Kereta api Gajayana: Perbedaan antara revisi
Rizal Febri (bicara | kontrib) |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 54: | Baris 54: | ||
== Asal usul nama == |
== Asal usul nama == |
||
Nama ''Gajayana'' berasal dari seorang raja dari [[Kerajaan Kanjuruhan]] bernama [[Gajayana|Sang Liswa]] (anak dari Dewa Shima) yang sangat dicintai oleh para kaum brahmana dan rakyatnya karena membawa ketenteraman di seluruh negeri. Pusat pemerintahan Kerajaan Kanjuruhan diduga berada di [[Dinoyo, Lowokwaru, Malang]]. |
Nama ''Gajayana'' berasal dari seorang raja dari [[Kerajaan Kanjuruhan]] bernama [[Gajayana|Sang Liswa]] (anak dari Dewa Shima) yang sangat dicintai oleh para kaum brahmana dan rakyatnya karena membawa ketenteraman di seluruh negeri. Pusat pemerintahan Kerajaan Kanjuruhan diduga berada di [[Dinoyo, Lowokwaru, Malang]]. Penggunaan nama tersebut terlebih dahulu diabadikan menjadi nama universitas swasta di [[Malang]] yaitu [[Universitas Gajayana]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 13 Februari 2020 19.41
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Berkas:New Papan Nama KA Gajayana khas Daop 8.png | |||||
Berkas:KA 41 Gajayana Lepas Stasiun Malang Menuju Ke Stasiun Gambir.jpg | |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api jarak jauh | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Daerah operasi | Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||
Pendahulu | Gajayana (kelas eksekutif dan bisnis) | ||||
Mulai beroperasi | 28 Oktober 1999 | ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 2.190 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Malang | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. | ||||
Stasiun akhir | Gambir | ||||
Jarak tempuh | 912 km | ||||
Frekuensi perjalanan | satu kali dalam perjalanan pulang pergi | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif dan luxury (reguler) Eksekutif (fakultatif) | ||||
Pengaturan tempat duduk |
| ||||
Fasilitas restorasi | Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia. | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||
Fasilitas bagasi | Ada | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasional | 60 s.d. 100 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 75-76 (reguler) 91F-92F (fakultatif) | ||||
|
Kereta api Gajayana merupakan kereta api penumpang kelas eksekutif dan luxury (kelas eksekutif untuk kereta fakultatif) yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya yang melayani rute Malang-Gambir via Blitar-Yogyakarta-Purwokerto dan sebaliknya. Perjalanan kereta api ini menempuh 912 km dalam waktu sekitar 15 jam
Asal usul nama
Nama Gajayana berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan bernama Sang Liswa (anak dari Dewa Shima) yang sangat dicintai oleh para kaum brahmana dan rakyatnya karena membawa ketenteraman di seluruh negeri. Pusat pemerintahan Kerajaan Kanjuruhan diduga berada di Dinoyo, Lowokwaru, Malang. Penggunaan nama tersebut terlebih dahulu diabadikan menjadi nama universitas swasta di Malang yaitu Universitas Gajayana.
Sejarah
Pada awal pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999, kereta api ini beroperasi dengan dua layanan kelas, yaitu kelas eksekutif dan bisnis. Kereta kelas bisnis yang pernah digunakan oleh kereta api ini merupakan limpahan dari kereta api Turangga karena pada tahun yang sama, kereta api Turangga mendapat rangkaian baru dari PT INKA. Pada tahun 2001, kereta api Gajayana mendapat rangkaian baru dari INKA sehingga layanannya berubah menjadi kelas eksekutif secara penuh.
Sejak Oktober 2008, rangkaian kereta api Gajayana menggunakan kereta eksekutif hasil penyehatan (kaca dengan ukuran lebar) dari PT INKA. Rangkaian kereta api Gajayana lalu diganti dengan kereta yang dilengkapi kaca "seperti pesawat" keluaran tahun 2009 dan rangkaian lamanya kini digunakan untuk kereta api Bangunkarta sejak 5 Desember 2009. Rangkaian kereta baru ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, di Stasiun Jakarta Kota. Akhirnya, rangkaian kereta api Gajayana menggunakan rangkaian terbaru dari PT INKA keluaran tahun 2017.
Rangkaian
Rangkaian kereta api ini terdiri dari delapan kereta eksekutif, satu kereta eksekutif luxury, satu kereta makan, satu kereta pembangkit listrik, dan satu kereta bagasi yang dilengkapi fasilitas seperti kursi yang dapat direbahkan, pintu otomatis, televisi, pendingin udara, sandaran kaki, lampu baca, meja makan per kursi, stopkontak per kursi, rak bagasi, dan toilet. Karena merupakan kereta lintas malam, tersedia pula bantal serta selimut di tiap kursi.
Saat ini, kereta api ini menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif tahun 2016 keluaran ketujuh dan tahun 2017 keluaran pertama, sedangkan rangkaian lama (buatan tahun 2009) dimutasi ke dipo kereta lain, yaitu Solo Balapan (SLO) dan Purwokerto (PWT)—kecuali "P 0 09 01", "P 0 09 02", dan "M1 0 09 02".
Data teknis
Lintasan perjalanan | Malang - Gambir pp. |
---|---|
Lokomotif | CC206 |
Rangkaian | Kereta api reguler
1 kereta pembangkit (P 2016/2017 ML atau P ML) + 4 kereta kelas eksekutif (K1 2016/2017 ML) + 1 kereta makan (M1 2016/2017 ML) + 4 kereta kelas eksekutif (K1 2016/2017 ML) + 1 kereta kelas luxury (K1 2019) + satu kereta bagasi (B ML)
Kereta api fakultatif 4 kereta eksekutif (K1) + 1 kereta makan (M1) + 4 kereta eksekutif (K1) + 1 kereta pembangkit (P) Catatan : Susunan rangkaian dapat berubah sewaktu-waktu |
Jumlah tempat duduk | 426 tempat duduk (untuk reguler)
400 tempat duduk (untuk fakultatif) |
Tarif
Tarif kereta api ini adalah antara Rp260.000,00-Rp1.000.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan pada stasiun-stasiun yang berada dalam rute berikut.
- Malang - Madiun maupun sebaliknya: Rp110.000,00
- Solo / Blitar - Madiun maupun sebaliknya: Rp70.000,00
- Madiun - Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp100.000,00
- Malang - Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp285.000,00
- Kediri - Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp150.000,00
- Kediri - Malang maupun sebaliknya: Rp95.000,00
- Cirebon - Jakarta maupun sebaliknya: Rp165.000,00
Jadwal perjalanan
Berikut ini adalah jadwal perjalanan kereta api Gajayana reguler per 1 Desember 2019 (berdasarkan Gapeka 2019).
KA 75 (Malang-Gambir) | KA 76 (Gambir-Malang) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Stasiun | Tiba | Berangkat | Stasiun | Tiba | Berangkat |
Malang | - | 13.25 | Gambir | - | 18.00 |
Malang Kotalama | 13.30 | 13.33 | Cirebon | 20.54 | 21.02 |
Kepanjen | 13.55 | 13.58 | Purwokerto | 22.56 | 23.11 |
Wlingi | 14.44 | 14.48 | Kroya | 23.39 | 23.44 |
Blitar | 15.09 | 15.15 | Gombong | 00.10 | 00.14 |
Tulungagung | 15.43 | 15.46 | Kebumen | 00.32 | 00.36 |
Kediri | 16.13 | 16.18 | Kutoarjo | 01.03 | 01.07 |
Kertosono | 16.50 | 16.53 | Yogyakarta | 01.59 | 02.07 |
Nganjuk | 17.13 | 17.16 | Solo Balapan | 02.54 | 02.59 |
Madiun | 17.57 | 18.10 | Madiun | 04.15 | 04.25 |
Solo Balapan | 19.25 | 19.30 | Nganjuk | 05.06 | 05.08 |
Yogyakarta | 20.17 | 20.22 | Kertosono | 05.29 | 05.32 |
Kutoarjo | 21.12 | 21.15 | Kediri | 06.03 | 06.11 |
Kebumen | 21.40 | 21.43 | Tulungagung | 06.37 | 06.41 |
Purwokerto | 22.52 | 23.05 | Blitar | 07.11 | 07.20 |
Cirebon | 01.04 | 01.11 | Wlingi | 07.41 | 07.46 |
Jatinegara | 03.48 | 03.50 | Kepanjen | 08.31 | 08.36 |
Gambir | 04.05 | - | Malang Kotalama | 08.58 | 09.07 |
Malang | 09.12 | - |
Insiden
- Pada tanggal 19 Mei 2010 sekitar pukul 07.15, kereta api Gajayana menabrak kendaraan angkutan rakitan ledok di perlintasan tanpa palang pintu di Kromasan, Ngunut, Tulungagung, dekat Stasiun Ngunut. Tidak ada korban tewas dalam musibah ini. Perlintasan tersebut menjadi andalan bagi para sopir ledok tersebut untuk mengangkut sayuran meskipun tidak berpalang dan tidak dijaga.[1]
- Pada tanggal 4 Januari 2011, empat rangkaian kereta eksekutif KA Gajayana yang sedang parkir di Stasiun Malang tiba-tiba mundur dan menabrak empat rumah. Satu orang balita tewas dalam kejadian tersebut.[2]
- Pada 27 Agustus 2011, kereta api Gajayana dengan masinis Yodian Wiliarso dan asisten masinis Bambang Suradi dibajak oleh tiga orang yang memasuki kabin masinis lokomotif. Sebanyak tiga pembajak masuk lokomotif dan mengarahkan kereta api tersebut ke Stasiun Pasar Senen. Mulanya, kereta ini tertahan sinyal masuk di stasiun Jatibarang, kemudian saat di stasiun Telagasari beberapa orang menghadang kereta api dan satu orang masuk lokomotif. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap di lokomotif. Lalu sang masinis memberitakan kepada pusat kendali (PK) Cirebon agar diberikan sinyal aspek hijau dan melaju tanpa henti di sepanjang jalur rel hingga Gambir. Selama pembajakan berlangsung, masinis sempat kehilangan kontak. Masinis kemudian memberitahu PK baru pada pukul 09.08 bahwa masinis tersebut disandera dan meminta agar PK mengarahkan kereta itu langsung ke Gambir. KA Gajayana lantas mencoba berhenti di Jatinegara namun gagal dan diarahkan ke Stasiun Pasar Senen. Pada pukul 09.35, kereta api Gajayana masuk ke jalur 4, berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, kemudian dihadang aparat Brimob yang sudah berjaga di bibir peron.[3]
- Pada tanggal 18 Maret 2015 sekitar pukul 14.00, kereta api Gajayana berhenti luar biasa karena dihadang oleh dua orang petani yang mengetahui bahwa ada kerusakan rel pada letak km 53 di Malang.[4]
- Seorang ayah beserta anaknya nekat menabrakkan diri ke kereta api Gajayana di dekat Stasiun Purwosari pada tanggal 20 Maret 2015 malam hari dikarenakan bercerai dengan istrinya.[5][6]
- Pada tanggal 12 April 2015, dua orang perempuan yang mengendarai sepeda motor tewas ditabrak kereta api Gajayana di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Jambean, Kras, Kediri.[7]
Galeri
-
Kereta api Gajayana satu memasuki Stasiun Sumbergempol
-
Kereta api Gajayana saat melintas langsung Stasiun Sumberpucung
Referensi
- ^ Tempo.co: Kereta Eksekutif Gajayana Tabrak Ledok
- ^ Kompas: Berita Foto: Gajayana Tabrak Rumah
- ^ Kompas: Inilah Kronologi Kasus Pembajakan KA Gajayana
- ^ TribunNews Surabaya: 2 Petani Hentikan KA Gajayana, Ratusan Penumpang Selamat
- ^ Solopos: Bunuh Diri Solo: Bopong Putrinya, Ayah Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Stasiun Purwosari
- ^ Suaranews: Ayah Koplak! Galau Ajak Anak Bunuh Diri
- ^ Tribun: Dua Perempuan Berboncengan Motor Tersambar Gajayana
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia
- (Indonesia) Berita peresmian K1 tampilan seperti Pesawat
- (Indonesia) Gajayana batik mulai beroperasi
- (Indonesia) (KA Gajayana Berangkat Stasiun Slawi Menuju Ke Malang)