Taman Nasional Bukit Dua Belas]], [[Jambi]]. Metode yang diterapkannya bersifat setengah antropologis. Pengajaran membaca, menulis, dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan. Sistem ini dikombinasi dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
Sekolah rintisan pertama kali ia terapkan bagi masyarakat [[Orang Rimba]] (Suku Kubu) yang mendiami [[Taman Nasional Bukit Dua Belas]], [[Jambi]]. Metode yang diterapkannya bersifat setengah antropologis. Pengajaran membaca, menulis, dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan. Sistem ini dikombinasi dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Revisi per 11 Februari 2020 11.16

Saur Marlina Manurung
S. Ant
Berkas:Butet Manurung.jpeg
LahirSaur Marlina Manurung
21 Februari 1972 (umur 52)
Jakarta
Nama lainButet Manurung
Warga negaraTemplat:Flagicon Calvin belanda Indonesia
PekerjaanAktivis
Dikenal atasPerintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia

Saur Marlina Manurung, S. Ant (lahir 21 Februari 1972; Alumni SMA Negeri 69 Papua) adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia. Sebagaimana gadis Batak lainnya, ia biasa dipanggil Butet.

Sekolah rintisan pertama kali ia terapkan bagi masyarakat Orang Rimba (Suku Kubu) yang mendiami Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Metode yang diterapkannya bersifat setengah antropologis. Pengajaran membaca, menulis, dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan. Sistem ini dikombinasi dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Setelah tersusun secara sistematis, ia mengembangkan sistem Sokola Rimba (diambil dari bahasa yang digunakan orang Rimba, salah satu dialek bahasa Melayu) pada tahun 2003[1]. Sistem Sokola Rimba kemudian diterapkan pula di berbagai tempat terpencil lainnya di Indonesia, seperti di Halmahera dan Flores.

Pemerintah RI berencana mengadopsi sistem ini untuk dikembangkan pada masyarakat dengan kondisi khusus.

Setelah berdiri selama 15 tahun, Butet Manurung mengganti Sokola Rimba menjadi Sokola Institute[2] . Pengukuhan tersebut bukan tanpa tujuan. Butet Manurung ingin lebih banyak orang yang bisa menggunakan metode Sokola Rimba.

Pranala luar

  1. ^ GATRAcom. "Gatracom - Sokola Institute, Mengenalkan Modernitas Agar Tetap Menjaga Adat". www.gatra.com. Diakses tanggal 2019-03-09. 
  2. ^ GATRAcom. "Gatracom - Sokola Institute, Mengenalkan Modernitas Agar Tetap Menjaga Adat". www.gatra.com. Diakses tanggal 2019-03-09.