Lompat ke isi

Aji Muhammad Muslihuddin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anouchmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Anouchmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14: Baris 14:
== Keturunan ==
== Keturunan ==


Sultan Adji Muhammad Muslihuddin menikah dengan Adji Tatin gelar Adji Ratu Kesuma Ningrat, memiliki anak:
Sultan Adji Muhammad Muslihuddin menikah dengan Adji Tatin gelar Adji Ratu Kesuma Ningrat, memiliki anak :


1. Adji Kuncar gelar Sultan Adji Muhammad Salehuddin I
1. Adji Kuncar gelar Sultan Adji Muhammad Salehuddin I


2. Adji Pangeran Praboe Kesuma Ningrat
2. Adji Pangeran Praboe Kesuma Ningrat

Sultan Adji Muslihuddin menikah dengan Pua Areng adalah Putri Raja Bugis, memiliki anak :

1. Aji Kondang

2. Aji Kupang

3. Aji Unuk

4. Aji Seman

Catatan Cucu Aji Imbut, diantaranya:

1. Aji Basok

2. Aji Gahri

3. Aji Unus

Mereka kesemuanya lahir di Wajo (Sulawesi) dibawa oleh Imam ke-III Kutai bernama Syaid Alwi Bin Syaid Hosen Al Marjak, dan La Made Daeng Punggawa.


== Wafat ==
== Wafat ==

Revisi per 12 Februari 2020 17.47

Biografi

Sultan Aji Muhammad Muslihuddin atau Meruhum Aji Kembang Mawar yang bernama asli Aji Imbut adalah sultan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura ke-16 yang memerintah pada tahun 1780 hingga tahun 1816, Aji Imbut berhasil merebut kembali ibu kota Pemarangan dari Aji Kado dan secara resmi dinobatkan sebagai sultan dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin di istana Kesultanan Kutai Kartanegara.

Pemerintahan

Aji Imbut yang gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782. Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Kado dan Pemarangan dianggap telah kehilangan tuahnya. Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong dan tetap bertahan hingga kini. Sultan Aji Muhammad Muslihuddin merupakan pendiri Kota Tenggarong.

Pada tahun 1838 Sultan Aji Muhammad Muslihuddin mangkat.

Keturunan

Sultan Adji Muhammad Muslihuddin menikah dengan Adji Tatin gelar Adji Ratu Kesuma Ningrat, memiliki anak :

1. Adji Kuncar gelar Sultan Adji Muhammad Salehuddin I

2. Adji Pangeran Praboe Kesuma Ningrat

Sultan Adji Muslihuddin menikah dengan Pua Areng adalah Putri Raja Bugis, memiliki anak :

1. Aji Kondang

2. Aji Kupang

3. Aji Unuk

4. Aji Seman

Catatan Cucu Aji Imbut, diantaranya:

1. Aji Basok

2. Aji Gahri

3. Aji Unus

Mereka kesemuanya lahir di Wajo (Sulawesi) dibawa oleh Imam ke-III Kutai bernama Syaid Alwi Bin Syaid Hosen Al Marjak, dan La Made Daeng Punggawa.

Wafat

Sultan Adji Muhammad Muslihuddin dimakamkan di Kompleks Istana Tenggarong atau Kompleks Kedaton Kutai Kartanegara Ing Martadipura disebelah istri beliau Adji Ratu Kesuma Ningrat

Refrensi

Buku Silsilah Keturunan Adji Raden Salehuddin

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Didahului oleh:
Sultan Aji Muhammad Aliyeddin
Sultan Kutai Kartanegara
1780-1816
Diteruskan oleh:
Sultan Aji Muhammad Salehuddin