Lompat ke isi

Arie Smit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dindinalaa (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Seperti wayang beber, begitulah gambaran lukisan Bali sebelum Arie Smith datang. Tetapi sejak kehadirannya tahun 1956, warna warni mulai masuk kedalam garis dan bidang...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Dindinalaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Seperti wayang beber, begitulah gambaran lukisan Bali sebelum Arie Smith datang. Tetapi sejak kehadirannya tahun 1956, warna warni mulai masuk kedalam garis dan bidang. "itulah jasa besar yang diberikan Arie Smith: memperkenalkan warna," ujar Drs. Sudarmadji, Direktur Balai Seni Lukis yang juga Ketua DPH Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Arie adalah anak tertua dai delapan saudaranya dan ia adalah satu satunya yang berbakat dalam seni lukis. ketika Perang Dunia II pecah, keluarga Smith mengugsi dari Rotterdam, tetapi Arie (23) ketika itu memilih pergi lebih jauh dan memilih pergi ke Indonesia yang dikenalnya lewat bacaan.
'''Arie Smith''' adalah gambaran lukisan [[Bali]] sebelum Arie Smith datang. Tetapi sejak kehadirannya tahun 1956, warna warni mulai masuk kedalam garis dan bidang. "itulah jasa besar yang diberikan Arie Smith: memperkenalkan warna," ujar Drs. Sudarmadji, Direktur Balai Seni Lukis yang juga Ketua DPH [[Dewan Kesenian Jakarta]] (DKJ). Arie adalah anak tertua dai delapan saudaranya dan ia adalah satu satunya yang berbakat dalam seni lukis. ketika Perang Dunia II pecah, keluarga Smith mengugsi dari Rotterdam, tetapi Arie (23) ketika itu memilih pergi lebih jauh dan memilih pergi ke Indonesia yang dikenalnya lewat bacaan.


Tiba di Indonesia ia awalnya bekerja sebagai litografer di Jawatan Tipografi Jakarta dengan bekerja sambilan sebagai seorang pelukis, belajar seni grafis, dan bahasa Indonesia. Ia berteman akrab dengan Pelukis sudjojono seorang pendiri Persagi. Pada saat Jepang datang ia ditangkap dan pada bulan Maret tahun 1942 ia dikirim ke Muangthai sebagai romusha untuk membangun rel kereta api. Ia dibebaskan ketika Jepang telah takluk, dan dikembalikan ke Indonesia pada saat Indonesia telah merdeka. Pada tahun 1950, Arie resmi menjadi warga negara Indonesia.
Tiba di Indonesia ia awalnya bekerja sebagai litografer di Jawatan Tipografi [[Jakarta]] dengan bekerja sambilan sebagai seorang pelukis, belajar seni grafis, dan bahasa Indonesia. Ia berteman akrab dengan Pelukis sudjojono seorang pendiri Persagi. Pada saat Jepang datang ia ditangkap dan pada bulan Maret tahun 1942 ia dikirim ke Muangthai sebagai romusha untuk membangun rel kereta api. Ia dibebaskan ketika [[Jepang]] telah takluk, dan dikembalikan ke Indonesia pada saat Indonesia telah merdeka. Pada tahun 1950, Arie resmi menjadi warga negara Indonesia.


Disanggarnya yang berlokasi di Ubud yang kemudian dikenal sebagai Young Artist. Generasi muda pelukis itu terus mengembangkan perubahan yang diperkenalkan oleh arie, aliran yang dikembangkan dari impresionisme. Arie sendiri menolak menggolongkan dirinya ke aliran tertentu. "karena gaya yang saya pakai sekarang tidak ada yang meniru, saya cenderung menyebutnya corak Smith" katanya.
Disanggarnya yang berlokasi di Ubud yang kemudian dikenal sebagai [[Young Artist Award|Young Artist.]] Generasi muda pelukis itu terus mengembangkan perubahan yang diperkenalkan oleh arie, aliran yang dikembangkan dari impresionisme. Arie sendiri menolak menggolongkan dirinya ke aliran tertentu. "karena gaya yang saya pakai sekarang tidak ada yang meniru, saya cenderung menyebutnya corak Smith" katanya.


Pelukis ini sebelumnya pernah tinggal menetapdi Bandung, da menjadi staff pengajar Seni Rupa ITB. Tetapi karena ia tidak betah maka ia pindah ke Bali. Konon berbeda dengan rekan rekan sesama pengajar. Kini ia tinggal dirumah sewaan Sanur, hidup membujang hanya makan roti atau sayur yang dibelikan seorang pembantu yang tinggal bersamnya. kabarnya hubungan dengan keluarganya di Belanda telah putus. dengan bercelana pendek dan bersandal, ia gemar bersepeda ke desa desa.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/37095471|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986|date=1986|publisher=Grafiti Pers|others=Tempo (Jakarta, Indonésie)|isbn=979-444-006-X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=37095471}}</ref>
Pelukis ini sebelumnya pernah tinggal menetapdi [[Bandung]], da menjadi staff pengajar Seni Rupa ITB. Tetapi karena ia tidak betah maka ia pindah ke Bali. Konon berbeda dengan rekan rekan sesama pengajar. Kini ia tinggal dirumah sewaan Sanur, hidup membujang hanya makan roti atau sayur yang dibelikan seorang pembantu yang tinggal bersamnya. kabarnya hubungan dengan keluarganya di [[Belanda]] telah putus. dengan bercelana pendek dan bersandal, ia gemar bersepeda ke desa desa.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/37095471|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986|date=1986|publisher=Grafiti Pers|others=Tempo (Jakarta, Indonésie)|isbn=979-444-006-X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=37095471}}</ref>


== Referensi ==
<br />

== referensi ==
<references />
<references />
[[Kategori:Seniman]]

Revisi per 22 Februari 2020 04.25

Arie Smith adalah gambaran lukisan Bali sebelum Arie Smith datang. Tetapi sejak kehadirannya tahun 1956, warna warni mulai masuk kedalam garis dan bidang. "itulah jasa besar yang diberikan Arie Smith: memperkenalkan warna," ujar Drs. Sudarmadji, Direktur Balai Seni Lukis yang juga Ketua DPH Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Arie adalah anak tertua dai delapan saudaranya dan ia adalah satu satunya yang berbakat dalam seni lukis. ketika Perang Dunia II pecah, keluarga Smith mengugsi dari Rotterdam, tetapi Arie (23) ketika itu memilih pergi lebih jauh dan memilih pergi ke Indonesia yang dikenalnya lewat bacaan.

Tiba di Indonesia ia awalnya bekerja sebagai litografer di Jawatan Tipografi Jakarta dengan bekerja sambilan sebagai seorang pelukis, belajar seni grafis, dan bahasa Indonesia. Ia berteman akrab dengan Pelukis sudjojono seorang pendiri Persagi. Pada saat Jepang datang ia ditangkap dan pada bulan Maret tahun 1942 ia dikirim ke Muangthai sebagai romusha untuk membangun rel kereta api. Ia dibebaskan ketika Jepang telah takluk, dan dikembalikan ke Indonesia pada saat Indonesia telah merdeka. Pada tahun 1950, Arie resmi menjadi warga negara Indonesia.

Disanggarnya yang berlokasi di Ubud yang kemudian dikenal sebagai Young Artist. Generasi muda pelukis itu terus mengembangkan perubahan yang diperkenalkan oleh arie, aliran yang dikembangkan dari impresionisme. Arie sendiri menolak menggolongkan dirinya ke aliran tertentu. "karena gaya yang saya pakai sekarang tidak ada yang meniru, saya cenderung menyebutnya corak Smith" katanya.

Pelukis ini sebelumnya pernah tinggal menetapdi Bandung, da menjadi staff pengajar Seni Rupa ITB. Tetapi karena ia tidak betah maka ia pindah ke Bali. Konon berbeda dengan rekan rekan sesama pengajar. Kini ia tinggal dirumah sewaan Sanur, hidup membujang hanya makan roti atau sayur yang dibelikan seorang pembantu yang tinggal bersamnya. kabarnya hubungan dengan keluarganya di Belanda telah putus. dengan bercelana pendek dan bersandal, ia gemar bersepeda ke desa desa.[1]

Referensi

  1. ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471.